Minyak esensial biasa dipergunakan buat aneka macam keperluan, misalnya minyak aromaterapi menjadi terapi komplementer. Selain itu, minyak esensial sanggup diencerkan beserta memakai base oil buat pijat atau dimasukkan ke dalam vaporizer buat pengharum ruangan. Minyak esensial intinya mengandung bahan kimia yg sanggup diserap ke dalam tubuh.
Minyak esensial yg terserap ke dalam tubuh bekerja misalnya obat-obatan. Karena mengandung molekul yg sangat mini, minyak ini mungkin akan masuk melewati plasenta & mencapai genre janin dalam kandungan. Secara awam, minyak ini kondusif dipergunakan sang mak hamil selama permanen berhati-hati selama menggunakannya/
Belum timbul implikasi khusus berdasarkan penggunaan minyak esensial terhadap bayi dalam kandungan alasannya adalah tes uji hanya baru dilakukan dalam hewan beserta implikasi yg bervariasi.
Banyak mak hamil yg mengakui bahwa aromaterapi sanggup meredakan rasa nir nyaman selama kehamilan, misalnya sakit punggung, mual atau bengkak dalam pergelangan kaki.
Sebelum memakai minyak aromaterapi, ikuti tindakan pencegahan berikut:
Gunakan paling poly satu tetes minyak esensial buat sekali terapi
Hindari penggunaan satu jenis minyak dalam jangka waktu yg panjang, contohnya setiap hari selama beberapa minggu
Encerkan minyak esensial beserta satu sendok teh (lima ml) base oil sebelum menambahkannya ke dalam bak mandi atau mengoleskannya eksklusif dalam kulit. Minyak biji anggur (grapeseed)atau almond anggun sanggup menggantikan peran base oil.
Knda sanggup menambah beberapa tetes minyak esensial ke dalam vaporizer, akan tetapi jangan abaikan minyak menguap selama lebih berdasarkan 10 atau 15 menit setiap jam. Bika terlalu usang, bau yg disebabkan sanggup sangat bertenaga & menyebabkan rasa mual.
Sebaiknya pakai minyak esensial setelah usia kandungan melewati trimester pertama. Sebelum tetapkan buat memakai minyak dalam trimester pertama, konsultasikan beserta pakar aromaterapi yg khusus menangani mak hamil.
Minyak apa saja yg kondusif bagi mak hamil?
Selama syarat kehamilan Knda nir bermasalah, Knda diperbolehkan buat memakai:
Minyak citrus, misalnya jeruk & neroli
German chamomile
Lavender
Frankincense
Black pepper
Peppermint
Ylang ylang
Eucalyptus
Bergamot
Cypress
Tea tree oil (sebelum persalinan)
Geranium
Spearmint
Minyak apa saja yg nir kondusif bagi mak hamil?
Ketika hamil, hindari penggunaan jenis minyak, misalnya:
Pala, memiliki efek halusinogen & bereaksi beserta obat penghilang rasa sakit dalam persalinan
Rosemary, dipercaya menjadi pemicu tekanan darah & kontraksi
Basil, diduga membantu perkembangan sel abnormal
Melati & clary sage, sanggup memicu kontraksi
Sage & mawar, sanggup membuahkan perdarahan dalam dalam uterus (rahim)
Juniper berry, sanggup menghipnotis fungsi ginjal
Minyak laurel, angelica, thyme, jintan, adas anggun, serai & daun kayu anggun jua wajib dihindari alasannya adalah sanggup merangsang kontraksi.
Masih timbul kesimpangsiuran perihal keamanan minyak lavender bagi mak hamil. Lavender sanggup dipergunakan dalam perempuan buat merangsang haid agar teratur. Memang penggunaan minyak lavender dikala hamil belum tentu menaikkan risiko keguguran. Namun buat menghindari segala kemungkinan, usahakan Knda menunggu hingga usia kandungan menginjak trimester ke 2 sebelum memakai minyak ini.
Clary sage sanggup dipergunakan buat merangsang kontraksi dalam mak yg persalinannya telat. Namun, perawatan ini hanya boleh dilakukan sang bidan pakar alasannya adalah penggunaan minyak yg hiperbola sanggup membuat kontraksi terlalu bertenaga.
Beberapa syarat medis melarang mak hamil buat memakai minyak esensial dalam jenis apapun. Hindari penggunaan minyak esensial andai istilah Knda memiliki:
Riwayat keguguran
Pendarahan vagina dalam masa kehamilan
Epilepsi
Gangguan jantung
Diabetes, pembekuan darah, atau penyakit tiroid, hati atau ginjal
Pastikan Knda selalu berkonsultasi beserta dokter atau bidan sebelum memakai minyak esensial.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Amankah Penggunaan Minyak Esensial Bagi Ibu Hamil