Nutrisi untuk Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah

Nutrisi untuk Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah
Obesitas sudah acapkali dibahas pada berbagai media, seperti TV, radio, internet, buku, surat kabar, & majalah. Namun, masih banyak orangtua yang bingung mengenai jumlah asupan yang sebenarnya dibutuhkan anak-anak mereka.

Apakah anak mendapatkan kalsium yang cukup? Bagaimana dengan jumlah zat besinya? Apakah anak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak?

Asupan makanan untuk balita maupun remaja biasanya sebagai perhatian khusus bagi banyak orangtua. Pasalnya, makanan dapat memengaruhi perkembangan fisik & mental anak. Berikut referensi nutrisi yang mungkin mampu Anda pelajari, terlepas dari berapa pun usia anak.

Bayi

Asupan nutrisi krusial bagi bayi masih seputar susu, baik ASI, susu formula, maupun kombinasi keduanya. ASI atau susu formula menyediakan hampir semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tahun pertamanya.

Begitu menginjak usia 6 bulan, bayi sudah mulai dikenalkan pada makanan padat seperti sereal bayi kaya zat besi, butir & sayuran saring, serta pure daging. ASI tidak dapat memberikan cukup zat besi & seng (zinc) yang diperlukan saat bayi berusia 6-9 bulan, sehingga sereal & daging mampu sebagai pelengkap asupan nutrisi ASI.

Ketika bayi sudah mulai makan makanan padat, jangan terlalu membatasi asupan lemak untuk si mungil. Bayi yang berusia pada bawah 2 tahun membutuhkan asupan lemak untuk perkembangan fungsi otak & saraf.

Balita & Anak Prasekolah

Balita & anak-anak prasekolah dapat tumbuh dengan cepat, begitu pula dengan nafsu makannya yang datang & pergi dengan cepat. Seorang mak tidak usah khawatir karena hal ini normal terjadi. Selama Anda menyajikan menu sehat sebagai pilihan, mereka akan tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Nutrisi yang mungkin wajib diperhatikan merupakan kalsium. Kalsium sangat diperlukan untuk pembentukan tulang & gigi yang bertenaga, walaupun anak mungkin belum mengerti seberapa krusial kalsium bagi tubuh mereka.

Sayangnya, muncul beberapa anak yang memiliki alergi susu, intoleran terhadap laktosa, maupun anak yang memang tidak senang minum susu. Sebagai alternatif, orangtua mampu memilih susu bebas laktosa, susu kedelai, tahu, ikan sarden, jus jeruk kaya kalsium, sereal, wafel, & oatmeal. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan suplemen kalsium.

Selain kalsium, asupan serat juga wajib diperhatikan. Balita sudah mampu berkata tidak untuk makanan yang tidak disukainya, ad interim anak prasekolah sudah mulai pilih-pilih makanan.

Anak-anak akan cenderung memilih makanan lunak & mengandung tepung (bayangkan chicken nugget, kentang goreng, makaroni). Namun, sebenarnya ini waktu yang tepat untuk mendorong anak mengonsumsi butir, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, & asal serat lainnya. Tidak hanya mengandung serat, makanan ini juga dapat mencegah penyakit jantung, melancarkan pencernaan, & mencegah sembelit.
loading...

0 komentar untuk Nutrisi untuk Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah