5 Tanda Anda Perlu Konsultasi ke Psikolog

5 Tanda Anda Perlu Konsultasi ke Psikolog
Ketika seseorang menganjurkan Knda buat menjalani terapi bareng psikolog, bagaimana reaksi Knda? Tersinggung atau justru merasa orang tadi terdapat benarnya? Di Indonesia memang kesehatan mental belum dipercaya berfokus. Akibatnya poly orang enggan ke psikolog meskipun sebenarnya sangat membutuhkan konsultasi psikologi.

Buat apa kembali ke psikolog?

Knda mungkin penasaran, mengapa wajib kembali ke psikolog jikalau sanggup menceritakan persoalan yg dihadapi bareng orang terdekat? Memang tidak terdapat salahnya curhat bareng orang terdekat. Namun, psikolog sanggup membantu Knda lebih cepat & efektif.

Psikolog sudah terlatih & berpengalaman buat sungguh mendengarkan kliennya. Melalui serangkaian pendidikan & pembinaan, mereka sudah dibekali kemampuan menggali akar persoalan sinkron cerita Knda. Mereka jua punya keahlian yaitu mengajari Knda bagaimana prosedur terbaik buat menghadapi persoalan.

Di samping itu, psikolog adalah sosok yg netral. Ia tidak bersikap bias & tidak punya keinginan pribadi supaya Knda melakukan hal-hal yg nir sejalan bareng nilai-nilai yg Knda anut. Berbeda bareng anggota famili atau pasangan. Mereka mungkin akan memberi saran yg kurang pasti dalam Knda. Ini alasannya adalah orang terdekat umumnya sudah punya citra atau virtual akan sosok ideal Knda, padahal belum tentu pasti.

Apakah aku butuh konsultasi psikologi?

Ada pandangan keliru dalam rakyat bahwa hanya orang gila saja yg wajib ke psikolog. Padahal, siapa saja boleh & perlu melakukan konsultasi psikologi demi menjaga kesehatan mentalnya. Tak perlu didiagnosis depresi atau punya gangguan jiwa dulu baru kembali ke psikolog.

Anggap saja misalnya periksa kesehatan ke dokter atau ikut imunisasi supaya kebal terhadap penyakit. Ingat, kesehatan mental sama pentingnya bareng kesehatan badan Knda. Jila Knda mengalami pertanda-pertanda dalam bawah ini, segera cari donasi psikolog terpercaya.

1. Masalah Knda sudah sangat mengganggu

Perhatikan seberapa intens reaksi Knda terhadap persoalan yg timbul. Misalnya nir sanggup konsentrasi waktu kuliah, kerja, atau mengasuh anak. Bisa jua Knda jadi acapkali menangis atau berongsang.

Gejala lain yg perlu diamati adalah putus virtual, cemas hiperbola, susah tidur, kehilangan nafsu makan atau justru ingin makan terus, sakit kepala & sakit perut tanpa penyebab yg terperinci, & menarik diri menurut orang-orang dalam kurang lebih Knda. Apalagi jikalau reaksi ini sudah berlangsung lebih menurut 2 minggu lamanya.

2. Knda sudah melakukan poly sekali cara buat merampungkan persoalan, akan akan tetapi tidak berhasil

Knda mungkin sudah mengusahakan poly cara buat merampungkan persoalan. Misalnya berlibur, beribadah, atau bicara bareng orang terdekat. Sayangnya cara-cara tadi belum berhasil memperbaiki syarat Knda.

Knda butuh prosedur lain buat menghadapi situasi ini. Caranya yaitu berkonsultasi bareng psikolog. Ingat, minta donasi psikolog bukan berarti Knda lemah atau gila. Justru artinya Knda mau & sanggup merawat diri sendiri.  

tiga. Keluarga atau teman mulai lelah bareng keluhan Knda

Awalnya mungkin orang terdekat Knda selalu terdapat & mendukung. Namun, usang-usang mereka menjauh atau menghindari topik pembicaraan ihwal persoalan Knda. Berarti orang terdekat Knda sudah kewalahan & nir sanggup lagi mengatasi poly sekali keluhan Knda. Ini masuk akal alasannya adalah memang tidak seluruh orang dibekali bareng ilmu kesehatan mental yg memadai.

4. Knda mulai mencari pelarian yg nir sehat

Apakah Knda kecanduan rokok, alkohol, obat-obatan, pornografi, atau judi? Atau Knda nir sanggup menunda dorongan belanja gila-gilaan? Candu memang sanggup jadi bentuk pelarian menurut persoalan Knda meski barang sejenak. Sebelum tambah parah, segera cari jasa konsultasi psikologi yg bereputasi baik.

lima. Knda pernah atau baru saja mengalami insiden traumatis

Gangguan psikologis umumnya timbul output insiden traumatis yg baru saja dialami misalnya kehilangan sosok tercinta, perceraian, kehilangan pekerjaan, bala alam, atau didiagnosis bareng penyakit tertentu. Bisa jua peristiwanya sudah terjadi bertahun-tahun kemudian akan akan tetapi traumanya timbul lagi. Misalnya dalam kasus kekerasan seksual, kekerasan dalam anak, atau kekerasan dalam tempat tinggal tangga.

Trauma psikologis tidak mungkin hilang begitu saja seiring berjalannya waktu. Trauma hanya akan terpendam & sewaktu-waktu sanggup meledak atau menghantui kehidupan Knda. Maka, Knda wajib sanggup mengenali, memasak, & move on menurut stress berat tadi. Karena itulah Knda butuh donasi psikolog.
loading...

0 komentar untuk 5 Tanda Anda Perlu Konsultasi ke Psikolog