Panduan Tepat Merawat Bayi Setelah Disunat

Panduan Tepat Merawat Bayi Setelah Disunat
Sunat ialah tindakan bedah bareng membuang kulit kulup yang menutupi ujung penis (preputium/foreskin). Tindakan ini dapat dilakukan pada bayi laki-laki yang baru lahir, asalkan bayi tersebut dalam keadaan sehat dan stabil. Dalam melakukan sunat, dokter akan memberikan bius terlebih dahulu lalu bareng bantuan klem khusus yang dijepitkan, dokter akan membuang bagian kulup. Setelah sunat, penis akan dibalut bareng menggunakan salep dan kasa untuk menghindari gesekan bareng popok.

Manfaat apabila bayi Anda disunat

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), terdapat banyak manfaat sunat bayi apabila dilihat dari sisi medis. Anak laki-laki yang disunat dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi pada kulit kulup, infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, phimosis (kondisi dimana kulit kulup tidak dapat ditarik ke belakang), hingga kanker di area penis.

Tips merawat bayi setelah sunat

Berbeda bareng sunat waktu anak laki-laki sudah cukup akbar, bayi belum dapat memberi tahu Anda keluhan apa yang ia rasakan. Bayi juga tentu belum dapat menjaga area penis tetap higienis dan sehat setelah sunat. Karena itu, penting bagi orangtua untuk memerhatikan panduan merawat bayi setelah sunat di bawah ini.

1. Jaga supaya tetap bersih

Hal yang paling penting dalam merawat bayi setelah ia disunat yaitu jaga area penis dan selangkangan tetap bersih. Setiap popoknya diganti, bersihkan area tersebut dari kotoran bayi bareng menggunakan lap. Anda dapat membersihkanya bareng sabun dan air hangat.

Setelah itu, jangan lupa untuk mengeringkan area tersebut sampai tuntas untuk mencegah terjadinya iritasi. Gunakan handuk atau kain lembut supaya tetap terasa nyaman di kulit bayi.

2. Lindungi penis sebaik mungkin

Setelah sunat, penis bayi Anda akan dibalut dan umumnya balutan tersebut akan lepas waktu ia pipis. Beberapa dokter anak mungkin menyarankan Anda untuk membalutnya kembali, tapi ada beberapa dokter anak juga yang menyarankan untuk tidak dibalut kembali.

Jadi, sebaiknya coba Anda konsultasikan kepada dokter anak Anda masing-masing. Jika Anda diminta untuk membalut penis bayi Anda kembali, umumnya Anda akan disarankan untuk mengoleskan petroleum jelly di ujung penis bayi sebelum Anda membalutnya kembali bareng kasa steril. Hal dilakukan supaya kasa tidak melekat pada kulit.

Akan tetapi, apabila dokter menyarankan untuk tidak membalut kembali, yang Anda lakukan hanya mengoleskan petroleum jelly atau salep antibiotik setiap popok bayi Anda diganti. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi gesekan antara penis bayi Anda bareng popok yang ia pakai.

3. Gunakan popok dobel

Hal ini bersifat opsional (boleh dilakukan dan boleh tidak). Namun, penggunaan popok dobel dapat mengurangi nyeri yang dirasakan bayi. Popok dobel tersebut dapat menjadi bantalan bagi penis bayi dan mengurangi tekanan pada daerah tersebut setiap ia beranjak.

4. Hati-hati waktu memandikan bayi

Jika bayi baru disunat, Anda tetap boleh memandikannya. Mandi bareng menggunakan spons mandi atau lap air hangat lebih dianjurkan pada dua hari awal setelah sunat.

Setelah itu, Anda boleh memandikan bayi Anda bareng normal kembali. Mandikan bayi Anda bareng menggunakan air hangat setiap hari selama seminggu. Akan tetapi, jangan sampai airnya terlalu panas ya.

5. Berikan obat pereda nyeri apabila diperlukan

Tanda yang dapat dilihat apabila bayi anda kesakitan yaitu menangis, tidak mau tidur, dan tidak mau makan. Pada 24 jam pertama setelah sunat, Anda dapat memberikan obat pereda nyeri berupa acetaminophen. Perhatikan dosis dan petunjuk pemakaian yang disarankan oleh dokter.

Hal yang harus diperhatikan pada bayi setelah sunat

Setelah sunat, ujung penis bayi Anda akan terlihat sedikit kemerahan atau kekuningan selama 7 hingga 10 hari. Anda harus memperhatikan penyembuhan luka pada bayi Anda karena apabila ditemukan adanya komplikasi, Anda harus segera membawa bayi Anda ke dokter. Segera bawa bayi Anda ke dokter apabila Anda menemukan gejala-gejala berikut ini.

Kemerahan pada ujung penis yang makin memburuk setelah 3 sampai 5 hari.
Kemerahan pada kulit yang menyebar hingga ke perut dan kaki.
Darah yang mengalir lebih banyak daripada yang umumnya (lebih dari 1/4 luas popoknya).
Cairan kekuningan yang mengalir dari luka sunatan.
Bayi Anda mengalami demam.
Bayi Anda rewel, menangis bareng bertenaga, tidak mau makan atau muntah.
Bayi Anda sulit kencing setelah sunat.
loading...

0 komentar untuk Panduan Tepat Merawat Bayi Setelah Disunat