Minum Susu Terlalu Banyak Menyebabkan 4 Efek Buruk Ini

Minum Susu Terlalu Banyak Menyebabkan 4 Efek Buruk Ini
Baik buruknya susu bagi tubuh ketika ini menjadi kontroversi. Organisasi kesehatan mendukung konsumsi susu alasannya adalah baik buat pertumbuhan & kesehatan tulang. Namun, beberapa penelitian memberikan bahwa susu memiliki implikasi buruk bagi tubuh. Selain itu, juga terdapat syarat-syarat eksklusif kepada orang yg nir sanggup mengonsumsi susu. Apa saja implikasi negatif susu yg mungkin terjadi? Simak penjelasannya berikut adalah.

Mengapa susu belum tentu baik bagi tubuh?

Di samping keuntungannya yg poly, kadang susu juga membawa implikasi negatif bagi tubuh. Beberapa orang mungkin juga disarankan buat nir menimbulkan susu menjadi asal utama kalsium bagi tubuhnya. Ada beberapa alasan mengapa susu mungkin bukan menjadi asal kalsium terbaik buat seluruh orang, yaitu:

1. Intoleransi laktosa (lactose intolerance)

Orang yg memiliki intoleransi laktosa nir disarankan buat menimbulkan susu menjadi asal kalsium bagi tubuhnya. Susu & produk susu, misalnya keju, yogurt, & produk susu lainnya mengandung laktosa (gula susu) yg akan dicerna tubuh beserta donasi enzim bernama laktase. Namun, laktase kepada dalam tubuh seseorang bhineka jumlahnya. Beberapa orang nir sanggup mencerna laktosa menurut susu beserta baik alasannya adalah hanya memiliki sedikit enzim laktase dalam tubuhnya. Kondisi ini dinamakan menjadi intoleransi laktosa (lactose intolerance).

Bagi orang yg memiliki intoleransi terhadap laktosa, makan atau minum produk susu sanggup menimbulkan perkara kram, kembung, perut bergas, & diare. Gejala-membuktikan-membuktikan ini sanggup terdapat menurut taraf ringan sampai berat.

Lalu bagaimana orang beserta intoleransi laktosa sanggup mencukupi kebutuhan kalsiumnya? Salah satu caranya ialah beserta mengonsumsi asal kalsium lain selain susu, diantaranya sayuran berdaun hijau (misalnya brokoli, lobak hijau, & pokcoy), ikan beserta durinya (misalnya sarden & ikan teri), kacang-kacangan (misalnya kedelai & almond).

Bika permanen ingin mengonsumsi susu, carilah susu yg sudah dibubuhi enzim laktase ke dalamnya, susu rendah laktosa, atau susu bebas laktosa. Bagi mereka yg memiliki intoleransi laktosa, minum susu beserta porsi yg lebih mini sepertinya masih sanggup ditoleransi sang tubuh. Mereka juga masih sanggup mengonsumsi susu yg sudah difermentasi, misalnya yogurt, atau produk susu tinggi lemak, misalnya mentega (de Vrese, et al., 2001).  Namun, syarat ini bhineka kepada setiap orang.

2. Alergi kepada susu

Bagi mereka yg memiliki alergi susu, terperinci susu membawa implikasi negatif. Alergi kepada susu sapi acapkali ditemukan kepada bayi & anak mini. Alergi ini terdapat kepada anak yg memiliki kadar antibodi susu sapi yg tinggi kepada darahnya. Sensitivitas kepada susu sapi sangat bervariasi antar anak yg memiliki alergi susu. Beberapa anak memiliki reaksi yg parah selesainya mencerna sedikit susu. Lainnya mungkin memiliki reaksi yg lebih ringan selesainya mencerna susu dalam jumlah yg lebih poly.

Untuk menghindari dampaknya, hindari makanan & minuman yg mengandung susu sapi & produk susu sapi lainnya. Knda sanggup membaca label kepada setiap bks makanan atau minuman sebelum membelinya.

