Mengapa dapat terjadi alergi makanan?
Dalam keadaan normal, respon imun manusia akan menjaga tubuh dengan cara melawan infeksi & benda asing lain yang dianggap berbahaya bagi tubuh. Alergi makanan terjadi saat sistem imun memberi respon yang berlebihan pada makanan atau zat tertentu dalam makanan karena menganggapnya sebagai benda asing yang berbahaya bagi tubuh. Gejala alergi makanan dapat bervariasi mulai berdasarkan yang ringan hingga berat.
Jika seseorang mengalami reaksi alergi yang ringan pada saat agresi pertama, hal ini tidak menjamin bahwa orang tersebut akan mengalami agresi dengan derajat yang sama dikemudian hari. Orang tersebut mungkin saja dapat mengalami agresi yang lebih berat atau bahkan berakibat fatal. Artinya, sebuah reaksi alergi tidak dapat dianggap remeh.
Makanan apa saja yang seringkali menyebabkan alergi?
Telur, susu, kacang, & gandum merupakan makanan yang paling seringkali menimbulkan alergi pada anak & bayi. Sedangkan pada orang dewasa, makanan yang paling seringkali menyebabkan alergi adalah ikan, kacang, & kerang. Alergi anak terhadap telur & susu mungkin dapat hilang seiring dengan bertambahnya usia, sedangkan alergi terhadap kacang cenderung menetap hingga dewasa.
Orang yang mengalami alergi terhadap suatu bahan makanan mungkin akan mengalami alergi terhadap bahan makanan lain yang sejenis atau memiliki kekerabatan yang dekat. Contohnya, apabila seseorang alergi terhadap almond, mungkin ia juga akan memiliki alergi terhadap jenis kacang-kacangan lain; atau orang yang memiliki alergi terhadap udang, mungkin ia juga akan mengalami alergi terhadap makanan bahari lain seperti kepiting atau lobster.
Kapan wajib mulai memperkenalkan makanan yang berisiko menimbulkan reaksi alergi pada anak?
Selama ini, pemberian makanan yang dapat mencetuskan alergi cenderung dihindari atau ditunda selama mungkin pada anak yang memiliki risiko tinggi, namun penelitian terbaru mengatakan sebaliknya. Beberapa penelitian terbaru memberitahuakn bahwa memperkenalkan anak pada telur & kacang sejak dini justru dapat mengurangi risiko munculnya alergi pada kedua makanan ini di kemudian hari.
Para ilmuwan mengumpulkan data berdasarkan sebanyak 146 penelitian yang melibatkan lebih berdasarkan 200.000 anak. Hasilnya memberitahuakn bahwa anak-anak yang mulai diberi makan telur sejak usia 4-6 bulan memiliki kemungkinan mengalami alergi telur 40% lebih kecil dibandingkan anak-anak yang mulai diberi makan telur pada usia setelahnya. Selain itu, anak-anak yang mulai diberi makanan yang mengandung kacang pada usia 4-11 bulan mengalami kemungkinan 70% lebih kecil mengalami alergi kacang. Para peneliti juga memperkirakan bahwa memperkenalkan anak pada telur sejak dini dapat mencegah 24 kasus berdasarkan 1000 penduduk, & memperkenalkan kacang sejak dini pada anak dapat mencegah terjadinya 18 kasus berdasarkan 1000 penduduk.
Akan tetapi, orang ua dengan anak yang sudah diketahui memiliki alergi makanan atau memiliki kondisi alergi lain seperti eksim wajib berkonsultasi lebih dulu kepada dokter sebelum memberikan makanan yang berisiko menyebabkan alergi pada anak mereka. Perlu diperhatikan juga, pemberian kacang utuh pada anak berusia kurang berdasarkan tiga tahun tidak dianjurkan karena dikhawatirkan dapat menyebabkan anak tersedak. Sebagai gantinya, anak-anak pada usia ini dapat diberikan selai kacang.
Sayangnya, penelitian ini memiliki keterbatasan, berdasarkan 146 penelitian yang dikumpulkan, hanya terdapat lima penelitian (melibatkan 2000 anak secara keseluruhan) yang digunakan untuk memperkirakan risiko peristiwa alergi telur, & hanya terdapat dua penelitian (melibatkan kurang lebih 1500 anak) yang digunakan untuk memperkirakan risiko alergi kacang. Penelitian lainnya yang meneliti mengenai susu, ikan, & gandum masih belum dapat membuktikan bahwa memperkenalkan ketiga jenis makanan ini sejak dini dapat mengurangi risiko munculnya alergi di kemudian hari.
BACA JUGA:
Kebiasaan Isap Jempol Bisa Bantu Anak Melawan Alergi
8 Jenis Alergi Aneh Yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Plus Minus 3 Jenis Susu Alternatif Bagi yang Alergi Susu Sapi
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Kacang dan Telur Dapat Mengurangi Risiko Alergi Makanan Pada Anak