Mengenal 3 Generasi Bedah Refraktif Dengan Laser untuk Mata

Mengenal 3 Generasi Bedah Refraktif Dengan Laser untuk Mata
Ketika Knda punya keluhan pribadi terkait penglihatan atau mata, Knda mungkin sudah membayangkan hal-hal terburuk yg sanggup terjadi. Apalagi jikalau dokter mata menyarankan pengobatan bareng bedah refraktif. Namun, jangan takut dulu ketika mendengar namanya. Bedah ini nir menakutkan misalnya dalam film-film horor, kok. Teknologi bedah refraktif buat mata selalu berkembang menjadi akibatnya nir menyebabkan rasa sakit atau impak samping berbahaya. Lebih jelasnya, simak ulasan ini dia.

Apa itu bedah refraktif?

Bedah refraktif artinya tindakan operasi yg memperbaiki perkara penglihatan misalnya rabun dekat, rabun jauh, astigmatisma & presbiopia buat mengurangi ketergantungan seseorang terhadap penggunaan kacamata atau lensa kontak. Bedah refraktif sanggup membarui kekuatan refraktif mata menjadi akibatnya penglihatan menjadi lebih baik.

Bedah refraktif membantu memperbaiki kekuatan refraktif mata bareng membarui atau memodifikasi bentuk kornea yg normal. Kornea sendiri adalah bagian menurut mata yg berbentuk misalnya kubah, sangat jernih, & berada dalam bagian paling depan mata. Kornea terdiri menurut lima lapis, yaitu epitel (lapisan paling luar), membran Bowman, stroma, membran descemet, & endotel (lapisan paling dalam). Untuk memperbaiki penglihatan, perlu dilakukan tindakan modifikasi terhadap lapisan stroma.

Jenis-jenis bedah refraktif bareng laser buat mata

Saat ini sudah muncul 3 generasi mekanisme bedah refraktif bareng memakai laser. Ketiganya yaitu generasi pertama PRK (Photo Refractive Keratectomy), generasi ke 2 LASIK (laser-assisted in situ keratomielusis), & generasi ketiga SMILE (small incision lenticule extraction). Sampai ketika ini, LASIK adalah mekanisme bedah refraktif yg paling awam & acapkali dilakukan. Nah, berikut klarifikasi & disparitas setiap bedah refraktif yg mungkin perlu Knda jalani.

1. Photo Refractive Keratectomy (PRK)

Pada PRK, bagian depan menurut kornea (lapisan epitel) dibuang. Kemudian bareng laser, dokter mata akan memodifikasi bentuk kornea. Prosedur PRK hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit buat satu sisi mata.

Setelah operasi, pasien wajib memakai lensa kontak spesifik buat melindungi kornea. Nah, alasannya muncul sebagian kornea yg dibuang, dibutuhkan waktu yg nisbi usang buat pasien hingga sanggup melihat pulang bareng jernih. Perlu waktu sekitar seminggu buat pasien sanggup melihat bareng baik, menjadi akibatnya mekanisme PRK umumnya dilakukan dalam satu sisi mata terlebih dahulu.

Sedangkan buat lapisan epitel pulang normal dibutuhkan waktu beberapa bulan. PRK sanggup dipergunakan buat memperbaiki miopia, hipermetropia, & astigmatisma.

2. Operasi LASIK

LASIK juga memakai prinsip yg sama, yaitu membarui bentuk kornea bareng memakai laser. Perbedaannya bareng PRK artinya dalam LASIK akan dirancang flap terlebih dahulu. Dengan memakai laser, bagian depan dalam kornea diiris sebagian kemudian kemudian dibuka misalnya membuka ventilasi. Setelah itu, kornea dimodifikasi bareng memakai laser. Kemudian bagian depan kornea ditutup pulang.

Oleh alasannya adanya flap, maka penyembuhan selesainya LASIK jauh lebih cepat. Hanya membutuhkan waktu satu hari bagi pasien buat beraktivitas lagi misalnya biasa. Meskipun begitu, mekanisme LASIK nir dianjurkan buat orang-orang yg memiliki risiko syok dalam mata misalnya petinju alasannya flap membuat kornea menjadi kurang stabil.

Selain itu, bagi Knda yg memiliki kornea tipis nir dianjurkan buat LASIK. Seperti dalam PRK, LASIK juga sanggup dipergunakan buat memperbaiki miopia, hipermetropia, & astigmatisma.

3.  Small Incision Lenticule Extraction (SMILE)

SMILE adalah perkembangan menurut 2 generasi sebelumnya. Masih bareng prinsip yg sama, akan akan tetapi mekanisme SMILE tidak selaras bareng LASIK & PRK.

Dengan memakai laser spesifik, dokter bedah mata akan memotong bagian dalam kornea (tepatnya lapisan stroma), kemudian dirancang sayatan mini dalam tepi kornea menjadi jalan keluar buat mengeluarkan sebagian kornea yg tersebut sudah dipotong bareng laser. Sayatan yg dirancang hanya sebanyak 2-4 mm (sang karenanya dikenal menjadi small incision atau sayatan mini), jauh lebih mini dibandingkan mekanisme LASIK yg membuat sayatan sebanyak 20 mm.

Dengan sayatan yg lebih mini, mekanisme SMILE memiliki risiko impak samping yg lebih mini dibandingkan LASIK & PRK.

Sama misalnya LASIK, hanya butuh satu hari bagi pasien buat memulihkan diri & sanggup beraktivitas misalnya biasa lagi. Ini alasannya umumnya penglihatan sudah menjadi jauh lebih baik dalam waktu satu hari. Kekurangannya artinya mekanisme ini hanya sanggup dipergunakan buat mengatasi miopia.

Ketiga mekanisme bedah refraktif laser dalam atas memiliki kelebihan & kekurangan masing-masing. Pilihan yg pasti tidak selaras buat setiap orang menjadi akibatnya jauh lebih buat konsultasi terlebih dahulu bareng dokter mata Knda.
loading...

0 komentar untuk Mengenal 3 Generasi Bedah Refraktif Dengan Laser untuk Mata