Apa bedanya alergi susu beserta intoleransi laktosa? Alergi susu adalah reaksi berlebih menurut sistem imun terhadap protein dalam susu. Ketika protein dalam susu dicerna, protein ini sanggup merangsang reaksi alergi  mulai menurut reaksi ringan (misalnya keluarnya ruam, gatal-gatal, & bengkak) sampai reaksi yg berat (misalnya sulit bernapas & kehilangan pencerahan). Berbeda beserta alergi susu, intoleransi laktosa ialah reaksi yg timbul yg akan terjadi kekurangan enzim laktase buat mencerna susu, bukan alasannya adalah sistem imun.

tiga. Menimbulkan jerawat

Sebagian akbar remaja niscaya pernah memiliki jerawat kepada wajahnya. Salah satu makanan atau minuman yg sanggup menimbulkan jerawat ialah susu atau produk yg mengandung protein whey. Di dalam susu terkandung insulin & hormon pertumbuhan IGF-1. Kedua faktor inilah yg sanggup memicu tumbuhnya jerawat. Peningkatan insulin atau IGF-1 dalam tubuh sanggup memberi frekuwensi kepada faktor-faktor yg sanggup menimbulkan jerawat kepada paras (Melnik, 2011).

4. Kemungkinan peningkatan risiko kanker

Beberapa penelitian memberikan bahwa konsumsi susu yg tinggi sanggup mempertinggi risiko kanker, misalnya kanker ovarium & kanker prostat. Analisis yg dikumpulkan menurut 12 penelitian kohort prospektif & melibatkan lebih menurut 500.000 perempuan, menemukan bahwa perempuan beserta asupan tinggi laktosa, yaitu setara beserta tiga gelas susu per hari, memiliki risiko kanker ovarium sedikit lebih tinggi dibandingkan beserta perempuan yg memiliki asupan laktosa terendah. Penelitian ini nir menemukan interaksi antara susu atau produk susu beserta kanker ovarium. Beberapa peneliti memiliki hipotesis bahwa praktek produksi susu kepada industri mutakhir sudah membarui komposisi hormon susu dalam cara-cara yg sanggup mempertinggi risiko kanker yg berafiliasi beserta hormon ovarium & hormon lainnya (Genkinger, et al., 2006). Namun, diharapkan penelitian lebih lanjut buat mengetahui kebenarannya.

Penelitian lainnya mengaitkan susu beserta risiko kanker prostat. Sebuah penelitian kepada Harvard memberikan bahwa laki-laki yg minum 2 gelas susu atau lebih dalam sehari memiliki kemungkinan risiko kanker prostat hampir 2 kali lipat dibandingkan mereka yg nir minum susu sama sekali. Hubungan ini sepertinya terdapat alasannya adalah kandungan kalsium dalam susu. Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa laki-laki beserta asupan kalsium tinggi, yaitu setidaknya 2000 mg per hari, memiliki hampir 2 kali lipat risiko kanker prostat misalnya mereka yg memiliki asupan terendah (kurang menurut 500 mg per hari) (Giovannucci, et al., 1998; Giovannucci, et al., 2007).

Banyak jenis kanker & masing-masing jenis kanker memiliki interaksi yg tidak selaras beserta konsumsi susu. Beberapa penelitian memberikan konsumsi susu mempertinggi risiko kanker. Namun, juga terdapat beberapa penelitian yg memberikan bahwa konsumsi susu sanggup menurunkan risiko kanker kolorektal (Aune, et al., 2012). Hubungan antara kanker & konsumsi susu sangat kompleks. Susu mungkin sanggup menjadi keliru satu penyebab kanker, namun hal ini bhineka tergantung individu masing-masing & susu jenis apa yg diminum. Hubungan antara kanker & konsumsi susu terperinci perlu diteliti lebih lanjut.
loading...

0 komentar untuk Minum Susu Terlalu Banyak Menyebabkan 4 Efek Buruk Ini