Kloning Manusia, Benarkah Bisa Dilakukan Simak 5 Fakta Unik Seputar Kloning

Kloning Manusia, Benarkah Bisa Dilakukan Simak 5 Fakta Unik Seputar Kloning
Kloning adalah proses pengambilan kabar genetik berasal satu makhluk hayati buat membuat salinan identik darinya. Mungkin Knda bisa membayangkan kloning menjadi fotokopi berwarna. Para pakar genetika telah berhasil melakukan kloning dalam sel, jaringan, gen, & bahkan binatang hayati. Apakah dalam kemudian hari kloning insan akan mungkin buat dilakukan?

Simak dulu sejumlah fakta menarik dalam bawah ini seputar kloning yg mungkin tidak pernah Knda memahami sebelumnya.

1. Dolly si Domba bukan binatang output kloning pertama dalam global

Sejarah kloning sebenarnya dimulai lebih berasal 50 tahun yg kemudian. Hewan yg berhasil dikloning pertama kali adalah seekor landak bahari dalam tahun 1880 sang seseorang peneliti bernama Hans Driesch.

Maju beberapa tahun kemudian, mamalia hayati output kloningan pertama akhirnya dipamerkan ke mata publik tahun 1997. Siapa yg nir kenal bareng Dolly si Domba? Dolly sebenarnya lahir dalam lepas lima Juli 1996 dalam Skotlandia. Dolly dikloning dengan sel tunggal yg diambil berasal domba donor. Jenis domba Finn Dorset memiliki rentang usia hayati hingga 12 tahun, akan namun Dolly terpaksa wajib disuntik meninggal dalam tahun 2003 alasannya menderita penyakit paru kronis & arthritis prematur. Namun demikian, saudara termuda-saudara termuda kloning Dolly: Debbie, Denise, Dianna, & Daisy masih hayati hingga saat ini.

Melihat keberhasilan kloning Dolly, semakin poly peneliti yg berlomba-lomba membuat binatang output kloning. Sekelompok tim peneliti memproduksi sapi, domba, ayam yg ketiganya memiliki kode genetik identik bareng mentransfer inti sel yg diambil berasal embrio donor ke telur yg telah dikosongkan berasal dalam dasarnya. Di Korea Utara, peneliti berhasil mengkloning sel berasal Chase, seekor anjing pelacak pensiunan pujian negara, & memproduksi pasukan enam ekor anjing pelacak kredibel buat bekerja dalam kepolisian semenjak tahun 2009.

2. Jeruk adalah butir output kloning

Beberapa tanaman & organisme bersel tunggal mirip baktero memproduksi keturunan bareng genetik yg identik melalui proses reproduksi aseksual. Dalam reproduksi aseksual, individu baru didapatkan berasal salinan sebuah sel tunggal berasal organisme induk.

Tahukah Knda sebenarnya jeruk adalah butir output kloning? Satu varietas jeruk yg dianggap jeruk navel memiliki tonjolan dalam bagian dasar jeruk, yg mirip bareng pusar insan. Tonjolan ini sebenarnya adalah residu pertumbuhan butir ke 2. Semua pohon jeruk navel adalah output kloning berasal satu sama lain. Jeruk navel nir berbiji, yg berarti mereka nir bisa mereproduksi sendiri. Itu berarti pohon jeruk navel hanya perlu dicangkokkan berasal satu sama lain buat membangun pohon baru.

3. Hasil kloning tidak selalu mirip layaknya kembar

Kloning nir selalu terlihat sama. Meskipun output kloning mengembangkan materi genetik yg sama bareng donor, lingkungan juga memainkan peran akbar dalam bagaimana organisme dalam akhirnya terbentuk.

