Kalau Sudah Pernah Vaksin Difteri, Perlukah Vaksin Ulang Saat Dewasa

Kalau Sudah Pernah Vaksin Difteri, Perlukah Vaksin Ulang Saat Dewasa
Baru-baru ini, penyakit difteri pulang mewabah kepada Indonesia. Difteri sebenarnya adalah penyakit usang & sudah terdapat vaksin penangkalnya yg dikenal menjadi beserta vaksin DPT. Tapi, difteri ini pulang menyerang orang dewasa yg sudah pernah mendapatkan vaksin difteri semenjak mini. Kok bisa? Lantas, apakah ini berarti orang dewasa wajib divaksin lagi?

Memahami jenis & jadwal hadiahvaksin difteri

Difteri adalah penyakit yg ditimbulkan sang Corynebacterium & umumnya menyerang amandel, tenggorokan, hidung, dan kulit. Penyakit ini menyebar beserta cepat melalui partikel udara lewat batuk, bersin, atau tertawa. Aika terkena penyakit ini, Enda akan mencicipi menandakan-menandakan berupa radang tenggorokan, serak, hingga persoalan pernapasan. Bahkan, difteri bisa berakibat kematian apabila nir segera ditangani menjadi akibatnya membutuhkan pencegahan berupa vaksin.

Vaksin buat difteri itu sendiri terdapat 3 jenis, yaitu DPT-HB-Hib, vaksin DT, & vaksin Td. Vaksin ini diberikan kepada usia yg tidak sama, antara lain:

Bayi kepada bawah satu tahun diberikan 3 takaran vaksin DPT-HB-Hib beserta jeda satu bulan
Anak usia 18 bulan diberikan satu takaran vaksin DPT-HB-Hib
Anak sekolah kelas 1 SD diberikan satu takaran vaksin DT kepada bulan November
Anak sekolah kelas 2 SD diberikan satu takaran vaksin Td kepada bulan November
Anak sekolah kelas lima SD diberikan satu takaran vaksin Td kepada bulan November

Nah, sekarang saatnya Enda memastikan apakah anak Enda sudah mendapat imunisasi lengkap didasarkan  jadwalnya, termasuk vaksin difteri ini. Aika dirasa belum lengkap, maka segera dilengkapi. Sebab ini bisa jadi anak akan memiliki risiko terkena difteri ketika beliau dewasa.

Sudah pernah vaksin difteri ketika mini, kok masih bisa terkena ketika dewasa?

Munculnya persoalan difteri kepada orang dewasa memang sebagian akbar ditimbulkan alasannya adalah nir divaksin atau status imunisasi yg kurang lengkap semenjak mini. Itulah sebabnya Enda perlu memastikan apakah Enda sudah mendapat vaksin difteri atau belum. Aika memang belum, maka Enda permanen wajib diimunisasi lagi buat mencegah terkena penyakit ini.

Lantas, bagaimana bila sudah divaksin, akan tetapi masih terkena difteri ketika dewasa? Nah, walaupun sudah divaksin, kekebalan tubuh Enda terhadap penyakit difteri ini bisa saja menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini akan diperparah bila nir dilakukan upaya pencegahan terhadap difteri secara aporisma.

Belum lagi beserta beberapa orangtua yg menerka imunisasi nir berdampak apapun kepada kekebalan tubuh menjadi akibatnya menolak vaksin difteri buat anak. Hal ini yg berakibat adanya celah bagi penyakit difteri buat pulang masuk & menular ke anak-anak juga orang dewasa.

Kapan hadiahvaksin difteri buat orang dewasa?

Vaksin difteri buat orang dewasa dengan vaksin Td/Tdap, yaitu vaksin DPT beserta reduksi antigen & pertusis. Bedanya adalah Tdap dengan komponen pertusis aseluler, artinya bakteri pertusis didesain nir aktif menjadi akibatnya sporadis berakibat demam.

Idealnya, vaksin difteri diberikan sebesar 3 takaran semenjak usia 2 tahun hingga usia 18 tahun (usia lima tahun, 10-12 tahun, & 18 tahun). Setelah itu, vaksin ini akan semakin efektif bila diberikan setiap 10 tahun selama seumur hayati. Mengapa? Sebab, vaksin hanya bisa menyampaikan konservasi selama 10 tahun, menjadi akibatnya selesainya 10 tahun perlu diberikan booster atau penguat.

Menurut CDC, hadiahvaksin difteri diberikan kepada usia 19-64 tahun sebesar satu takaran. Berikut jadwal hadiahvaksin difteri bagi orang dewasa:

Orang dewasa yg belum pernah mendapatkan vaksin Td atau belum lengkap status imunisasinya, diberikan 1 takaran vaksin Tdap diikuti beserta vaksin Td menjadi penguat setiap 10 tahun.
Orang dewasa yg sama sekali nir diimunisasi, diberikan 2 takaran pertama beserta jeda 4 minggu & takaran ketiga diberikan selesainya 6 hingga 12 bulan dari takaran ke 2
Orang dewasa yg belum merampungkan 3 takaran vaksin Td seri primer diberikan residu takaran yg belum dipenuhi

Di Indonesia sendiri memang belum memiliki acara imunisasi difteri buat dewasa. Ini sebabnya Enda perlu memastikan apakah status imunisasi Enda sudah lengkap atau belum. Aika dirasa belum, segeralah vaksin difteri buat mencegah penyakit difteri.

Jila masih terdapat galat satu orang yg termasuk suspek difteri kepada lingkungan lebih kurang Enda, maka Enda wajib segera meminta divaksinasi ulang meskipun sudah pernah divaksin ketika mini. Ini bertujuan buat menambah kekebalan tubuh Enda dari penularan penyakit difteri.
loading...

0 komentar untuk Kalau Sudah Pernah Vaksin Difteri, Perlukah Vaksin Ulang Saat Dewasa