Apakah dampaknya terhadap kesuburan laki-laki? Apakah laki-laki bareng satu testis permanen bisa memiliki anak? Berikut jawabannya.
Apa itu monorchism?
Monorchism ialah suatu syarat dikala laki-laki hanya memiliki satu testis. Kondisi ini umumnya terjadi karena adanya gangguan dalam perkembangan embrio & nir memiliki tanda-tanda apapun. Selain itu, terdapat beberapa penyebab lain diantaranya.
Satu testis nir turun (kriptorkismus) atau undescended testicle. Ini adalah syarat dikala hanya satu testis yg turun ke dalam skrotum. Kondisi ini umumnya ditimbulkan karena adanya gangguan perkembangan janin. Pada umumnya ini hanya terjadi dalam satu testis saja, akan tetapi masih terdapat lebih kurang sepuluh % kejadian ke 2 testis nir turun. Hal ini acapkali terjadi dalam bayi yg lahir prematur.
Satu testis menghilang (vanishing testis). Selama perkembangan embrio & janin, kasus terhadap perkembangan testis bisa saja terjadi, keliru satunya ialah hilangnya satu testis dikala perkembangan. Kondisi ini disebut bareng vanishing testis atau sindrom regresi testis. Kondisi ini umumnya nir terdeteksi & nir bisa diobati. Penyebabnya ialah adanya penyakit torsi testis, cedera, atau ketidakseimbangan hormon dalam dikala kehamilan. Meskipun ini nir bisa diobati, akan tetapi krusial dilakukan investigasi lebih lanjut buat memastikan syarat yg terjadi.
Pengangkatan satu testis (orchiectomy). Ini adalah mekanisme pembedahan yg dilakukan buat mengangkat keliru satu atau 2 testis karena beberapa proses patologis. Prosedur pembedahan ini bisa dilakukan karena adanya tumor testis, cedera berfokus, penyakit torsi testis yg nir diobati, & kanker prostat. Selain dilakukan pembedahan pengangkatan testis, terkadang bisa dilakukan pembedahan lain buat menghilangkan proses patologis & menyelamatkan sebagian fungsi testis selama masih bisa dilakukan.
Apakah laki-laki bareng satu testis masih bisa memproduksi keturunan?
Pria bareng monorchism mungkin akan merasa khawatir akan kesuburannya. Sebuah penelitian indikasi jikalau hanya satu testis yg nir turun, maka taraf kesuburan seseorang akan menjadi 80 %. Bika 2-duanya nir turun, maka taraf kesuburannya hanya 50 %. Hal ini dikarenakan suhu dalam dalam perut lebih tinggi menurut suhu dalam skrotum, maka pembentukan sperma akan terganggu.
Namun, selama testis yg dimiliki dalam keadaan baik, maka kualitas sperma yg didapatkan tetaplah baik. Jadi gak perlu khawatir, testis yg dimiliki permanen akan berfungsi menjadi organ reproduksi yg mengklaim kesuburan Knda & tentu masih bisa buat memproduksi.
Apa yg wajib dilakukan jikalau bayi Knda lahir bareng satu testis?
Normalnya, testis mulai berkembang dalam rongga perut janin dikala kehamilan berusia 10 minggu. Semakin bertambahnya usia kehamilan, lebih kurang 28 hingga 40 minggu, testis dibutuhkan bisa memasuki kanal inguinalis, yaitu saluran yg menciptakan jalan bagi testis buat turun menurut rongga perut menuju kantong kemaluan. Namun dalam syarat kriptorkismus, testis ini nir bisa beranjak menuju skrotum.
Testis seharusnya sudah turun secara impulsif dalam empat bulan pertama kelahiran. Namun, jikalau nir turun juga hingga bayi berusia enam bulan, masa usahakan dilakukan mekanisme pembedahan buat menurunkan testis ke skrotum.
Biasanya, testis akan pergi turun selesainya operasi dilakukan. Namun dalam beberapa kasus, pakar bedah mungkin menemukan bahwa testis belum terbentuk paripurna atau rusak. Bika demikian, pakar bedah akan membuang testis yg rusak & akan menyelamatkan testis yg sehat dalam skrotum menjadi akibatnya bisa berkembang secara normal.
Pembedahan ini krusial dilakukan dalam tahun pertama kelahiran bayi buat menghindari hilangnya fungsi testis, menjauhkan menurut risiko ketidaksuburan, & mencegah kanker testis.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Apakah Pria yang Hanya Punya Satu Testis Masih Bisa Punya Anak