Mengenali Infeksi Mata Akibat Penggunaan Lensa Kontak

Mengenali Infeksi Mata Akibat Penggunaan Lensa Kontak
Dapat melihat beserta baik artinya hal yg terpenting buat beraktivitas sehari-hari. Oleh karenanya, poly sekali upaya dilakukan buat mendukung kemampuan melihat, keliru satunya beserta dengan lensa korelasi. Banyak orang yg memilih lensa korelasi menjadi indera bantu melihat alasannya alasan penampilan & penggunaannya yg cukup simpel, akan tetapi penggunaan yg nir sinkron justru sangat berisiko menularkan penyakit ke mata.

Penggunaan lensa korelasi dilakukan beserta cara menempelkan bagian atas lensa ke bagian depan mata. Jarak yg sangat dekat memungkinkan perpindahan kuman dari bagian atas lensa ke lebih kurang bagian atas cairan mata, adanya kuman umumnya ditandai beserta inflamasi kepada mata. Infeksi nir terlalu pertanda tanda-tanda yg berfokus kepada awalnya akan tetapi usang-kelamaan bisa berakibat kerusakan mata menetap hingga kebutaan.

Lensa korelasi bisa menjadi asal penularan primer terhadap infeksi mata baik yg ditimbulkan sang bakteri, fungi, parasit, juga virus. Hinggapnya agen infeksi kepada bagian atas lensa ditimbulkan sang penggunaannya yg nir sinkron mirip membiarkan lensa korelasi terkena air, penggunaan cairan pembersih yg nir sinkron, & nir membarui lensa korelasi secara terjadwal.

Jenis infeksi yg ditimbulkan sang pemakaian lensa korelasi

Infeksi yg ditimbulkan penggunaan lensa korelasi bisa terjadi kepada bagian kornea atau dikenal beserta celoteh keratitis. Penyakit ini bisa ditimbulkan sang poly sekali kuman menjadi akibatnya memicu inflamasi & kerusakan, akan tetapi kerusakan kornea bisa bersifat menetap menjadi akibatnya memerlukan transplantasi kepada kasus infeksi yg parah. Berdasarkan jenis penyebabnya, infeksi ini bisa dibedakan menjadi empat jenis, kepada antaranya:

1. Keratitis bakteri

Infeksi ini ditimbulkan sang bakteri Pseudomonas aeruginosa & Staphylococcus aureus. Kedua bakteri ini bisa beserta simpel ditemukan kepada bagian atas tanah & air, bahkan tubuh insan. Memakai lensa korelasi yg terkena bagian atas tubuh atau benda tanpa dibersihkan terlebih dahulu bisa beserta simpel memicu infeksi keratitis bakteri. Keratitis bakteri kepada umumnya beserta cepat menyebabkan iritasi, segera hentikan pemakaian seandainya Knda mengalami rasa nir nyaman saat dengan lensa korelasi buat mencegah keratitis bertambah parah.

2. Keratitis fungi

Jenis fungi yg berakibat infeksi kepada kornea artinya poly sekali fungi Fusarium, Aspergillus & Candida. Sama halnya beserta agen bakteri, fungi yg bisa menginfeksi mata masih terdapat kepada tubuh insan. Jamur ini jua bisa ditemukan beserta simpel kepada lingkungan terbuka beserta iklim tropis mirip kepada Indonesia. Sifat fungi bisa beserta simpel menyebar ke bagian mata lainnya, menjadi akibatnya Knda perlu dengan obat anti-fungi dalam beberapa bulan buat mencegah keratitis bertambah parah.

3. Keratitis parasit

Meskipun sporadis ditemukan, infeksi parasit kepada kornea mata mungkin terjadi & hal ini artinya infeksi yg berfokus. Keratitis parasit ditimbulkan sang mikroorganisme parasit Acanthamoeba. Seperti parasit kepada umumnya, Acanthamoeba nir hanya ganggu akan tetapi jua hayati dari individu yg dihinggapinya.

Parasit ini bisa beserta simpel ditemukan kepada bagian atas tanah & badan air termasuk air keran & unit AC yg lembap. Infeksi Acanthamoeba kepada mata hanya mungkin ditimbulkan alasannya pemakaian lensa korelasi, alasannya parasit ini wajib korelasi eksklusif beserta bagian atas suatu organ buat menginfeksinya.

