Panduan Merawat Bayi Dengan Berat Lahir Rendah

Panduan Merawat Bayi Dengan Berat Lahir Rendah
Bayi yang memiliki berat lahir rendah pada umumnya ditimbulkan kondisi lahir prematur, faktor perkembangan dalam kandungan, atau bahkan lahir dengan badan yang lebih mini lantaran genetik.  Apapun penyebabnya, bayi berat lahir rendah kemungkinan memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kematian waktu masih usia bayi. Oleh karenanya diperlukan perawatan intensif terhadap kesehatan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

Dampak kesehatan bayi dengan berat lahir rendah

Aika bayi mengalami kasus kesehatan dalam kandungan dan dilahirkan secara prematur dengan berat lahir kurang dari dua,5 kg, maka bayi akan berisiko mengalami beberapa tanda-tanda berikut:

Kesulitan bernapas implikasi gangguan pada saluran pernapasan
Lebih rentan terhadap penyakit infeksi
Kesulitan mempertahankan suhu tubuh supaya tetap hangat
Rendahnya kadar gula darah

Kondisi BBLR dan lahir prematur merupakan penyebab utama kematian pada bayi. BBLR  pula mampu meningkatkan risiko gangguan perkembangan seperti gangguan emosi dan gangguan dalam menjaga berat badan sehingga lebih gampang mengalami obesitas. Saat usia dewasa, seseorang dengan riwayat BBLR pula cenderung lebih gampang terkena hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.

Upaya yang mampu dilakukan dalam merawat bayi dengan berat lahir rendah

Untuk meminimalisir risiko gangguan perkembangan dan kasus kesehatan pada BBLR terdapat metode perawatan intensif yang dikenal dengan kata Kangaroo Mother Care (KMC). Metode ini bertujuan untuk mendekatkan bayi dengan mak dan melakukan pengawasan kondisi bayi. Berikut beberapa cara merawat BBLR mengacu pada metode KMC:

1. Memberikan ASI

ASI sangat krusial bagi bayi dengan berat lahir rendah dan pemberian ASI merupakan cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dengan berat lahir rendah. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan sesering mungkin, misalnya diberikan setiap empat sampai lima jam sekali.  Beberapa bayi dengan berat lahir rendah pula memerlukan suplemen mineral dan vitamin D pada samping pemberian ASI, namun perlu dikonsultasikan kepada bidan atau dokter anak terlebih dahulu untuk memantau status gizi bayi.

dua. Kontak antar kulit

Bayi yang terlahir dengan berat lahir rendah cenderung kesulitan mempertahankan suhu tubuh sehingga tubuh mereka cenderung memiliki suhu dingin. Hal ini ditimbulkan bayi dengan berat lahir rendah memiliki lapisan lemak yang tipis sehingga gampang membuahkan hipotermia. Badan kesehatan dunia (WHO) menyarankan Ibu bayi melakukan hubungan dengan bayi sesering mungkin dengan menggendong bayi menggunakan kain membentuk seperti kantung kangguru. Hal ini memudahkan untuk mengawasi perubahan kesehatan bayi dan pemberian ASI.

3. Menemani bayi tidur

Sebaiknya dilakukan pada bulan pertama usia bayi. Menemani tidur bayi mampu dilakukan dengan menggendong maupun meletakkan bayi pada samping mak. Bayi dengan berat lahir rendah pula sebaiknya digendong  atau didekatkan dengan mak bayi.

4. Memonitor kesehatan bayi

Lakukanlah pengawasan pada bayi secara rutin dengan memperhatikan permukaan kulit, pernapasan, dan suhu tubuh bayi. Berikut tanda-tanda yang harus diwaspadai pada bayi berat lahir rendah dan segera lakukan periksakan ke dokter:

tanda-tanda sakit kuning: terdapat perubahan warna menjadi kuning pada kulit dan mata
sesak napas atau napas tidak teratur
demam
bayi terlihat lemas dan tidak mau menyusui

5. Menghindari penularan penyakit infeksi

Penularan penyakit seperti flu, diare, dan pneumonia merupakan infeksi yang paling acapkali dialami bayi dan dampaknya akan lebih parah pada bayi dengan berat lahir rendah. Upaya pencegahan mampu dilakukan dengan menjaga kebersihan diri sendiri, kebersihan lingkungan rumah, dan kebersihan indera keperluan bayi.  Khusus penyakit yang mampu ditularkan melalui droplet udara seperti tuberkulosis dan influenza, jauhkan bayi Knda dan minimalisirlah hubungan dengan penderita, lantaran permukaan benda maupun udara yang tercemar kuman akan sangat gampang menularkan penyakit kepada  bayi.

6. Menghindari paparan asap rokok

Asap rokok merupakan paparan yang berbahaya bagi bayi. Dampak pada bayi berupa asma dan infeksi saluran pernapasan dan telinga. Bahkan pada bayi berat lahir rendah mampu membuahkan sindrom kematian mendadak. Oleh karenanya, bayi perlu  dihindarkan dari asap rokok sebisa mungkin.

Hal paling terpenting dalam merawat BBLR merupakan pemenuhan nutrisi dengan pemberian ASI dan hubungan antar kulit antara mak dan bayi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan mak mengawasi perubahan pada bayi dan lebih gampang untuk pemenuhan nutrisi. BBLR pula memerlukan dukungan fisik, psikologis, dan medis dalam menjaga kesehatan dan mengatasi kasus kesehatan yang mungkin dialami.

BACA JUGA:

Bagaimana Cara Membedong Bayi dengan Benar?
Muntah Pada Bayi dan Balita: Mana yang Normal, Mana yang Berbahaya
6 Penyebab Bayi Lahir Dengan Berat Rendah
loading...

0 komentar untuk Panduan Merawat Bayi Dengan Berat Lahir Rendah