Nasi vs Roti Manakah yang Lebih Baik untuk Menu Sarapan Anak

Nasi vs Roti
Biasanya nasi atau roti menjadi pilihan hidangan sarapan favorit orangtua untuk disajikan dalam meja makan setiap pagi. Selain penyajiannya cepat, nasi dan roti tergolong simpel untuk dikreasikan menjadi majemuk masakan. Lantas kalau mau membandingkan gizi keduanya, mana yg lebih baik dijadikan hidangan sarapan untuk anak nasi atau roti?

Asupan gizi yg ideal dalam satu porsi hidangan sarapan anak

Sarapan menyampaikan pasokan tenaga yg dibutuhkan anak untuk melalui hari yg melelahkan. Pasalnya, sarapan pagi menyumbang hingga 20-25 % dari kebutuhan tenaga total per hari (baku kebutuhan kalori anak sekolah usia 7-12 tahun ialah 1.600-2.000 kalori). Sarapan pagi pula bisa membantu tubuhnya agar lebih efisien dalam memasak kuliner menjadi tenaga, menjadi akibatnya anak lebih jarang merasa lapar.

Untuk bisa meraih manfaat ini, hidangan sarapan sehat untuk anak haruslah terdiri dari 300 gram karbohidrat, 65 gram protein, 50 gram lemak, 25 gram serat, dan asupan aneka macam vitamin dan mineral. Jangan kaget dulu melihat besarnya jumlah karbohidrat yg dibutuhkan anak. Kebutuhan glukosa anak memang 2 kali lipat lebih akbar dibanding orang dewasa. Karbohidrat krusial untuk mempertinggi tumbuh kembang otak anak. Glukosa yg dipecah dari karbohidrat adalah tenaga primer bagi otak. Selain itu, glukosa pula dipergunakan sang otak untuk mengatur dan menjalankan sistem sarafnya.

Itu sebabnya poly penelitian yg menaruh bahwa hidangan sarapan tinggi kalori bisa membantu anak-anak belajar lebih baik dalam sekolah. Artinya anak bisa lebih berkonsentrasi dalam mengingat dan menyelesaikan dilema dalam setiap mata pelajaran. Namun tentunya asal karbohidrat yg dipilih tidak boleh asal-asalan. Nasi dan roti adalah asal kuliner tinggi karbohidrat. Lalu, mana yg lebih baik untuk anak?

Menu sarapan sehat untuk anak, lebih baik pakai nasi atau roti?

Sebelum menentukan mana yg lebih baik untuk hidangan sarapan anak, terdapat baiknya Enda memahami dulu ihwal konsep indeks glikemik dalam kuliner. Indeks Glikemik (IG) mengukur seberapa cepat karbohidrat yg masih terdapat dalam kuliner untuk diubah menjadi gula sang tubuh. Semakin tinggi nilai glikemik suatu kuliner, semakin tinggi peningkatan kadar gula darah tubuh.

Tingkat indeks glikemik ini bisa memengaruhi kerja otak anak. Seperti yg telah diuraikan dalam atas, glukosa ialah asal tenaga primer otak. Oleh karenanya, semakin tinggi skor IG suatu kuliner, semakin tinggi kadar gula darah yg diproduksi, maka semakin baik pula kerja otak anak. Dilansir dari Harvard School bahwa indeks glikemik dalam nasi putih (72) lebih rendah daripada skor IG roti tawar putih (75). Lantas, apa ini artinya otomatis roti putih lebih baik ketimbang nasi untuk hidangan sarapan anak? Belum tentu.

Nasi atau roti sebenarnya sama saja

Nasi dan roti sebenarnya sama-sama tergolong kuliner indeks glikemik tinggi. Makanan beserta indeks glikemik tinggi lebih cepat dicerna tubuh menjadi akibatnya lebih cepat mempertinggi gula darah. Tapi dalam sisi lain, gula darah yg didapatkan ini akan sangat cepat turun pergi menjadi akibatnya mereka yg mengonsumsi kuliner indeks glikemik tinggi akan lebih cepat merasa lapar.

Perasaan lapar yg muncul ini turut memengaruhi konsentrasi ketika bekerja ataupun belajar. Anak yg kelaparan selama aktivitas belajar-mengajar berlangsung cenderung lebih sulit berkonsentrasi dibandingkan beserta mereka yg masih merasa kenyang. Sebaliknya, kuliner yg mengandung indeks glikemik rendah akan membangun kadar glukosa dalam darah bisa bertahan lebih usang dan lebih stabil dibandingkan beserta kadar indeks glikemik tinggi.

Menu sarapan sehat untuk anak ialah yg seimbang

Terlepas dari apa pilihan asal karbohidrat anak untuk sarapan, sarapan pagi yg sehat memerlukan porsi karbohidrat, protein, dan lemak yg seimbang untuk menjaga taraf tenaga permanen stabil sepanjang hari.

Cara simpel untuk menentukan porsi sarapan yg ideal ialah membagi piring makan Enda menjadi empat bagian. Setiap bagiannya wajib diisi beserta masing-masing zat gizi yg diharapkan tubuh Enda dalam pagi hari.

Isi bagian pertama beserta karbohidrat kompleks, contohnya roti tepung tepung terigu, nasi merah, atau bubur tepung tepung terigu (oatmeal). Bagian ke 2 bisa Enda isi beserta lemak tidak jenuh mirip kacang-kacangan. Bagian ketiga sebaiknya diisi beserta protein, baik itu dari telur atau daging tanpa lemak. Terakhir, lengkapi hidangan sarapan sehat Enda beserta asal serat mirip sayur dan butir-buahan.
loading...

0 komentar untuk Nasi vs Roti Manakah yang Lebih Baik untuk Menu Sarapan Anak