Bolehkah Memulai Program Hamil Ketika Sedang Dilanda Depresi

Bolehkah Memulai Program
Buat Knda yg sedang menjalani acara hamil, perhatikan poly sekali tanda & tanda-tanda Knda mengidap depresi. Pasalnya, 2 hal ini saling berkaitan erat. Seperti apa efek depresi terhadap peluang kehamilan? Bolehkah bunda yg sedang depresi menjalani acara hamil? Ini beliau jawaban lengkapnya.   

Kehamilan & menjadi seseorang bunda bisa meredakan depresi: mitos atau warta?

Banyak orang percaya bahwa hamil & menjadi seseorang bunda bisa membangkitkan insting dalam diri seseorang buat mengasihi & mengasuh anaknya sepenuh hati. Dengan begitu, Knda bisa terlepas dari belenggu depresi. Sayangnya hal ini tidak berlaku bagi seluruh calon bunda.

Data yg dikumpulkan sang Massachusetts General Hospital (MGH) Center for Womens Health mencatat bahwa sejumlah 20 % perempuan permanen mengalami tanda-tanda-tanda-tanda depresi semasa kehamilan, bahkan sehabis bayinya lahir. Sejumlah penelitian jua berhasil indikasi bahwa depresi yg nir diobati sangat berbahaya bagi kesehatan bunda & bayi.

Karenanya, gak perlu memaksakan diri buat ikut acara hamil selama masih depresi. Cara terbaik buat mengatasi depresi adalah beserta memprioritaskan kesehatan Knda sendiri dulu. Misalnya beserta konsultasi ke psikolog atau dokter seseorang ahli jiwa, menjalani gaya hayati sehat, & menjalani pengobatan yg diresepkan dokter.

Dampak depresi terhadap kesuksesan acara hamil

Meski belum diketahui secara niscaya apakah depresi bisa membuat seseorang nir fertile, data dari poly sekali studi kepada seluruh global memberitahuakn bahwa orang yg mengidap depresi memang lebih rentan mengalami kasus kesuburan.

Ada satu teori bertenaga yg diyakini bisa mengungkapkan implikasi depresi terhadap kesuburan. Ketika Knda depresi, kadar hormon dalam tubuh menjadi nir seimbang. Padahal agar acara hamil bisa sukses, Knda butuh kadar hormon yg stabil & pasti.

Depresi jua bisa berdampak nir baik kepada pola hayati Knda. Misalnya Knda jadi susah tidur & nir nafsu makan. Knda mungkin jua malah ingin makan terus menjadi akibatnya mengalami kelebihan berat badan. Sebagian orang yg depresi jua akhirnya ketergantungan kepada rokok atau minuman memabukan. Pola hayati yg tidak sehat tadi kentara akan mempersulit peluang Knda buat hamil.

Di samping itu, depresi bisa membunuh gairah seks Knda. Knda jua mungkin merasa lebih sulit buat membangun keintiman beserta pasangan karena merasa hampa atau gagal. Akibatnya, Knda & pasangan pun sporadis berafiliasi seks menjadi akibatnya Knda makin sulit hamil.  

Dampak depresi terhadap kesehatan bunda & bayi

Jila Knda akhirnya hamil ketika depresi, dokter mungkin meresepkan obat antidepresan. Ini karena depresi yg nir diobati berisiko tinggi bagi kehamilan. Dalam beberapa kasus, depresi ketika hamil bisa membuahkan kelahiran prematur, kecacatan, atau keguguran.

Aika dilakukan kepada bawah supervisi dokter, penggunaan obat antidepresan ketika hamil cukup kondusif. Namun, terdapat kemungkinan obat-obatan tadi menyebabkan imbas samping bagi bunda & bayi. Meski sangat sporadis terjadi, poly sekali studi kasus menguak bahwa obat antidepresan bisa menaikkan risiko bayi lahir beserta berat badan rendah, mengalami gangguan pernapasan, tekanan darah tinggi, dan kecacatan fisik terutama kepada organ jantung.  

Selain penggunaan obat antidepresan, Knda jua lebih rentan terhadap depresi postpartum. Depresi ini bisa membuat Knda merasa tidak berdaya & nir pantas jadi seseorang bunda. Akhirnya Knda pun kesulitan berinteraksi beserta bayi, bahkan jadi enggan menyusui & mengasuhnya. Kalau sudah sangat parah, mungkin saja timbul keinginan buat bunuh diri atau menyakiti diri sendiri & bayi. Sejumlah penelitian jua sudah indikasi depresi postpartum sangat memengaruhi tumbuh kembang bayi dalam jangka panjang.

Kapan boleh mulai berusaha punya anak?

Bukan berarti orang yg sedang depresi atau pernah mengalami depresi dihentikan ikut acara hamil. Knda permanen bisa mewujudkan virtual buat menimang butir hati Knda kelak. Akan akan tetapi, Knda dianjurkan buat mengobati depresi terlebih dahulu. Dengan begitu, nanti Knda bisa lebih penekanan dalam mengusahakan keturunan dan menjalani kehamilan sehat.

Menurut para ahli dari MGH Center for Womens Health, Knda boleh berhenti minum obat antidepresan & mulai acara hamil sehabis enam bulan bebas dari depresi pertama yg Knda alami. Namun, Knda mungkin masih diminta buat menjalani terapi konseling guna mencegah depresi ketika mencoba hamil.

Sedangkan kalau Knda sudah berkali-kali mengalami depresi sebelumnya, dokter mungkin permanen menyarankan buat minum obat antidepresan sekaligus menjalani terapi konseling selama Knda & pasangan mengusahakan kehamilan.
loading...

0 komentar untuk Bolehkah Memulai Program Hamil Ketika Sedang Dilanda Depresi