Selain rasa nir nyaman, infeksi Acanthamoeba jua berakibat perubahan rona mirip keputihan kepada kornea mata. Diagnosis & penanganan dini sangat diharapkan alasannya saat bertambah parah memerlukan tindakan medis yg berfokus & operasi mata.

4. Keratitis virus

Keratitis jenis ini ditimbulkan sang Herpes Simplex Virus (HSV). Jenis virus ini hanya bisa ditemukan kepada insan & hanya bisa ditularkan melalui korelasi eksklusif beserta individu yg terinfeksi HSV. Tidak mirip jenis keratitis lainnya keratitis yg ditimbulkan sang HSV bisa ditularkan. Keratitis virus jua memungkinkan buat infeksi berulang, & hal ini mungkin terjadi kepada orang mengalami infeksi HSV. Infeksi virus bergantung kepada imunitas seseorang, sang karenanya penanganan keratitis virus memerlukan obat-obatan anti-virus & obat tetes mata. Keratitis virus jua cenderung sporadis memerlukan operasi mata buat penanganannya.

Gejala infeksi mata yg akan terjadi lensa korelasi

Apapun penyebab infeksinya, keratitis menyebabkan tanda-tanda yg hampir mirip. Aika Knda aktif dengan lensa korelasi, berikut beberapa tanda-tanda yg wajib diwaspadai:

Iritasi atau mata merah tanpa alasannya yg terperinci.
Terdapat rasa nyeri yg berasal dari bagian dalam atau lebih kurang mata.
Mata lebih sensitif terhadap cahaya.
Pandangan buram secara datang-datang.
Mata berair secara nir masuk akal.

Terkadang keratitis nir menyebabkan tanda-tanda sama sekali menjadi akibatnya Knda mungkin nir mengalami poly sekali tanda-tanda kepada atas. Namun, keratitis jua bisa memicu efek lainnya kepada mata, antara lain:

Reaksi alergi kepada mata.
Infeksi selaput mata (konjungtivitis).
Mata kemarau.
Ulserasi atau luka kepada kornea.
Munculnya pembuluh mata baru menjadi akibatnya mata menjadi terlihat lebih merah.

Cara menghindari infeksi dari lensa korelasi kepada mata

Untuk mencegah infeksi kepada mata, pengguna atau calon pengguna lensa korelasi wajib memahami sahih syarat mata & risiko dari penggunaan lensa korelasi yg nir sinkron. Berikut beberapa hal yg perlu diperhatikan dalam penggunaan lensa korelasi:

Pemeriksaan mata secara teratur buat mengetahui adanya infeksi & kesesuaian lensa korelasi beserta mata.
Utamakan kebersihan diri terutama tangan saat akan dengan & melepas lensa korelasi.
Bersihkan lensa korelasi beserta cairan pembersih lensa secara rutin & berhati-hati. Hindari penambahan cairan baru kepada cairan usang yg masih berada kepada bagian atas lensa.
Lakukan penyimpanan lensa korelasi yg sinkron, hindari meletakkan lensa kepada ruang terbuka terlalu usang, & ganti wilayah lensa setiap lebih kurang 3 bulan sekali.
Konsultasikan ke dokter mata perihal durasi pemakaian & kapan lensa korelasi perlu diganti.
Hindari tidur beserta dengan lensa korelasi alasannya bisa berakibat perpindahan kuman penyakit & menaikkan risiko infeksi.
Hindari kegiatan yg memungkinkan lensa korelasi terkena air mirip mandi atau berenang. Gunakan kaca mata renang seandainya Knda memerlukan lensa korelasi saat berenang.
Apabila lensa terkena air usahakan segera ganti beserta yg baru buat mencegah infeksi.

BACA JUGA:

7 Kesalahan Fatal Memakai Lensa Kontak
Kacamata vs Lensa Kontak, Mana yg Terbaik buat Knda?
Apakah Membaca Dalam Gelap Membuat Mata Rusak?
loading...

0 komentar untuk Mengenali Infeksi Mata Akibat Penggunaan Lensa Kontak