Laki-laki lebih acapkali mengidap sexsomnia daripada wanita
Parasomnia adalah gangguan yg terjadi waktu proses tidur. Terdapat beberapa kategori, mirip gangguan transisi tidur, & parasomnia yg berafiliasi beserta REM (rapid eye movement atau periode mimpi). Sexsomnia atau sleep sex, dikenal juga beserta SBS (sexual behaviours during sleep), belum diketagorikan menjadi parasomnia.
Berbagai asal sudah berakibat wanita menjadi narasumber wacana duduk perkara sexsomnia, & akhirnya timbul anggapan bahwa pria lebih acapkali mengalami sexsomnia. Perempuan mengakui sudah berusaha membangunkan pasangannya kepada sela-sela aksi seks, akan tetapi dia tidak kunjung sadar. Belum terdapat penelitian yg menerangkan apakah pria cenderung mengalami sexsomnia dibanding wanita. Berdasarkan MedicineNet.com, penelitian, yg melibatkan 832 partisipan yg mengalami konduite seksual waktu tidur, menemukan 11% pria & 4% wanita mengalami sleep sex.
Menurut Christian Guilleminault, MD, profesor psikiatri & ilmu konduite kepada Universitas Stanford kepada Palo Alto, Calif, yg dikutip webMD, sexsomnia sanggup dideskripsikan menjadi pelecehan seksual atau mirip-aksi-pelecehan seksual. Hal ini terkadang memproduksi penderita (pria) memproduksi malu buat mencari pertolongan. Penderita sexsomnia ini nir terbatas, hal ini juga sanggup dialami sang wanita. Beberapa duduk perkara kepada penelitian Stanford, wanita waktu mengalami sexsomnia akan mulai mengeluarkan desahan seksual waktu mulai tertidur. Kasus lainnya ditemukan bahwa wanita melakukan cumbuan beserta hebat. Sleep sex sanggup berupa cumbuan, desahan seksual, mengerang, & interaksi seksual.
Apa yg mengakibatkan seseorang sanggup berafiliasi seks waktu tidur?
Peneliti belum sanggup memastikan apa yg mengakibatkan sleep sex ini. Meskipun belum termasuk ke dalam parasomnia, orang-orang yg mengalami sleep sex umumnya pernah memiliki riwayat gangguan tidur lainnya mirip REM, apnea, tidur sambil berjalan alias sleepwalking. Hal-hal tadi mengarahkan kepada gangguan neurokimia kepada otak. Masih berdasarkan Guilleminault, yg dia lakukan adalah pendekatan yg lebih ke arah neurologi daripada psikiatri. Kebiasaan ini berasal dari kegiatan otak yg nir normal. Ada juga anggapan yg membicarakan bahwa sleep sex hampir sama beserta kepribadian ganda; waktu tertidur dia menjadi orang yg tidak sama.
Kelelahan & stres, & penggunaan narkoba & alkohol juga sanggup memicu gangguan tidur ini. Menurut Michael Mangan, PhD, seseorang profesor psikologi kepada University of New Hampshire, Ketika Knda tertidur kepada dekat seseorang atau bersentuhan, ini sanggup memicu gairah seks yg akan Knda lakukan, meskipun dalam keadaan tertidur.
Apakah sleep sex baik atau buruk?
Meskipun ini adalah gangguan tidur & mengganggu orang lain, syarat ini juga terkadang memiliki untung. Berdasarkan pendapat dari wanita & pria yg mengalami sexsomnia, pasangannya mencicipi bahwa interaksi seks yg pasangannya lakukan dalam keadaan tertidur tidak sama yg biasa dia lakukan dalam keadaan sadar. Penderita sexsomnia merasa lebih percaya diri atau asertif waktu melakukan interaksi seksual dalam keadaan tertidur. Hambatan yg membatasi mereka dalam berafiliasi seksual waktu mereka terjaga menjadi nir terdapat waktu mengalami sexsomnia. Hal tadi memproduksi mereka menjadi lebih berani, meskipun penderita nir menyadarinya.
Masih berdasarkan Mangan, kekurangannya adalah sexsomnia sanggup menjadi perseteruan dalam suatu interaksi. Ketika wanita atau pria kurang bergairah secara seksual waktu mereka terjaga, akan tetapi waktu tertidur mereka menunjukkan semangat membara buat berafiliasi seksual, maka pasangan pun akan penasaran apakah dia sedang bermimpi berafiliasi seks beserta orang lain. Selain itu, pasangan sanggup merasa menjadi korban kekerasan seksual. Dilakukan waktu terlelap waktu pasangan sedang mencoba buat mendapatkan istrirahat, ditambah lagi dia berada dalam keadaan nir sadar, seks waktu-waktu tadi sanggup juga dipercaya menjadi pemaksaan.
Apakah sleep sex sanggup diobati?
Kabar baiknya adalah sexsomnia ini sanggup diobati. Sebaiknya memang diketahui dahulu penyebab terjadinya sexsomnia. Bika penyebabnya berupa stres atau cemas, silakan Knda berkonsultasi beserta ahlinya atau terapis kesehatan mental. Menjaga pola tidur yg nisbi juga krusial buat dilakukan.
Bika pasangan Knda yg mengalami sexsomnia, maka terdapat baiknya Knda juga berbicara kepada dokter mengenai syarat pasangan Knda. Selain nir mendapatkan tidur yg nisbi & kelelahan waktu terbangun, gangguan ini sanggup menjadi duduk perkara dalam interaksi Knda. Pengobatan yg dilakukan sanggup mengandalkan obat benzodiazepine.
BACA JUGA:
8 Hal yg Paling Sering Ditanyakan Seputar Mimpi Basah
Mengapa Beberapa Orang Berpura-pura Orgasme Saat Seks?
Memahami Gejolak Emosi Knda Setelah Pelecehan Seksual
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk Bisakah Seseorang Berhubungan Seks Sambil Tidur