8 Dampak Buruk yang Bisa Terjadi Akibat Multitasking

8 Dampak Buruk yang Bisa Terjadi Akibat Multitasking
Saat kita sedang sibuk, cita rasanya waktu 24 jam sehari itu tidaklah nisbi. Ada saja pekerjaaan atau tugas yg nir selesai. Ingin sekali kita membelah diri, agar seluruh aktivitas & tujuan berjalan dengan lancar. Saking padatnya, kita pun dituntut buat melakukan multitasking. Membalas pesan dalam ponsel sambil berjalan, alasannya membalasnya sambil membisu sejenak akan membuang waktu beberapa menit. Chatting waktu Enda mengolah, menelpon waktu menyetir, & lain-lain. Mungkin, Enda melakukannya tanpa sungguh sadar. Tuntutan pekerjaan, sekolah, sahabat, bahkan keluarga membuat kita seluruh jadi terbiasa melakukan multitasking. Menjadi sebuah kemewahan waktu kita bisa melakukan satu aktivitas saja dalam satu waktu, mirip makan tanpa mengobrol, tanpa melihat internet, atau televisi.

BACA JUGA: Berbagai Trik buat Tetap Fokus Setiap Saat

Tapi tahukah Enda bahwa sebenarnya multitasking justru usang-usang akan mengganggu kinerja otak kita? Penelitian dari University of London yg dikutip website Inc, memberikan subjek penelitian yg melakukan multitasking ternyata malah mengalami penurunan IQ waktu diberikan tugas yg berkaitan dengan kognitif. Seperti apa implikasi multitasking lainnya?

Apa saja implikasi negatif dari melakukan multitasking?

Otak kita nir dibentuk buat menampung beberapa tugas berat dalam waktu bersamaan. Mungkin kita nir merasa bahwa tugas tadi berat, akan tetapi melakukan bolak-pulangpergantian tugas dalam waktu yg cepat & bersamaan artinya hal yg berat dilakukan sang otak. Ada lagi alasan mengapa melakukan multitasking nir baik buat otak, mirip:

1. Mengurangi produktivitas

Menurut Guy Winch, PhD, penulis Emotional First Aid: Practical Strategies for Treating Failure, Rejection, Guilt and Other Everyday Psychological Injuries, yg dikutip sang website Health, waktu suatu hal memerlukan perhatian & produktivitas, maka kinerja otak pun terbatas. Satu hal saja memerlukan penekanan lebih, coba bayangkan waktu Enda melakukan lebih dari 2 hal sekaligus?

BACA JUGA: 8 Kebiasaan Sehari-hari yg Dapat Merusak Otak

Mungkin kita seluruh akan membela diri dengan menjelaskan bahwa multitasking membuat pekerjaan menjadi cepat beres. Faktanya, waktu Enda bolak-pulangmengerjakan beberapa tugas dalam waktu yg sama, ini nir membuat Enda lebih produktif. Menurut Winch, perhatian Enda terfokus dalam pergantian tugas tadi, bukan dalam tugasnya. Misalnya Enda wajib menelpon seseorang, akan akan tetapi Enda jua wajib membalas email. Kemungkinan waktu Enda sedang menelpon sambil membalas email, yg Enda fokuskan artinya peringatan membalas email dalam otak Enda, bukan dalam isi dari email tadi.

2. Membuat kinerja Enda melambat

Alasan kita melakukan multitasking artinya agar seluruh aktivitas bisa berjalan pasti waktu. Faktanya, multitasking nir selalu menyelamatkan waktu Enda. Dua tugas dikerjakan secara bergantian dalam waktu yg sama nir membuat Enda cepat menyelesaikannya, otak Enda akan kebingungan sendiri. Sebuah penelitian dari University of Utah dalam tahun 2008 yg dikutip website Health, memberikan beberapa pengemudi lebih usang buat hingga dalam tujuan waktu mereka menyetir sambil chatting lewat telponnya.

