Bersimpati Itu Boleh, Tapi Jangan Katakan 5 Hal Ini Pada Pasien Kanker

Bersimpati Itu Boleh,
Pasien kanker ada kalanya mengalami masa terpuruk, duka, stres, & lain sebagainya. Hal ini membuat dirinya menjadi lebih sensitif. Perasaan ini bisa saja ada dikarenakan karena orang yang memilki kanker nir siap mendapat penaksiran sumber dokter atau belum siap menjalani aneka macam pengobatan yang nir hanya menguras fisik, tenaga, waktu, juga porto.

Di waktu-waktu mirip ini, Anda menjadi orang terdekat memang punya peran yang sangat krusial buat menyemangati pasien kanker. Akan namun, Anda juga wajib peka. Dukungan & semangat mirip apa yang diperlukan pasien? Anda tentu wajib menampakan simpati, akan namun Anda usahakan berhati-hati dalam memilih istilah-istilah. Meskipun maksud Anda sebenarnya baik, keliru ucap bisa menyakiti hati orang terkasih Anda & membuatnya semakin duka. 

Apa saja yang dilarang diucapkan kepada seorang pasien kanker? Berikut lima kalimat yang paling acapkali diucapkan yang ternyata mungkin saja membuat seseorang patah semangat.

Kalimat yang usahakan nir diucapkan kepada pasien kanker

1. Kamu akan baik-baik saja.

Anda mungkin berkata hal ini karena Anda ingin orang yang memilki kanker baik-baik saja. Padahal nir ada yang memahami bagaimana kelanjutan proses pengobatan penyakit ini. Tidak ada yang memahami atau memiliki kendali atas apa yang terjadi dalam bepergian penyakit berfokus mirip ini. Berpura-pura segalanya akan baik-baik saja justru terdengar seolah Anda meremehkan syarat yang sedang dialami pasien.

Maksud Anda memang baik, yaitu mengajak agar pasien permanen optimis. Namun, akan ada saatnya kepada mana pasien merasa terpuruk & berpikir, Kata siapa semuanya akan baik-baik saja? Karena itu, lebih baik Anda berikan dukungan menggunakan berkata, Aku akan menemani engkau terus buat melawan penyakit ini, apa pun yang terjadi. 

2. Kamu terlihat tidak selaras.

Orang yang memilki kanker memang akan berubah secara fisik. Tanpa perlu diingatkan, orang-orang menggunakan kanker menyadari berapa poly berat badan mereka yang hilang, rambut yang telah hilang sedikit-sedikit, atau seberapa pucat penampilannya.

Menurut UC Cancer Institute, orang yang memiliki kanker acapkali kali merasa duka atau merasa terpuruk menggunakan perubahan penampilannya, jadi Anda nir perlu menampakan atau mengucapkan lagi kepada mereka. Karena hal itu hanya semakin membuat mereka merasa semakin duka & menyesali perubahan tadi.

Jila ingin memberi dukungan, lebih baik temani orang terkasih Anda buat belanja baju baru, contohnya. Anda bisa membantunya memilih rona & contoh kostum yang nir akan membuatnya terlihat terlalu pucat atau kurus.

3. Temanku juga punya kanker yang sama denganmu.

Hanya karena Anda punya kenalan atau teman yang juga pernah didiagnosis menggunakan kanker yang sama, bukan berarti Anda berhak menceramahi pasien soal penyakit tadi. Misalnya menggunakan berkata, Kemarin temanku gunakan obat baru yang manjur, lho! Kamu juga wajib coba pengobatan itu.

Pertama, orang yang memiliki kanker nir selalu ingin memahami cerita tentang orang lain yang mengalami hal yang sama dengannya. Kedua, setiap kanker itu tidak selaras. Meskipun jenisnya sama, akan namun tubuh setiap orang itu tidak selaras menjadi akibatnya sifat kanker yang dialami juga akan bhineka. Hanya dokter & tim pakar yang menangani pasien secara pribadi yang bisa memilih langkah-langkah mirip apa yang wajib ditempuh pasien. 

Daripada menceritakan soal orang lain, lebih baik bantu orang terkasih Anda mencari komunitas atau jaringan pasien kanker agar dia mendapatkan wadah dan dukungan yang sempurna. Kalau Anda memang punya kenalan yang kondisinya serupa, usahakan tawarkan pasien mirip ini, Temanku ada yang telah pernah didiagnosis menggunakan kanker payudara juga. Kalau engkau mau, nanti saya kasih kontaknya untukmu agar engkau bisa mengobrol dengannya.

4. Kamu bertenaga banget, ya!

Kalimat ini kesannya diutarakan buat memuji usaha seseorang. Akan namun, tanpa disadari ucapan ini mengandung tuntutan bagi pasien kanker buat selalu bertenaga & tegar melawan penyakitnya. Akibatnya, waktu pasien sedang merasa nir berdaya sama sekali, dia justru akan merasa gagal mempertahankan kekuatannya. Ia akan takut dicap lemah, nir mirip pejuang kanker lainnya. 

Karena itu, usahakan luangkan lebih poly waktu Anda buat menemani pasien & acapkali-seringlah bertanya padanya soal apa yang sedang dia nikmati atau pikirkan. Hal ini jauh lebih membantu daripada sekadar memuji pasien menggunakan kalimat tadi.

Anda juga wajib mengingatkan pasien bahwa merasa duka, putus asa, & lemah itu manusiawi, akan namun yang terpenting ialah bangkit lagi sumber gejolak emosi tadi beserta-sama.

5. Aku memahami perasaanmu.

Bahkan sesama pasien kanker nir berkata hal ini satu sama lain. Ingat, bepergian & pengalaman setiap pasien kanker itu tidak selaras. Tidak mungkin ada penyakit yang sama persis seratus %. Begitu juga menggunakan Anda yang nir mengidap kanker. Hanya pasien sendirilah yang memahami apa cita rasanya menjadi dirinya. 

Karena itu, jangan berasumsi menggunakan konfiden bahwa Anda memahami apa persisinya yang dia nikmati. Memangnya betul? Anda mungkin bisa melihat penderitaan atau kesedihannya, namun Anda nir memahami apa yang ada dalam benaknya jika nir Anda tanyakan pribadi. 

Lebih baik dukung orang terkasih Anda menggunakan berkata contohnya, Aku memang nir bisa membayangkan bagaimana cita rasanya, akan namun saya bisa melihat engkau duka sekali. Kamu bisa cerita padaku, jangan engkau pendam sendiri.
loading...

0 komentar untuk Bersimpati Itu Boleh, Tapi Jangan Katakan 5 Hal Ini Pada Pasien Kanker