5 Kesalahan Umum Saat Melatih Si Kecil Menggunakan Toilet (Toilet Training)

5 Kesalahan Umum
Mengajarkan anak buat memakai toilet (toilet training) bareng sempurna memang perlu trik spesifik. Orangtua wajib mengenali kapan anak sungguh siap buat diajari toilet training. Sikap memaksa dari orangtua bisa berdampak nir baik bagi perkembangan anak. Apa lagi kesalahan yg perlu dihindari? Berikut gosip selengkapnya. 

Kesalahan orangtua ketika toilet training

Mengajari anak buat memakai toilet sendiri atau toilet training sangatlah krusial. Enda nir perlu lagi kerepotan membarui popoknya ketika sedang sibuk melakukan aktivitas lainnya. Selain meringankan beban Enda, kemampuan memakai toilet sendiri jua bisa berguna bagi si mini dalam masa mendatang dalam kehidupannya.

Toilet training ialah proses ketika anak belajar buat buang air mini (BAK) dan buang air akbar (BAB) dalam toilet selayaknya orang dewasa. Pada termin ini, anak diajari buat nir lagi mengeluarkan air seni dan tinja dalam popok. Kemampuan memakai toilet jua memiliki kegunaan buat mengetahui apakah anak Enda tumbuh bareng normal atau nir.

Dr. Steve Hodges, seorang ahli urologi anak dalam Wake Forest Baptist Medical Center menyebutkan, timbul beberapa kesalahan awam yg orangtua lakukan ketika melakukan toilet training. Kesalahan itu bukan saja mengakibatkan anak merasa tertekan akan namun jua bisa mengganggu kesehatannya. Berikut beberapa kesalahan yg seringkali dilakukan orangtua.

1. Terlalu dini

Tidak timbul waktu yg niscaya kapan anak perlu diajarkan toilet training. Namun, terlalu dini melakukan toilet training bisa membahayakan alasannya anak berusia kurang dari 3 tahun biasanya belum memiliki kemampuan buat tetapkan kapan perlu pergi ke toilet.

Hodges menyebutkan, bagi anak berusia kurang dari 3 tahun, menunda buang air akan menjadikan beberapa kasus misalnya mengompol dan memproduksi kapasitas kandung kemih yg lebih mini.

Orangtua perlu memperhatikan pertanda-pertanda kapan si mini siap buat menerima toilet training, diantaranya beliau sudah memiliki kemampuan motorik yg baik, bisa mengerti ungkap buang air, bisa menyebutkan dalam orangtua ketika hendak buang air, dan sebagainya.

2. Tidak membiasakan

Tak sporadis orangtua hanya melakukan toilet training namun nir diikuti bareng mengajarkan kebiasaan bertoilet. Hodges menuturkan, seharusnya orangtua bisa menjadwalkan anak buat buang air, contohnya kurang lebih setiap 2 jam.

Agar aktivitas dalam toilet sebagai lebih menyenangkan bagi anak, orangtua bisa menyiapkan mainan mini dalam toilet sebagai akibatnya mereka lebih tertarik dan betah dalam toilet hingga urusan ke belakang terselesaikan.

3. Pola makan kurang serat

Serat bukan hanya dibutuhkan sang orang dewasa, akan namun jua si mini. Serat dibutuhkan guna memperlancar proses buang airnya. Proses buang air yg lancar akan mempermudah aktivitas toilet training. Jadi, pastikan si mini makan nisbi serat, misalnya butir dan sayuran segar, kacang, beras cokelat atau merah, dan bubur tepung tepung terigu.

4. Sembelit atau susah toilet training? Bedakan keduanya!

Lebih dari 30 % anak usia 2 hingga 10 tahun mengalami sembelit (susah BAB). Namun, orangtua seringkali kali nir menyadarinya karena gejalanya tidak sinkron bareng orang dewasa.

Menurut Hodges, timbul disparitas sembelit dalam anak-anak dan orang dewasa. Sembelit yg dimaksud yaitu ketika kotoran anak dalam rektum menekan kendung kemih sebagai akibatnya menjadikan kasus mengompol dan kasus lainnya. Gejala dari sembelit dalam anak yaitu kurang buang air akbar, buang air akbar tiba-tiba, buang air akbar dalam celana, dan sakit perut bareng alasannya yg nir kentara.

lima. Mengabaikan infeksi

Infeksi saluran kemih mungkin saja terjadi dalam si mini, maka usahakan orangtua memperhatikan pertanda-tandanya. Sakit ketika buang air mini, seringkali bolak-balik ke kamar mandi, dan timbul darah dalam urine adalah gejalanya. Apabila orangtua menemukannya, segeralah bawa si mini ke dokter.

Mengajari anak memakai toilet memang butuh kesabaran. Hari ini mungkin beliau mau mengikuti seluruh proses toilet training, namun hal itu bisa saja tidak sinkron dalam keesokan harinya. Intinya, jangan memaksa andai saja memang anak nir mau melakukannya. Bersabarlah hingga anak sungguh terbiasa tanpa popoknya.
loading...

0 komentar untuk 5 Kesalahan Umum Saat Melatih Si Kecil Menggunakan Toilet (Toilet Training)