4. Membuat kesalahan

Para pakar putusan bulat bahwa melakukan multitasking bisa berakibat kehilangan produktivitas kurang lebih 40%. Enda jua nir terbebas dari kesalahan. Ilmuwan dari Institut National de la Sant et de la Recherche Mdicale (INSERM) dalam Paris, yg dikutip dari website Brain Facts, meneliti suatu kelompok yg diminta buat melakukan 2 tugas secara bersamaan, keliru satu tugas tadi akan ditawarkan penghargaan jikalau hasilnya baik.

Hasilnya, ilmuwan menemukan adanya aktivitas sel saraf hanya dalam satu sisi bagian korteks prefrontal   bagian yg mengatur fungsi neuropsikiatri (perencanaan, pengaturan, penyelesaian kasus, kepribadian).  Ketika penghargaan ditawarkan lebih akbar buat tugas lainnya, maka sisi korteks yg lain pun mulai aktif. Tapi, waktu ilmuwan meminta partisipan buat menuntaskan tugas lainnya, kesalahan dalam pengerjaan pun mulai terlihat. Hal ini ditimbulkan alasannya otak kita hanya siap buat melakukan 2 penekanan secara bersamaan saja.

BACA JUGA: Tidur Tidak Nyenyak Bisa Mengganggu Fungsi Otak

lima. Membuat Enda lebih stres

Peneliti dari University of California Irvine mengukur denyut jantung karyawan yg bekerja dengan atau tanpa akses kontinu dalam email wilayah kerja. Mereka yg kontinu mendapatkan email memberikan denyut jantung yg semakin tinggi. Sedangkan, mereka yg nir secara kontinu mengakses email, lebih sedikit melakukan multitasking, & taraf stresnya pun lebih rendah. Contoh lainnya, waktu ujian datang, kita wajib belajar. Namun, waktu itu terdapat pertandingan olahraga yg kita sukai, nir sporadis, kita memutuskan belajar sambil menonton televisi. Alhasil, tindakan tadi akan semakin membuat Enda tertekan, alasannya wajib melakukan 2 tugas bersamaan.

6. Kehilangan momen kehidupan

Ketika Enda melakukan 2 hal secara bersamaan tentu sudah menarik seluruh perhatian Enda dalam 2 hal tadi. Enda mungkin jadi seringkali melewatkan bencana-bencana sederhana yg terjadi dalam depan Enda. Misalnya, waktu dalam bepergian ke kampus atau wilayah kerja, Enda lebih seringkali berjalan sambil memerhatikan ponsel, nir menyadari kehadiran sahabat usang yg berada beberapa meter saja. Tidak memerhatikan kurang lebih, terkadang bisa mengundang bahaya, mirip nir memperhatikan lubang galian dalam pinggir jalan waktu berjalan kaki, menjadi akibatnya akhirnya Enda terjerembab.

BACA JUGA: lima Kebiasaan Buruk Saat Menggunakan Gadget yg Sering Enda Lakukan

7. Kehilangan detil krusial

Membaca kitab sambil menonton televisi bukan wangsit yg indah, Enda akan melupakan beberapa detil krusial dari kitab atau program televisi tadi. Interupsi dalam satu tugas bisa berakibat gangguan dalam memori jangka pendek Enda. Apalagi kemampuan kita buat mengingat pun akan melemah, seiring dengan bertambahnya usia. Bika Enda menambahnya dengan multitasking, memori kita pun akan terganggu.

8. Merusak interaksi Enda & pasangan

Sering kali kita jumpai sepasang kekasih atau suami-istri duduk beserta dalam satu meja, akan tetapi tidak terdapat satu pun yg memulai pembicaraan, keduanya aktif melihat ponsel masing-masing. Entah apa yg mereka lakukan dengan ponselnya. Tentu saja, hal itu akan mengganggu kualitas waktu beserta, komunikasi pun perlahan akan renggang. Apalagi, waktu keliru satu diantara pasangan nir menyukai tindakan melihat ponsel waktu mengobrol atau makan. Hal tadi akan menjadi pertarungan yg berfokus.
loading...

0 komentar untuk 8 Dampak Buruk yang Bisa Terjadi Akibat Multitasking