Mengenal Baby-Led Weaning, Saat Bayi Makan Dengan Tangan Sendiri

Mengenal Baby-Led Weaning, Saat Bayi Makan Dengan Tangan Sendiri
Bayi yg sudah menginjak usia 6 bulan umumnya sudah lebih aktif & mulai bisa melakukan poly hal. Di usia 6 bulan, bayi sudah bisa diberi kuliner yg lebih padat asal ASI. Di usia ini pula, bayi bisa mulai belajar makan, mulai asal kuliner lembek mirip bubur bayi, hingga kuliner lunak mirip nasi tim.

Memperkenalkan kuliner pertama ke bayi tidak semudah yg dibayangkan. Salah-keliru mungkin bayi bisa sakit. Knda sebagai mak harus mengerti kondisi bayi & juga mengetahui kuliner apa saja yg bisa diberikan dalam bayi yg baru mulai belajar makan.

Belakangan ini masih terdapat metode memperkenalkan kuliner ke bayi dengan cara self-feeding, yaitu bayi memberi makan dirinya sendiri.

Apa itu baby-led weaning?

Baby-led weaning ialah keliru satu cara memperkenalkan kuliner ke bayi dengan membiarkan bayi menyuapi dirinya sendiri. Baby-led weaning ini awalnya dipopulerkan oleh Gill Rapley, seseorang health visitor asal Inggris.

Baby-led weaning mendorong bayi Knda untuk memakan kuliner yg dia inginkan & dengan jumlah yg mereka inginkan pula, bukan yg mak inginkan. Dengan begitu, bayi Knda bisa mengeksplor kuliner & mengetahui apa yg dirinya inginkan. Berikan bayi poly sekali jenis kuliner supaya bayi mengenal poly sekali jenis kuliner.

Kapan bisa mulai baby-led weaning?

Para pakar bareng The American Academy of Pediatric (AAP) merekomendasikan waktu yg absolut bagi bayi untuk mulai melakukan baby-led weaning ialah saat berusia 6 bulan. Pada usia ini, bayi dalam umumnya sudah bisa untuk duduk sendiri & merogoh benda-benda dalam dekat mereka. Selain itu, refleks asal pengecap mereka sudah lebih baik, sudah bisa mengunyah & mengeluarkan kuliner, dan usus mereka sudah lebih siap untuk mencerna kuliner.

Tetapi, usia bukan sebagai satu-satunya patokan bayi Knda sudah bisa mempraktekkan baby-led weaning atau belum. Beberapa bayi mungkin sudah bisa mempraktikkan baby-led weaning dalam usia 6 bulan, tetapi beberapa yg lain mungkin belum siap sebab belum bisa untuk merogoh sesuatu, belum bisa untuk mengunyah kuliner, atau mungkin mereka berkebutuhan spesifik. Tergantung kondisi bayi masing-masing, mak harus mengenal kemampuan bayinya.

Bagi mak yg merasa bayinya sudah bisa mempraktikkan baby-led weaning, usahakan perkenalkan bayi dengan baby-led weaning saat waktu makan bareng keluarga. Bayi akan melihat orang dalam sekitarnya makan sebagai akibatnya dia ingin menirunya. Bayi dengan gampang bisa meniru perbuatan orang yg lebih tua. Mereka tak jarang mencoba merogoh kuliner asal kakaknya atau orangtuanya & merasa bahagia apabila dia bisa melakukan apa yg dilakukan oleh kakaknya atau orang tuanya.

Makanan apa yg cocok diberikan?

Makanan yg cocok diberikan untuk mempraktikkan baby-led weaning ialah kuliner yg gampang dipegang oleh bayi atau biasa dikenal sebagai dengan finger food. Selain itu, penting untuk menyampaikan kuliner mulai asal yg lembut sebab gigi bayi belum tumbuh seluruhnya. Potong-pangkas mini kuliner tersebut supaya bisa dipegang oleh bayi. Jangan berikan kuliner yg memproduksi bayi tersedak.

Beri bayi poly sekali macam kuliner asal kelompok kuliner yg bhineka setiap hari supaya bayi bisa memenuhi zat gizi yg dibutuhkannya. Beberapa model kuliner yg bisa diberikan dalam bayi ialah:

Kelompok karbohidrat, mirip kentang, pasta, roti, atau nasi yg lunak
Kelompok lemak, mirip alpukat
Kelompok protein, mirip ayam atau daging panaskan yg lunak, telur, ikan yg sudah tidak terdapat durinya
Kelompok butir-buahan & sayuran, mirip pisang, pepaya, brokoli, wortel yg sudah dikukus sebagai akibatnya sebagai lunak
Kelompok produk susu, mirip keju & yogurt

Tidak perlu menambahkan garam, gula, atau penambah rasa lainnya dalam kuliner bayi. Ini bertujuan supaya bayi mengenal rasa alami asal setiap kuliner yg dimakannya. Selain itu, juga untuk mencegah bayi hanya menyukai kuliner bagus atau kuliner asin saja dalam waktu yg usang. Aika bayi hanya menyukai kuliner bagus atau asin saja, maka dia bisa menyebarkan risiko penyakit diabetes melitus tipe dua & penyakit jantung saat dewasa nanti. Oleh karenanya, hindari memberi bayi kuliner yg sangat bagus atau asin, mirip cokelat, biskuit, atau kuliner bungkus lainnya.

Apakah terdapat kelemahan asal baby-led weaning?

Wajar bila bayi yg baru belajar makan tak jarang menjatuhkan makanannya ke lantai, apalagi dalam bayi yg mempraktikkan baby-led weaning. Terdapat poly pelajaran saat bayi menyuapi dirinya sendiri. Bayi belajar untuk menggenggam, merogoh, memasukkan kuliner ke dalam mulutnya, kemudian mengunyah & menelannya. Bayi niscaya mengalami kesulitan dalam saat pertama melakukannya, tetapi seiring waktu niscaya akan terbiasa. Knda sebagai mak harus sabar menghadapinya.

Selain itu, bayi yg berusia 6 bulan & sedang belajar makan berisiko untuk mengalami kekurangan zat besi. Mulai usia 6 bulan, kadar zat besi dalam tubuh bayi akan menurun sebagai akibatnya dibutuhkan asupan zat besi asal kuliner. Namun, masih sulit bagi bayi memakan kuliner yg relatif keras, mirip daging yg kaya zat besi. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi bayi, mak harus pandai menyiasatinya dengan menyampaikan pure daging, pure sayuran hijau, atau sereal yg sudah difortifikasi.

Bagaimana mempraktekkan baby-led weaning yg kondusif bagi bayi?

Baby-led weaning akan kondusif bagi bayi apabila dipraktikkan dengan cara yg betul. Beberapa tips untuk mempraktikkan baby-led weaning dengan kondusif, diantaranya:

Hindari menyampaikan kuliner yg bisa memproduksi bayi tersedak, mirip kacang, anggur utuh, apel dengan kulit, & lainnya.
Jangan tinggalkan bayi saat dia sedang makan atau saat bayi sedang berada dekat dengan kuliner.
Bayi harus makan dalam keadaan duduk.
Perhatikan apabila bayi mempunyai alergi. Bayi akan bereaksi apabila dia alergi terhadap kuliner eksklusif. Hindari pemberian kuliner yg memproduksi bayi alergi.
loading...

0 komentar untuk Mengenal Baby-Led Weaning, Saat Bayi Makan Dengan Tangan Sendiri