Mengukur Pertumbuhan Bayi Tak Cuma Lewat Berat dan Panjang Badan. Apa Lagi

Mengukur Pertumbuhan Bayi
Kebanyakan orangtua hanya melihat pertumbuhan bayinya sinkron berat badan dan panjang atau tinggi badannya. Padahal, muncul hal vital lainnya yg harus dilihat ketika mengukur pertumbuhan bayi. Pengukuran ini juga harus dilakukan setiap bulan agar Knda memahami apakah bayi sungguh dalam keadaan sehat dan pertumbuhannya normal. Apa saja alternatif untuk mengukur pertumbuhan bayi?

Mengukur pertumbuhan bayi tidak hanya berdasarkan berat dan panjang badan saja

Seberapa acapkali Knda membawa si mini ke Posyandu atau pelayanan kesehatan terdekat? Sebaiknya Knda acapkali-acapkali membawanya ke pelayanan kesehatan untuk dilihat perkembangan dan pertumbuhannya. Ada indikator pengukuran lain yg harus Knda perhatikan selain berat dan panjang badan bayi. Berikut penjelasannya.

1. Lingkar koordinator

Biasanya, selain diukur berat dan panjang badan, bayi akan diukur lingkar kepalanya. Dalam masa-masa di bawah usia 2 tahun, lingkar koordinator adalah pengukuran yg harus dilakukan sebagai indikator apakah bayi tumbuh beserta sehat atau nir.

Lingkar koordinator yg terlalu mini mengindikasikan bahwa pertumbuhan bayi kurang baik. Hal ini juga bisa dikaitkan beserta kekurangan protein dan energi yg kronis pada bayi. Pasalnya, bayi di bawah usia 2 tahun, sangat rentan mengalami kekurangan gizi. Apalagi bila bunda nir memberikannya ASI atau asupan nutrisi yg dibutuhkan. Nah, berdasarkan pengukuran lingkar koordinator ini, Knda dapat mengetahui apakah bayi sudah tercukupi kebutuhan gizinya.

Selain itu, lingkar koordinator yg mini juga bisa mengindikasikan kalau bayi mungkin mengalami gangguan kesehatan yg disebut beserta mikrosefalus. Kondisi ini mengindikasikan kalau otak bayi juga nir berkembang beserta baik dan akan memengaruhi kemampuan otaknya hingga dewasa.

Sementara lingkar koordinator yg akbar dapat mengindikasikan bahwa si mini mengalami beberapa perkara kesehatan, galat satunya ialah hidrosefalus. Hidrosefalus ialah syarat di mana koordinator mengembang dampak terlalu banyak cairan. Jila memang si mini memiliki berukuran lingkar koordinator yg nir normal, usahakan segera diskusikan hal ini beserta dokter anak Knda.

2. Lingkar lengan atas

Mungkin banyak orangtua yg nir memahami kalau lingkar lengan atas ialah galat satu cara mengukur pertumbuhan bayi yg vital dilakukan setiap bulan. Pengukuran ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah si mini memiliki perkara malnutrisi yg kronis.

Kenapa mengukur lingkar lengan atas bayi itu vital? Lengan ialah bagian tubuh yg menyimpan cadangan lemak, sebagai akibatnya untuk memahami apakah seseorang memiliki lemak yg cukup, maka beliau bisa diukur lingkar lengannya.

Lingkar lengan atas yg mini ialah mengambarkan bahwa bayi nir memiliki cadangan lemak yg cukup. Hal ini bisa berarti bayi kekurangan protein dan energi. Biasanya, pengukuran ini dilakukan apabila memang si mini memiliki status gizi yg kurang, dilihat berdasarkan berat dan panjang badannya ketika itu.

Sebaliknya, bila lingkar lengan yg dimiliki si mini melebihi normal, berarti beliau memiliki cadangan lemak yg berlebihan dan bisa sebagai mengambarkan berdasarkan kelebihan berat badan atau bahkan gangguan kesehatan tertentu. Maka berdasarkan itu, usahakan segera diskusikan hal ini pada dokter anak.

Apakah bayi Knda sudah punya Kartu Menuju Sehat (KMS)?

Aika Knda balik  ke pelayanan kesehatan terdekat, maka umumnya Knda akan diberikan kartu menuju sehat (KMS) yg berbentuk seperti kitab untuk memudahkan Knda memantau pertumbuhan si mini. Tidak cuma mengukur pertumbuhan bayi berdasarkan berat dan panjang badannya saja, KMS juga akan mengingatkan pada usia berapa saja si mini harus mendapatkan imunisasi.

Jadi, pastikan Knda membawa bayi ke pelayanan kesehatan beserta rutin dan mendapatkan KMS berdasarkan tenaga kesehatan yg menangani si mini.
loading...

0 komentar untuk Mengukur Pertumbuhan Bayi Tak Cuma Lewat Berat dan Panjang Badan. Apa Lagi