Sinestesia, Fenomena Unik Saat Seseorang Bisa Merasakan Warna

Sinestesia, Fenomena Unik Saat Seseorang Bisa Merasakan Warna
Di dikala kebanyakan berasal kita bisa melihat pemandangan & mendengar bunyi, beberapa orang ternyata bisa  mencicipi rona & melihat bunyi. Hal ini dikenal menggunakan sinestesia, suatu kenyataan neurologis langka yg terjadi dalam 1 dalam 2000 penduduk dalam seluruh global. Apakah jangan-jangan Enda jua galat satunya?

Apa itu sinestesia?

Sinestesia artinya kenyataan neurologis dalam mana otak menyebabkan beberapa persepsi berupa penglihatan, bunyi, ataupun rasa berasal suatu respon alat. Istilah ini sudah dikenal semenjak abad ke-19, ditemukan sinkron laporan orang-orang yg mengaku melihat rona lain dikala mereka menulis hanya memakai pena hitam.

Setiap orang yg memiliki sinestesia memiliki persepsi berupa penglihatan, telinga, atau sensasi lainnya berasal hal-hal yg umumnya nir menyebabkan respon indra tadi. Misalnya, beliau akan eksklusif melihat rona merah dikala beliau mendengar atau membaca ungkap Senin, sedangkan setiap mendengar atau melihat ungkap Selasa beliau akan eksklusif melihat rona biru.

Empat jenis sinestesia

Hingga dikala ini masih terdapat beberapa jenis sinestesia yg sudah dikenali, dalam antaranya:

Warna adalah jenis sinestesia yg paling awam, umumnya berkaitan menggunakan rona alfabet atau ungkap. Misalnya seseorang menggunakan sinestesia beropini alfabet A berwarna merah & B berwarna biru, namun persepsi rona & alfabet tadi bisa tidak sama dalam orang lain menggunakan sinestesia.

Pola atau bentuk mengasosiasikan suatu ungkap menggunakan bentuk atau pola tertentu, contohnya ungkap dikala mendengar bulan berkaitan menggunakan pola spiral atau bulat.

Rasa & aroma sinestesia yg memicu persepsi rasa terjadi dikala seseorang mengalami sensasi lidah, tekstur, ataupun suhu dikala melihat rona atau mendengar suatu ungkap. Ada jua stimulus yg berkaitan menggunakan suatu aroma atau bau tertentu, yg timbul terkait bentuk atau rona, namun jenis sinestesia ini termasuk sporadis.

Sensasi sentuhan adalah jenis sinestesia yg menyebabkan presepsi misalnya disentuh dikala melihat orang lain disentuh. Sebaliknya, terdapat jua orang yg mengalami sensasi penglihatan atau rona setiap kali beliau disentuh. 

Apa penyebab sinestesia?

Terdapat suatu teori yg mengungkapkan bahwa kenyataan sinestesia terjadi karena otak orang tadi memiliki sambungan neuron yg tidak sama, atau memiliki sambungan ekstra dibandingkan otak dalam umumnya. Hal ini dibuktikan menggunakan suatu studi pencitraan otak yg memberitahuakn bahwa otak seseorang yg mengalami sinestesia mengalami peningkatan kegiatan dalam bagian yg memproses rona, bersamaan dikala sedang mendengar suatu ungkap.

Gejala sinestesia bisa timbul semenjak usia anak-anak. Tidak diketahui secara niscaya bagaimana seseorang bisa memperoleh sinestesia, namun kenyataan ini bisa diturunkan dalam keluarga. Sinestesia jua memiliki pola hereditari yg unik karena nir selalu timbul dalam setiap generasi & setiap anggota keluarga bisa memiliki jenis sinestesia yg tidak sama. Hal ini memberitahuakn selain faktor genetik, lingkungan jua bisa menghipnotis.

Apa yg dirasakan sang seseorang yg memiliki sinestesia?

Para peneliti beropini bahwa kenyataan sinestesia adalah suatu kelebihan yg menghipnotis kinerja otak. Akan namun dari suatu implikasi wawancara dilansir NHS Inggris, individu menggunakan sinestesia memiliki pendapat yg bervariasi akan kondisinya. Sebagian akbar memiliki pendapat positif & beberapa beropini netral karena sudah terbiasa & nir mengganggua kegiatan mereka, namun sebagian mini beropini bahwa tanda-tanda sinestesia bisa mengganggu dikala sedang berpikir.

Salah satu untung yg mungkin dialami seseorang menggunakan sinestesia artinya otak yg lebih kreatif. Seorang ilmuan neurologi kognitif Vilayanur Ramachan (misalnya yg dilansir LiveScience) beropini sinestesia adalah mutasi genetik yg nir hanya membuat seseorang mencicipi sensasi yg nir biasa, namun jua bisa memunculkan inspirasi & mendorong kreativitas yg lebih akbar. Terlebih lagi kenyataan sinestesia lebih akbar ditemukan dalam gerombolan artis, penyair & novelis dibandingkan dalam gerombolan lainnya.

Sayangnya nir seluruh orang memiliki sinestesia sepanjang hidupnya karena kenyataan ini bisa berakhir. Terdapat beberapa kasus dalam mana seseorang pernah mengalami sinestesia namun sudah nir memilikinya lagi. Hal bisa dikarenakan otak terus mengalami perubahan berasal masa anak-anak hingga dewasa.

Hal lain yg bisa memicu tanda-tanda serupa menggunakan sinestesia

Gejala yg mirip menggunakan sinestesia bisa timbul dikala seseorang berhalusinasi karena mengonsumsi obat halusinogen misalnya asam lisegrat dietilmida (LSD). Namun pengalaman ini akan eksklusif hilang waktu sudah nir dibawah dampak obat.

Sinestesia dalam umumnya hanya terjadi & disadari semenjak usia belia, namun kalau secara datang-datang terjadi dalam orang dewasa, hal ini bisa menjadi menunjukan adanya gangguan alat alat (telinga atau penglihatan) ataupun gangguan dalam otak misalnya penyakit stroke. Segera periksakan ke dokter kalau Enda baru mulai mengalami tanda-tanda sinestesia secara datang-datang dalam usia dewasa.
loading...

0 komentar untuk Sinestesia, Fenomena Unik Saat Seseorang Bisa Merasakan Warna