Skrining dalam bayi umumnya dilakukan sebelum meninggalkan rumah sakit, atau lebih baik seandainya dilakukan sebelum bayi berusia tujuh hari.
Ada baiknya seandainya Enda mengusut tentang skrining dalam bayi sebelum proses kelahiran. Karena semakin dini Enda mempelajarinya, Enda akan semakin siap menghadapi semua proses skrining bayu lahir sesudah persalinan.
Prosedur skrining bayi baru lahir
Untuk melakukan skrining, umumnya tumit bayi akan ditusuk untuk mengumpulkan sampel darah kecil. Orangtua dipersilakan untuk menjadi bagian dari proses ini dengan memegangi bayi mereka. Studi menunjukkan bahwa ketika ibu atau petugas kesehatan menghibur bayi selama proses pengambilan darah, maka bayi tidak akan menangis.
Setelah darah diambil, petugas kesehatan akan menaruh tetes darah tersebut ke kartu kertas filter untuk membuat beberapa titik darah kering. Kartu skrining tersebut kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Hasil pemeriksaan
Jika yang akan terjadi pemeriksaan ialah negatif, umumnya Enda tidak akan dihubungi sang pihak rumah sakit. Hasil negatif menunjukkan bahwa kemungkinan akbar bayi Enda tidak menderita penyakit.
Namun, bila yang akan terjadi pemeriksaan ialah positif, Enda akan dihubungi sang pihak rumah sakit untuk pemeriksaan selanjutnya. Jika yang akan terjadi pemeriksaan kedua ialah positif, dokter akan memberitahu Enda tentang langkah apa yang harus Enda lakukan.
Semakin cepat yang akan terjadi skrining bayi baru lahir dihasilkan, orangtua pun dapat memilih bagaimana perawatan terbaik untuk si butir hati. Pasalnya, setiap bayi itu berbeda & membutuhkan perlakuan yang berbeda pula.
Tempat & biaya pemeriksaan
Tes skrining dapat dilakukan sang pihak laboratorium di rumah sakit kawasan bayi dilahirkan. Atau Enda dapat membawa bayi Enda ke laboratorium yang menyediakan skrining bayi baru lahir.
Biaya untuk skrining kesehatan bayi cenderung terjangkau. Bahkan, beberapa rumah sakit telah memasukkan tes ini sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan anak. Karena itu, sebelum Enda melahirkan sebaiknya cek dulu apakah rumah sakit atau klinik bersalin Enda menyediakan fasilitas skrining.
Jenis-jenis skrining bayi baru lahir
1. Apgar
Tes ini dilakukan 2 kali, yaitu dalam satu menit pertama & lima menit pertama sesudah bayi lahir. Tes apgar ialah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai kemampuan bayi baru lahir dalam menyesuaikan diri terhadap kehidupan di luar rahim bundanya.
Terdapat lima hal yang diperiksa dalam tes ini, yaitu appearance (warna kulit), pulse (frekuensi denyut jantung), grimance (pernapasan), activity (aktif atau tidaknya tonus otot), & reflex (reaksi terhadap rangsangan).
2. Tes pendengaran
Tes pendengaran dalam bayi terdiri dari 2 jenis, yaitu dengan Otoacoustic Emissions (OAEs) & Auditory Brainstem Response (ABR). Tes ini umumnya akan berlangsung selama 10 menit.
3. Penyakit kuning
Tes ini dilakukan untuk mengecek kadar bilirubin dalam bayi melalui tes darah atau menggunakan light meter, yang dapat mendeteksi billirubin melalui kulit.
4. Oximetri pulsa
Tes ini dilakukan untuk mengecek kadar oksigen dalam darah bayi Enda. Sebab, seandainya kadar oksigen dalam darah rendah atau fluktuatif, hal tersebut cenderung menjadi menandakan adanya Critical Congenital Heart Defect (CCHD) atau dalam bahasa Indonesia penyakit jantung bawaan kritis.
Penyakit jantung bawaan umumnya terjadi tanpa gejala tetapi dapat menyebabkan kematian seandainya tidak segera dilakukan pengobatan atau tindakan.
lima. Hipotiroid kongenital
Hipotiroid kongenital dapat membuat penderitanya mengalami gangguan pertumbuhan atau keterbelakangan mental. Skrining ini dapat membantu Enda mendeteksi kemungkinan terjadinya hipotiroid kongenital. Pasalnya penyakit ini umumnya baru dikenali sesudah timbul gejala atau wujudnya sesudah anak berusia kurang lebih satu tahun.
Skrining hipotiroid kongenital paling baik dilakukan ketika bayi berumur 48-72 jam atau sebelum bayi pulang beserta orangtua dari rumah sakit.
6. Pemeriksaan lainnya
Masih ada banyak skrining kesehatan yang dapat dilakukan dalam bayi. Selain yang telah disebutkan diatas, beberapa skrining lain yang dapat Enda lakukan ialah skrining untuk fenilketonuria, galaktosemia, penyakit sel sabit, defisiensi biotinidase, hiperplasia adrenal kongenital, tirosinemia, cystic fibrosis, defisiensi MCAD, imunodefisiensi adonan berat, & toxoplasmosis.
Jika Enda ragu, Enda dapat berkonsultasi atau bertanya dengan dokter Enda sebelum proses kelahiran supaya Enda sudah siap tentang banyak sekali skrining bayi baru lahir yang perlu dilakukan.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Jenis-jenis Skrining Bayi Baru Lahir dan Mengapa Penting Dilakukan