Daftar Obat Antibiotik yang Tidak Boleh Diminum Saat Hamil

Daftar Obat Antibiotik yang Tidak Boleh Diminum Saat Hamil
Antibiotik termasuk galat satu obat yg tidak sporadis diresepkan selama kehamilan. Beberapa antibiotik kondusif diminum waktu masa kehamilan, akan tetapi terdapat jua yg dihentikan digunakan alasannya berbahaya bagi janin, terutama dalam trimester pertama. Keamanan antibiotik waktu hamil tergantung dalam aneka macam faktor. Misalnya jenis antibiotik yg digunakan, waktu trimester berapa obat digunakan, berapa poly & berapa usang antibiotik digunakan.

Penelitian baru menemukan interaksi antara antibiotik tertentu selama kehamilan yg diterbitkan dalam Jurnal Canadian Medical Association Journal & British Journal of Clinical Pharmacology tahun 2017. Efek samping yg mungkin timbul ialah bayi lahir stigma & risiko keguguran. Penelitian tadi meliputi analisis isu wacana 139.938 kelahiran hayati dalam Quebec, Kanada, antara tahun 1998 & 2008.

Jenis antibiotik apa saja yg dipelajari & wajib dihindari selama kehamilan? Berikut isu lengkapnya.

Antibiotik waktu hamil yg perlu dihindari

1. Golongan tetrasiklin

Antibiotik yg termasuk dalam golongan tetrasiklin yaitu tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin. Tetrasiklin jikalau digunakan selama kehamilan akan merusak produksi jenis protein tertentu & menggangu produksi enzim yg krusial dalam penataan ulang jaringan & perubahan bentuk endometrium (otot bagian dalam rahim).

Obat antibiotik ini umumnya digunakan buat mengatasi infeksi bakteri, termasuk jerawat. Karena itu, beri memahami dokter Enda kalau Enda sedang hamil sebelum minum obat resep ini.

dua. Golongan kuinolon

Ada poly anggota antibiotik dalam golongan kuinolon, contohnya ialah ciprofloxacin, norfloxacin, & moxifloxacin. Antibiotik golongan kuinolon bisa merusak proses pertumbuhan & pembelahan sel & ini bisa berpengaruh dalam risiko keguguran. Pada penelitian ini jua ditemukan gambaran moxifloxacin dikaitkan beserta peningkatan kecacatan sistem pernapasan dalam janin.

Antibiotik golongan kuinolon paling tidak sporadis diresepkan buat mengobati penyakit infeksi saluran kencing (ISK).

tiga. Golongan makrolida

Antibiotik yg diteliti & termasuk dalam golongan makrolida yaitu azithromycin, clarithromycin, & eritromisin. Pada penelitian dalam atas, waktu peneliti membatasi analisis terhadap kehamilan beserta infeksi saluran pernapasan, mereka menemukan bahwa penggunaan makrolida (kecuali eritromisin) mempertinggi terjadinya keguguran jikalau dibandingkan beserta obat antibiotik penisilin.

4. Golongan sulfonamida

Antibiotik golongan sulfonamida memiliki jenis-jenis obat yg nisbi populer, yaitu trimetoprim atau sulfametoksazol. Pada kehamilan, obat ini digunakan buat mengatasi infeksi saluran kemih. Namun, obat ini jua kerap digunakan buat membasmi jerawat.

Untungnya, terdapat antibiotik lain yg bisa digunakan menjadi cara lain buat tujuan dalam atas & nir menjadikan risiko keguguran, yaitu nitrofurantoin.

lima. Metronidazol

Metronidazol dihentikan diberikan dalam kehamilan trimester pertama. Obat ini bisa digunakan buat mengatasi aneka macam jenis penyakit, dalam antaranya ialah trikomoniasis, infeksi bakteri vagina, hingga pneumonia.

6. Klindamisin

Klindamisin ialah anggota sumber antibiotik golongan linkosamid atau linkomisin. Paparan klindamisin & jua ofloxacin (golongan kuinolon) dikaitkan beserta peningkatan bencana bayi lahir stigma.

7. Fenoksimetilpenisilin (penisilin V)

Paparan penisilin V nir berkaitan beserta peningkatan risiko bayi lahir stigma & penyakit jantung bawaan, akan tetapi gambaran penisilin V melalui uterus (rahim) dikaitkan beserta risiko peningkatan stigma sistem saraf dalam janin.

Karena itu, perhatikan baik-baik bila Enda mengalami infeksi bakteri & diresepkan antibiotik waktu hamil. Selalu beri memahami dokter Enda kalau Enda sedang mengandung & jangan ragu bertanya eksklusif dalam dokter soal imbas samping pengobatan yg diberikan terhadap kesehatan bayi & kandungan.
loading...

0 komentar untuk Daftar Obat Antibiotik yang Tidak Boleh Diminum Saat Hamil