Misalnya, kucing kloning pertama, Cc, adalah kucing betina ras Calico yg memiliki penampilan sangat tidak sama bareng induknya. Ini alasannya rona & pola bulu kucing nir ditentukan secara eksklusif sang genetik. Fenomena penonaktifan kromosom X dalam kucing betina (yg memiliki 2 pasang) menentukan rona berasal bulunya contohnya oranye, atau hitam putih. Distribusi penonaktifan kromosom X yg terjadi secara rambang dalam seluruh tubuh kemudian menentukan penampilan holistik pola bulunya. Misalnya kucing tadi punya bulu berwarna oranye gelap dalam beberapa sisi ad interim juga memiliki corak belang putih atau oranye kentara dalam sekujur tubuhnya.

4. Tapi, anak kembar adalah output kloning insan

Kloning insan acapkali dikatakan menjadi hal yg tidak mungkin buat dilakukan, setidaknya buat beberapa puluh tahun ke depan. Tapi ini nir sahih-sahih amat. Kloning dalam dasarnya adalah individu yg memiliki kode genetik identik. Kembar identik adalah output kloning alasannya mereka mengembangkan rantai DNA & kode genetik yg hampir identik.

Biasanya, sehabis sperma & sel telur bertemu, sel yg dibuahi akan mulai membelah diri dalam satu grup menjadi 2, empat, delapan, 16, & seterusnya. Sel-sel ini usang kelamaan berkembang menjadi organ & sistem organ yg memproduksi satu janin dalam satu kehamilan. Kadang, sehabis pembelahan pertama, ke 2 sel ini lanjut memisahkan diri yg kemudian tumbuh akbar menjadi 2 individu bareng kode genetik sama persis kembar identik, alias klon.

Proses kloning insan yg dialami kembar identik adalah kehendak alam yg nir bisa diganggu gugat, walau masih belum diketahui niscaya apa penyebabnya. Lantas, bagaimana bareng kloning insan sintesis, yg wajib melalui mekanisme laboratorium? Apakah ini mungkin?

lima. Kloning insan, apakah bisa dilakukan?

Pada Desember 2002, kloning insan pertama, seseorang bayi wanita bernama Eve, dianggap berhasil diciptakan sang Clonaid. Clonaid juga mengaku telah berhasil membuat bayi pria pertama lewat kloning, yg jaringannya diduga diambil berasal seseorang anak yg tewas dalam kecelakaan tunggangan beroda empat. Namun meski terus didesak sang komunitas peneliti & media, Clonaid tidak pernah bisa pertanda eksistensi ke 2 bayi tadi juga 12 kloning insan lainnya yg syahdan didesain.

Di tahun 2004, sebuah grup peneliti yg dipimpin sang Woo-Suk Hwang berasal Seoul National University dalam Korea Selatan menerbitkan sebuah makalah dalam jurnal Science dalam mana dia menjamin telah membuat embrio insan output kloning dalam tabung reaksi. Namun, komite ilmiah independen kemudian nir menemukan adanya bukti buat mendukung klaim tadi & dalam Januari 2006, jurnal Science mengumumkan bahwa makalah Hwang telah ditarik.

Dari segi teknis, kloning insan & primata lainnya akan lebih sulit dilakukan daripada mamalia. Salah satu alasannya, dalam dalam sel telur primata masih timbul 2 protein krusial buat pembelahan sel yg dikenal menjadi protein spindle. Protein spindle terletak sangat dekat bareng kromosom dalam telur primata. Akibatnya, penghapusan inti telur buat membangun ruang bagi inti donor juga akan menghilangkan protein spindle. Ini jadi mengganggu proses pembelahan sel.

Pada mamalia lain, mirip kucing, kelinci, atau tikus, 2 protein spindle beredar menyeluruh dalam sel telur. Jadi, penghapusan inti telur nir menjadikan hilangnya protein spindle. Selain itu, beberapa pewarna & sinar ultraviolet yg dipergunakan buat mengangkat inti telur bisa merusak sel primata & mencegahnya tumbuh.
loading...

0 komentar untuk Kloning Manusia, Benarkah Bisa Dilakukan Simak 5 Fakta Unik Seputar Kloning