Ini Dampaknya Jika Ortu Main Handphone Sambil Mengasuh Anak

Ini Dampaknya Jika
Apakah Knda tipe orang yang tidak bisa lepas berasal smartphone? Entah alasannya urusan pekerjaan atau sekadar mengecek media sosial, orangtua yang terus-menerus memeriksa HP memiliki akibat negatif pada perkembangan sikap anak. Jadi, jangan sibuk main HP saat mengasuh anak.

Kebanyakan orangtua yakin bahwa mereka ialah teladan yang baik

Memang, tidak semua orangtua sibuk dengan gadget-nya saat beserta dengan anak. Namun, kita jua tidak bisa memungkiri pada masa kini, HP & teknologi dunia maya lainnya acapkali merenggut seseorang berasal kenyataan pada sekelilingnya, termasuk anaknya sendiri.

Hal ini turut dilaporkan oleh survei media riset Common Sense. Survei ini melibatkan lebih berasal 1.700 orangtua yang memiliki anak-anak berusia 8 hingga dengan 18 tahun. Dari penelusuran Common Sense, ditemukan bahwa orangtua menghabiskan waktu pada depan layar kira-kira sembilan jam per hari. Ini termasuk main HP saat mengasuh anak, dengan sebagian akbar waktu dihabiskan untuk menjelajahi media sosial pribadinya. Sedangkan kira-kira 90 menit dihabiskan untuk kepentingan pekerjaan.

Hasil penelitian tersebut jua menjelaskan bahwa sebesar 78 persen orangtua merasa percaya diri bahwa mereka ialah role model alias teladan yang baik untuk anak-anaknya. Sebaliknya, dilansir berasal Tirto, 56 persen orangtua khawatir anak-anak mereka kecanduan gadget & teknologi, ad interim 34 persen sisanya menganggap bahwa teknologi mampu berdampak negatif untuk tumbuh kembang anak-anaknya.

Menurut James P. Steyer, pendiri & CEO Common Sense berkata bahwa temuan ini sangat menarik, orangtua & anak sama-sama menggunakan gadget & teknologi untuk hiburan mereka, tapi pada sisi lain orangtua jua mengungkapkan kekhawatiran terhadap kecanduan gadget untuk anak-anaknya.

Ini dampaknya apabila orangtua main HP saat mengasuh anak

Informasi & aktivitas pada dunia maya lainnya memang tidak selamanya berpengaruh negatif pada para penggunanya. Hal ini turut disepakati oleh 94 persen orangtua dalam survei yang sama. Mereka menyatakan bahwa teknologi memiliki manfaat bagi anak-anak mereka. Sebanyak 44 persen orangtua bahkan merasa percaya bahwa gadget mampu membantu membangun persahabatan untuk anak-anaknya.

Alasan yang sama jua melatarbelakangi para orangtua tetap setia dengan bermacam-macam kegiatan & kesibukan mereka pada dunia maya. Namun, penelitian yang terbaru menunjukkan kaitan antara penggunaan gadget dengan potensi kontak yang kurang harmonis antara orangtua & anak-anak.

Brandon T. McDaniel dalam penelitian pada jurnal Child Development menyatakan bahwa sikap anak yang buruk berafiliasi dengan waktu yang dihabiskan orangtua dalam bermain gadget, termasuk main HP saat mengasuh anak. McDaniel, peneliti berasal Illinois State University pada Amerika Serikat ini, menyebut gangguan tersebut sebagai technoference.

Penelitian tersebut melibatkan 170 famili dengan 2 orangtua, & peneliti meminta ibu & ayah untuk melengkapi kuesioner secara terpisah. Hampir setengah berasal orangtua yang disurvei (48 persen) berkata bahwa teknologi mengalihkan perhatian mereka berasal anak-anak mereka setidaknya hingga tiga kali sehari. Sementara, 24 persen orangtua menganggap HP mengganggu kontak mereka dengan anak-anak hingga 2 kali sehari.

Sedangkan sekitar 17 persen orangtua menilai gadget mengganggu waktu famili. Namun, ternyata hanya 11 persen orangtua yang berkenan menjauhkan diri berasal ponsel, tablet, laptop, tablet, & komputer saat menghabiskan waktu beserta anak-anak mereka.

Anak jua cenderung memiliki gangguan sikap & emosional

Dampak gadget terhadap sikap anak jua dijelaskan dalam penelitian Laura Birks berasal Barcelona Institute for Global Health, Spanyol dalam jurnal Enviromental International.

Laura melakukan penelitian pada 83.884 pasangan ibu & anak pada Spanyol, Denmark, Norwegia, Belanda, & Korea. Laura menemukan bahwa anak yang ibunya acapkali menghabiskan waktu dengan ponsel atau sibuk main HP saat mengasuh anak akan memiliki risiko gangguan sikap & emosional.

Selain itu, Laura & rekan-rekannya jua menemukan bahwa anak yang lahir berasal seorang ibu yang suka menelpon lebih berasal empat kali sehari punya peluang sebesar 28 persen untuk tumbuh menjadi anak yang hiperaktif.

Menanggapi hal ini, Larry Rosen, profesor emeritus pada California State University, Dominguez Hills menyarankan kepada setiap orangtua untuk membatasi durasi main HP saat mengasuh anak.

Rosen menyatakan bahwa anak-anak akan menyerap apa yang mereka lihat. Selain itu, mereka jua akan belajar & membentuk rekanan berasal sikap orangtua mereka. Terus-menerus memeriksa ponsel Knda atau main HP saat mengasuh anak akan memiliki akibat negatif pada rekanan Knda dengan anak.
loading...

0 komentar untuk Ini Dampaknya Jika Ortu Main Handphone Sambil Mengasuh Anak