Ih, lo gembrot banget, sih!
Waktu Knda sekolah, mungkin Knda pernah mendengar atau bahkan membagikan istilah-istilah misalnya itu dari/kepada sahabat Knda. Semua orang yg berbadan akbar dikatakan obesitas. Tapi ternyata, obesitas itu nir semudah hanya melabel orang bareng berat badan yg berlebih. Dan ternyata, poly faktor yg bisa menimbulkan seseorang menjadi obesitas, bukan alasannya makan terlalu poly atau malas berolahraga saja.
Apa itu obesitas?
Lebih dari 1/4 orang dewasa dalam Amerika Serikat mengalami kasus obesitas (Nolen-Hoeksema, Fredrickson, Loftus & Wagenaar, 2009). Bukan hanya Amerika Serikat, Indonesia artinya negara yg termasuk dalam 10 akbar bareng taraf tertinggi obesitas dalam global, berdasarkan jurnas medis Lancet dalam tahun 2014.
Obesitas artinya kelebihan lemak dalam tubuh, yg umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh, & kadang terjadi ekspansi ke dalam jaringan organnya (Misnadierly, 2007)). Selain itu, obesitas juga adalah keadaan yg menerangkan ketidaksinambungan antara tinggi & berat badan implikasi jaringan lemak dalam tubuh, terjadi kelebihan berat badan implikasi jaringan lemak dalam tubuh menjadi akibatnya terjadi kelebihan berat badan yg melampaui berukuran ideal (Sumanto, 2009). Singkatnya, obesitas artinya kelebihan lemak dalam tubuh yg bisa membuahkan tubuh kelebihan berat badan. Tapi, nir seluruh kelebihan lemak itu bisa dijadikan indikasi bahwa seseorang mengidap obesitas. Seseorang bisa dikatakan obesitas jikalau berat badannya lebih akbar 30% atau lebih dari berat badan idealnya (Nolen-Hoeksema, Fredrickson, Loftus & Wagenaar, 2009).
Obesitas nir hanya berkontribusi dalam diabetes, tekanan darah tinggi, & penyakit jantung, akan namun juga membagikan cacat negatif bahwa orang yg obesitas umumnya artinya orang yg lemas & nir memiliki gairah hayati (Crandall, 1994; Crocker, Cornwell, & Major, 1991). Hal ini sesungguhnya nir betul sepenuhnya, alasannya terdapat poly faktor yg menimbulkan obesitas. Sama misalnya ketika seseorang ditanya bagamaina cara buat ke Paris, pemilihan cara (apa naik pesawat, atau bus, atau kereta) tergantung dari orang tadi bertempat tinggal dalam mana (Offir, 1982).
Obesitas bisa terjadi alasannya faktor genetik
Ternyata, obesitas bisa diturunkan dalam keluarga. Gen-gen yg diturunkan orangtua ini memiliki interaksi bareng anak yg obesitas. Bika tidak satupun orangtua mengalami obesitas, terdapat 10% kemungkinan sang anak akan menjadi obesitas. Bika galat salah satu orangtua mengalami obesitas, terdapat 40% kemungkinan anak akan menjadi obesitas. Dan, jikalau ke 2 orangtua yg mengalami obesitas, maka kemungkinan anak menjadi obesitas naik menjadi 70% (Gurney, 1936).
Faktor genetik yg membuahkan obesitas ini diperkuat bareng satu penelitian yg melibatkan anak kembar; alasannya anak kembar memiliki gen yg sama. Anak kembar dikumpulkan dalam satu asrama, galat salah satu mereka diberikan asupan masakan lebih poly 1000 kalori dibandingkan saudara mereka. Hasilnya, dalam anak kembar yg diberikan asupan 1000 kalori lebih poly, berat badannya nir jauh tidak sama bareng saudaranya. Kalaupun naik, berat badan dari grup pemakan yg lebih poly ini mengembang badannya dalam bagian yg sama bareng saudaranya (Bouchard, Lykken, McGue, Segal, & Tellegen, 1990). Ada juga penelitian yg dilakukan kepada anak kembar yg dibesarkan terpisah; namun output juga masih menerangkan hal yg lebih kurang sama (Stunkard dkk., 1990). Jelas hal ini tanda bahwa faktor genetik memang memengaruhi anak buat menjadi obesitas.
