Benarkah Kafein Bisa Meningkatkan Fungsi Kognitif Otak

Benarkah Kafein Bisa Meningkatkan Fungsi Kognitif Otak
Kafein adalah keliru satu kandungan yg terdapat dalam kopi. Kopi adalah minuman selera poly orang yg sudah menjadi suatu adat. Mulai berasal bangun pagi hingga ingin balik  tidur, poly orang yg mencari kopi buat menemani aktivitasnya. Kopi disebut bisa membuat orang melek, menjadi akibatnya beliau bisa menuntaskan tugas-tugasnya hingga larut malam.

Minuman ini menyimpan manfaat & jua implikasi nir baik bagi kesehatan. Tak hanya itu, kopi jua ternyata berdampak dalam fungsi kognitif.

Efek kopi dalam fungsi kognitif

Fungsi kognitif insan semakin usang semakin berkurang mengikuti pertambahan usianya. Mulai usia 60 tahun, fungsi kognitif insan sudah mulai menurun. Penelitian bahkan menampakan bahwa fungsi kognitif sudah mulai menurun semenjak usia 45 tahun. Namun, taraf & waktu dimulainya penurunan fungsi kognitif sangat bervariasi antar individu.

Penurunan fungsi kognitif sangat ditentukan sang gaya hayati, penyakit (terutama penyakit yg berafiliasi beserta pembuluh darah), faktor genetik atau keturunan, stres oksidatif, & peradangan. Sehingga, penurunan fungsi kognitif ini bisa dicegah atau diperlambat. Salah satu hal yg mungkin bisa memperlambat penurunan fungsi kognitif ini artinya kafein. Efek kafein terhadap fungsi kognitif bisa dikaitkan beserta implikasi kafein terhadap kewaspadaan, terutama saat situasi yg kurang waspada. Banyak penelitian yg sudah mengaitkan imbas kafein dalam fungsi kognitif yg berafiliasi beserta kewaspadaan.

Sebuah penelitian sang French National Institute for Health and Medical Research menampakan bahwa konsumsi kopi setidaknya tiga cangkir per hari atau kurang lebih 300 mg kafein per hari berafiliasi beserta melambatnya penurunan kemampuan kognitif dalam perempuan. Penelitian ini jua menampakan bahwa kafein bisa membantu menjaga kemampuan mental & memori lebih tajam dalam jangka waktu yg lebih usang dalam orang tua.

Banyak penelitian yg sudah menampakan bahwa kafein bisa mencegah penurunan fungsi kognitif dalam orang sehat, namun implikasi penelitian ini masih bhineka. Beberapa penelitian menampakan bahwa manfaat ini hanya bekerja dalam perempuan, atau terdapat jua yg menampakan bahwa manfaat ini bisa bekerja dalam orang yg lebih tua, & yg lainnya menampakan usia nir menghipnotis imbas ini.

Efek kafein dalam fungsi kognitif tampaknya semakin tinggi mengikuti usia

Dua penelitian dalam lansia & orang dewasa menampakan bahwa kafein menaikkan rentang perhatian, performa psikomotor, & fungsi kognitif. Orang tua tampak lebih sensitif terhadap imbas konservasi kafein dalam penurunan performa mental berasal waktu ke waktu daripada orang yg lebih belia.

Pada orang yg lebih belia (18-37 tahun), kafein sudah terbukti bisa menaikkan performa saat terdapat gangguan dalam mengerjakan tugas, daripada selama mengerjakan tugas yg praktis. Berbeda dalam orang yg lebih tua (60-75 tahun), kafein bisa menaikkan performa selama mengerjakan tugas yg lebih sulit yg membutuhkan perhatian berkelanjutan. Padahal, umumnya orang yg lebih tua lebih sulit buat bisa menaikkan performanya selama mengerjakan tugas sulit, daripada orang yg lebih belia.

Efek kopi terhadap fungsi kognitif yg lebih efektif terjadi dalam orang tua ini mungkin ditimbulkan alasannya adalah orang tua lebih usang memiliki adat konsumsi kopi dibandingkan orang yg lebih belia. Sebuah penelitian dalam Inggris dalam 9003 orang dewasa menampakan adanya interaksi antara peningkatan performa kognitif beserta konsumsi kopi yg lebih tinggi. Orang tua tampaknya lebih rentan terhadap imbas peningkatan performa sang kopi daripada orang yg lebih belia.

Penelitian lain jua sudah menghubungkan adat konsumsi kopi terhadap imbas kognitif ini. Penelitian yg dipublikasikan sang Journal of Alzheimers Disease menghubungkan antara adat konsumsi kopi beserta kejadian mild cognitive impairment (MCI) atau gangguan kognitif ringan. Penelitian yg melibatkan 1445 orang berusia 65-84 tahun ini menampakan bahwa partisipan yg memiliki adat mengonsumsi kopi sebesar 1 atau 2 cangkir per hari memiliki risiko lebih rendah buat mengalami MCI daripada mereka yg nir pernah atau sporadis mengonsumsi kopi.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa imbas kopi terhadap risiko gangguan kognitif ringan ditentukan sang bagaimana perubahan adat konsumsi kopi setiap waktu. MCI artinya penurunan kemampuan kognitif (termasuk kemampuan mengingat & berpikir). Ini adalah keliru satu faktor yg bisa memicu penyakit Alzheimer atau demensia.

Kesimpulan

Dari klarifikasi dalam atas bisa disimpulkan bahwa kopi memiliki imbas konservasi terhadap penurunan fungsi kognitif, terutama dalam orang yg lebih tua. Namun, perlu diperhatikan seberapa poly adat konsumsi kopi Enda setiap hari. Ingat, walaupun kopi memiliki implikasi yg menguntungkan bagi Enda dalam segi kognitif juga performa bekerja, namun konsumsi kopi hiperbola jua bisa menaikkan risiko Enda mengalami  poly sekali penyakit, mirip tidak bisa tidur, tremor otot, gangguan perut, detak jantung lebih cepat, & sebagainya. Baiknya, batasi konsumsi kopi Enda setiap hari nir lebih berasal tiga cangkir kopi per hari.
loading...

0 komentar untuk Benarkah Kafein Bisa Meningkatkan Fungsi Kognitif Otak