Melatih Kesabaran Anak Itu Tidak Sulit, Ini 3 Kunci Utamanya

Enda niscaya setuju, jika tidak ada orang di dunia ini yang suka menunggu, baik orang dewasa atau pun anak kecil. Masalahnya, jika Enda sedang berada di antrian bareng si kecil yang tidak sabaran, dapat jadi ia akan berteriak-teriak & menghasilkan Enda merasa malu atau tidak lezat bareng orang lain. Ujung-ujungnya Enda sendiri yang merasa kesal & marah. Daripada Enda hanya dapat berongsang yang justru dibalas bareng tangisan, Enda wajib belajar cara melatih kesabaran anak.

Bagaimana cara melatih kesabaran anak yang gampang dilakukan?

Baik menunggu suatu antrian, menunggu hadiah ulang tahunnya boleh dibuka, sampai menunggu kapan ia dapat bermain bareng teman artinya hal yang sangat sulit dilakukan sang si kecil.

Oleh lantaran itu, mengajarkan kesabaran anak sangatlah penting & hal ini dapat mulai Enda kenalkan sejak ia berusia balita. Tujuannya, tentu supaya anak dapat membuatkan rasa toleransinya supaya dapat lebih bersabar. Sehingga nantinya mereka tak akan gampang bertindak gegabah ketika menghadapi hal semacam ini di masa depan. Bagaimana cara melatih kesabaran anak? Ini caranya.

1. Beri anak kesempatan latihan menunggu

Menumbuhkan sikap sabar pada anak memang membutuhkan latihan terus menerus. Sebenarnya, cara melatih kesabaran anak cukup gampang, berikan kesempatan pada anak Enda untuk berlatih sabar & menunggu.

Para peneliti menemukan bahwa anak yang sabar menunggu artinya anak-anak yang memiliki kemampuan untuk mengalihkan perhatian. Misalnya, bareng bernyanyi atau melakukan aktivitas seru di depan cermin saat mereka wajib menunggu sesuatu.

Biasanya anak terlatih bareng sendirinya untuk mengalihkan perhatian, bareng sikap sederhana dari orangtuanya, yaitu bareng orangtua acapkali mengatakan, Tunggu dulu, ya, ketika anak mulai meminta sesuatu. Anak akan meresapi kata-kata tunggu & mencari cara atau aktivitas lain selama menunggu hingga akhirnya orangtuanya meresponsnya atau memenuhi permintaannya.

dua. Percayalah bahwa anak dapat mengendalikan sikapnya

Cara melatih kesabaran anak kuncinya artinya berikan agama kepada anak. Yakinlah bahwa anak dapat bertanggung jawab. Hal ini maupun perlu latihan. Bisa dimulai bareng cara-cara sederhana. Misalnya, saat anak mengambil buku di lemari & menaruhnya asal-asalan, minta anak untuk mengembalikan buku ke lemari. Minta anak melakukan apa yang Enda mau bareng sabar & jangan lupa korelasi mata.

Berikan contoh sesering mungkin pada anak. Misal, saat anak menjatuhkan makanannya ke lantai sebagai bentuk protes. Tunjukkan kepada anak untuk mengembalikan masakan yang berceceran di lantai ke atas meja. Tunjukkan caranya & biarkan anak melanjutkan prosesnya.

Mengajarkan disiplin dapat membangun pemahaman bahwa segala sesuatu itu butuh proses. Kalau mau mejanya rapi kembali, ia wajib sabar ketika berusaha memunguti masakan yang dijatuhkan.

Ajarkan anak mengenai batasan, namun tunjukkan pula cinta Enda saat melatih mental anak. Anak butuh cinta & maupun butuh ketegasan. Kalau anak hanya mendapatkan cinta tanpa belajar adanya batasan dari perilakunya, anak akan menjadi bos kecil yang kurang peka.

3. Menanggapi anak bareng penuh kesabaran

Orangtua maupun wajib bersabar untuk mengajari anak kesabaran. Misal, saat Enda sedang di dapur memasak telur untuk sarapan, si kecil meminta tisu. Jelaskan secara perlahan, bahwa Enda akan mengambil tisu dalam beberapa menit lagi.

Saat Enda sedang sibuk melakukan aktivitas, & anak meminta sesuatu, tunjukkan kepada anak apa yang sedang Enda lakukan & minta ia melakukan hal yang sama. Cara ini akan menghasilkan anak memahami & belajar bahwa ia wajib menunggu, sekaligus maupun melatih anak untuk tidak merengek saat meminta sesuatu.

Dengan menanggapi perilaku anak secara hening, Enda sedang mengajarkan anak bahwa ia bukan satu-satunya pusat perhatian. Dengan begitu anak memahami bahwa ada hal lain di luar dirinya yang maupun wajib diperhatikan. Anak pun terlatih untuk tidak memaksakan keinginannya, belajar menunggu saat meminta sesuatu kepada orangtuanya yang sedang melakukan hal lain.

loading...

Penulis: upiknugroho8117