Ada juga fat cell (terjemahan bebas: sel gendut) yg adalah faktor yg bisa menimbulkan obesitas. Fat cell artinya kawasan buat menyimpan lemak dalam tubuh. Seorang insan dewasa memiliki sekitar 30-40 juta fat cell dalam tubuhnya. Pada penelitian yg dilakukan mengenai fat cell, orang yg mengalami obesitas memiliki jumlah fat cell 3 kali lebih poly dari orang dewasa normal (Knittle & Hirsch, 1968). Pada penelitian yg dilakukan kepada tikus, tikus yg mengalami obesitas artinya tikus yg memiliki fat cell 2 kali lebih poly dari sahabat sekandangnya. Saat fat cell dari tubuh tikus dimuntahkan menjadi jumlah yg sama bareng sahabat sekandangnya, berat badan tikus pun turun hingga 1/2 dari berat badan awalnya & kini sebanyak sahabat sekandangnya (Faust, 1984; Hirsch & Batchelor, 1976).
Obesitas juga bisa terjadi alasannya diet yg galat
Diet yg biasa dilakukan sang orang generik artinya bareng mengurangi asupan masakan. Sesungguhnya ini artinya hal yg galat. Dengan pengurangan makan, poly hal yg bisa terjadi, mulai dari metabolisme yg melambat, & balas dendam atau binge eating.
Penurunan metabolisme yg ditimbulkan sang diet yg galat artinya kasus akbar bagi orang yg mengidap obesitas buat turun berat badan. Penurunan metabolisme justru bisa memproduksi badan menjadi lebih gemuk; alasannya penurunan metabolisme artinya melambatnya pembakaran tenaga yg sebelumnya sudah dikonsumsi dari masakan. Selain itu, bareng memproduksi orang yg mengalami obesitas menunda laparnya, hal ini bisa menimbulkan binge eating, atau makan hiperbola ketika bertemu bareng masakan. Pada tikus yg dibiarkan kelaparan dalam empat hari, ketika tikus tadi diberikan masakan, bareng cepat berat badan tikus balik alasannya asupan yg mereka makan menjadi sepeti balas dendam (Coscina & Dixon, 1983).
Menggunakan obat diet yg nir dilanjutkan ternyata juga bisa menaikkan berat badan. Menggunakan obat diet sepeti fenfluramine (kini sudah nir dijual bebas lagi alasannya ternyata berafiliasi bareng penyakit jantung) ternyata bisa menaikkan set point dalam tubuh. Set point artinya titik yg wajib dipenuhi ketika syarat tubuh nir stabil.
Sebagai model, Anita memiliki set point temperatur tubuh yaitu 20 derajat celcius. Saat kurang dari itu, tubuh Anita akan mengalami kedinginan, & ketika lebih dari itu, tubuh Anita akan mengalami kepanasan. Pada set point yg lebih tinggi, syarat ketika tubuh semestinya merasa kenyang akan lebih tinggi daripada sebelumnya. Hal ini menimbulkan yg semestinya satu piring nasi bareng sayur sop ayam sudah bisa kenyang, selesainya mengonsumsi obat diet & berhenti, nasi bareng sayur sop ayam ditambah bareng fungi goreng & ayam bakar baru bisa memproduksi orang tadi lebih kenyang. Hal ini sangatlah mendatangkan kasus alasannya terdapat asupan kalori yg semestinya nir perlu terdapat tambahan buat dikonsumsi.
Jangan berburuk sangka dalam penderita obesitas
Setelah membaca artikel ini, apakah Knda sudah mulai terbuka pikirannya bahwa ternyata obesitas bukanlah ditimbulkan hanya alasannya malas olahraga & poly makan? Ada aneka macam macam faktor yg memproduksi obesitas artinya hal yg kompleks. Prof. Ali Mokdad dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pernah membicarakan bahwa nir terdapat negara yg berhasil melawan obesitas, alasannya obesitas artinya kasus baru. Ada kenaikan sebanyak 875 juta orang yg mengalami obesitas dalam 30 tahun silam.
Inilah yg menjadi saatnya buat Knda membuka diri bareng tangan terbuka buat memerangi obesitas & membantu sahabat & orang tercinta Knda buat melawan obesitas secara aktif. Knda sudah nir memiliki waktu tambahan buat meledek atau merasa memalukan bareng diri Knda ketika Knda mengalami obesitas atau memiliki sahabat yg obesitas. Semua hal dimulai dari Knda buat hayati yg lebih sehat.
BACA JUGA:
Olahraga vs Diet: Mana yg Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?
3 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet Ketat
Mengatasi Kegemukan Akibat Metabolisme Lambat
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Obesitas Tak Selalu Disebabkan Makan Terlalu Banyak