Gondongan Pada Anak, Masihkah Umum Terjadi

Gondongan Pada Anak, Masihkah Umum Terjadi
Gondongan merupakan galat satu penyakit menular yang seringkali menyerang anak. Penyakit ini ditimbulkan oleh virus. Untuk mencegah gondongan kepada anak, disarankan anak divaksin ketika usianya masih bayi. Vaksin sangat efektif dalam mencegah gondongan kepada anak. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut adalah.

Apa itu gondongan?

Pernahkah Knda melihat anak mengalami pembengkakan kepada pipinya? Mungkin anak itu mengalami gondongan. Ini berbeda menggunakan gondok. Gondongan atau parotitis atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai menggunakan mumps ialah penyakit yang ditimbulkan oleh virus. Sedangkan, gondok umumnya ditimbulkan lantaran kekurangan zat gizi yodium.

Virus yang mengakibatkan gondongan umumnya menginfeksi kelenjar parotid (kelenjar ludah), sehingga kelenjar ludah membengkak. Karena ditimbulkan oleh virus, maka gondongan bisa menular yaitu melalui air liur (ludah). Tetapi, umumnya gondongan nir lebih menular dibandingkan menggunakan campak atau cacar. Orang yang memiliki gondongan umumnya paling menular kepada 2 hari sebelum tanda-tanda timbul sampai enam hari setelah tanda-tanda berakhir.

Gondongan umumnya menyerang anak usia 2-14 tahun. Anak usia kurang dari 2 tahun, terutama kurang dari 1 tahun umumnya sangat jarang menderita gondongan. Hal ini mungkin lantaran anak usia kurang dari 2 tahun masih memiliki antibodi yang baik dari ibunya.

Bagaimana tanda-tanda gondongan kepada anak?

Gondongan umumnya timbul menggunakan tanda-tanda awal yaitu demam, kurang lebih 39,4C. Setelah itu diikuti menggunakan pembengkakan kepada kelenjar ludah selama beberapa hari ke depan. Kelenjar akan terus membengkak & terasa nyeri selama 1-3 hari. Pada ketika ini, pipi anak akan terlihat membengkak. Anak pun akan merasa nyeri ketika menelan, berbicara, mengunyah, atau minum air yang asam.

Selain demam, tanda-tanda gondongan lainnya yang bisa timbul ialah:

Kelelahan
Pegal-pegal
Sakit kepala
Kehilangan nafsu makan

Apa komplikasi yang bisa terjadi implikasi gondongan?

Aika nir ditangani menggunakan baik, gondongan bisa memunculkan komplikasi. Tapi, umumnya ini jarang terjadi. Walaupun virus gondongan mengakibatkan peradangan kepada kelenjar parotis, tapi virus ini pula bisa mengakibatkan peradangan kepada bagian tubuh lain, seperti kepada otak & organ reproduksi, sehingga gondongan bisa menjalar sebagai komplikasi.

Beberapa komplikasi yang bisa terjadi implikasi gondongan ialah:

Orchitis, yaitu peradangan kepada testis
Meningitis, yaitu peradangan kepada selaput kurang lebih sumsum tulang belakang & otak
Ensefalitis, yaitu peradangan kepada otak
Pankreatitis, yaitu peradangan kepada pankreas

Masihkah anak Indonesia banyak terserang gondongan?

Gondongan kepada anak Indonesia mungkin sudah jarang terjadi. Hal ini lantaran sudah terdapat vaksin yang bisa mencegah penyakit gondongan kepada anak. Vaksin untuk mencegah penyakit gondongan pemberiannya disatukan menggunakan vaksin untuk mencegah penyakit campak & campak jerman (rubella). Vaksin ini dinamakan menggunakan vaksin MMR (measles, mumps, rubella).

Berdasarkan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), vaksin MMR diberikan kepada anak usia 15 bulan. Pemberian vaksin ulang diberikan kepada usia 5-6 tahun. Setelah anak menerima vaksin ini, kemungkinan anak untuk menderita gondongan sebagai sangat mini. Hal ini lantaran dalam tubuh anak sudah terbentuk antibodi untuk melawan virus penyebab gondongan (apabila virus masuk ke tubuh anak). Oleh karenanya, sangat disarankan bagi Knda yang mempunyai bayi untuk melakukan vaksinasi atau imunisasi lengkap ke bayi Knda.

Pemberian vaksin MMR merata kepada seluruh anak Indonesia bisa memperkecil kemungkinan adanya anak Indonesia yang terkena gondongan atau anak tertular gondongan. Pada akhirnya, penyakit gondongan bisa sangat langka kepada Indonesia.
loading...

0 komentar untuk Gondongan Pada Anak, Masihkah Umum Terjadi