Ciri-ciri Keracunan Zat Besi (Awas, Bisa Berakibat Fatal!)

Ciri-ciri Keracunan Zat
Zat besi artinya galat satu zat gizi krusial yang terlibat dalam proses metabolisme serta membentuk hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke organ-organ serta jaringan tubuh. Bika Knda tidak mencukupi asupan zat besi harian, maka Knda akan gampang merasa lelah serta jatuh sakit. Namun, keracunan zat besi sanggup saja terjadi ketika zat besi menumpuk terlalu banyak pada dalam tubuh  baik disengaja maupun tidak. Keracunan zat besi artinya kondisi darurat medis serta sangat berbahaya, terutama pada anak-anak. Efek toksiknya akan bertambah buruk seiring waktu serta sanggup berujung kematian.

Apa penyebab keracunan zat besi?

Ada beberapa hal yang sanggup berakibat keracunan zat besi, pada antaranya;

1. Overdosis

Keracunan zat besi akut umumnya terjadi output overdosis yang tidak disengaja. Sebagian akbar perkara ini terjadi pada anak-anak pada bawah lima tahun, sebab mereka secara tidak sengaja mengonsumsi suplemen zat besi atau multivitamin dewasa.

dua. Kelebihan kadar zat besi

Kelebihan jumlah zat besi dalam tubuh pula dianggap keracunan zat besi kronis. Penyebabnya meliputi transfusi darah berulang untuk mengobati kurang darah, terapi zat besi yang hiperbola (baik secara intravena atau beserta suplemen), serta penyakit hati seperti hepatitis C kronis atau hepatitis alkoholik.

3. Faktor genetik

Kadar zat besi yang hiperbola sanggup terjadi secara alami sebab penyakit pribadi. Salah satu contohnya yaitu hematokromatosis herediter, yang artinya kondisi genetik yang berakibat proses penyerapan zat besi dari makanan secara tidak wajar.

Gejala keracunan zat besi sesuai tahapan waktu

Keracunan zat besi umumnya akan menimbulkan tanda-tanda dalam waktu 6 jam setelah overdosis serta sanggup memengaruhi aneka macam bagian tubuh yang berbeda, seperti saluran pernapasan, paru-paru, lambung, usus, jantung, darah, hati, kulit, serta sistem saraf.

Gejalanya sanggup dibagi menjadi lima tahap:

1. Tahap 1 (0-6 jam)

Gejala sanggup termasuk muntah, diare, nyeri perut, gelisah, serta rasa kantuk. Dalam perkara yang berfokus mungkin akan berakibat napas cepat, jantung berdebar, kelenger, kejang, serta tekanan darah rendah.

dua. Tahap dua (6-48 jam)

Gejala awam dari tahap pertama akan semakin bertambah parah.

3. Tahap 3 (12-48 jam)

Gejala lanjutan yang mungkin terjadi yaitu syok, demam, perdarahan, ikterus (perubahan warna kulit/ bagian putih menjadi kuning), gagal hati, kelebihan asam dalam darah, serta kejang.

4. Tahap 4 (dua-lima hari)

Gejala sanggup meliputi gagal hati, perdarahan, kelainan pembekuan darah, masalah pernapasan, sampai bahkan kematian. Gejala lainnya yang mungkin terjadi termasuk penurunan kadar gula darah, penurunan kesadaran, atau koma.

lima. Tahap lima (dua-lima minggu)

Pembentukan jaringan parut pada lambung atau usus, sehingga berakibat penyumbatan saluran pencernaan, perut kram, nyeri, serta muntah-muntah.

Bagaimana dokter mendiagnosis keracunan zat besi?

Diagnosis serta pengobatan dini sangatlah krusial. Tes darah serta urin, termasuk tes untuk memeriksa kadar zat besi wajib dilakukan beserta cepat supaya sanggup memberikan output yang tepat. Diagnosis keracunan zat besi umumnya berdasarkanpada riwayat kesehatan, tanda-tanda saat ini, kadar keasaman dalam darah, serta kadar jumlah zat besi dalam tubuh seseorang.

Agar dokter sanggup memutuskan penaksiran, Knda perlu memberi tahu dokter tentang obat serta suplemen apa saja yang sedang Knda konsumsi saat ini, termasuk obat nonresep, suplemen herbal, serta vitamin. Sebisa mungkin terbukalah sampai sedetil mungkin beserta dokter mengenai apa yang Knda konsumsi. Beberapa suplemen, misalnya suplemen vitamin C, sanggup meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Pil atau suplemen yang berakibat keracunan zat besi terkadang pula sanggup terlihat beserta investigasi rontgen.

Bagaimana cara menangani keracunan zat besi?

Tahap pertolongan pertama keracunan zat besi yaitu beserta menstabilkan kondisi tubuh, termasuk masalah pernapasan serta tekanan darah. Penanganan selanjutnya bergantung pada tingkat keparahan tanda-tanda, misalnya dokter sanggup melakukan pembersihan saluran pencernaan beserta cara irigasi untuk membuang kelebihan zat besi secepat mungkin sehingga mengurangi imbas toksik pada tubuh.

Keracunan yang lebih berat memerlukan terapi kelasi besi lewat infus. Terapi kelasi besi memakai zat kimia yang sanggup mengikat zat besi dalam sel serta membuangnya dari tubuh melalui urin.

Bika Knda mencurigai anak Knda secara tidak sengaja menelan suplemen zat besi, segera hubungi dokter atau bawa anak Knda ke instalasi gawat darurat.

Yang sanggup dilakukan untuk mencegah keracunan zat besi

Knda sanggup mencegah terjadinya keracunan zat besi pada anak Knda beserta cara menyimpan obat atau suplemen zat besi pada daerah yang tidak sanggup dijangkau oleh anak-anak Knda serta pula beritahu anak Knda bahwa obat atau suplemen yang tidak diketahui bukanlah permen serta sanggup berbahaya bagi tubuhnya.
loading...

0 komentar untuk Ciri-ciri Keracunan Zat Besi (Awas, Bisa Berakibat Fatal!)