Bedah SMILE, Prosedur Baru untuk Mengatasi Mata Minus yang Lebih Ampuh Daripada LASIK

Bedah SMILE, Prosedur
LASIK umumnya selalu direkomendasikan menjadi langkah utama buat memperbaiki mata minus. Namun sekarang terdapat satu metode baru yg dikenal bareng nama bedah SMILE. Apa bedanya bedah refraktif SMILE & LASIK? Apakah mekanisme baru ini kondusif bagi mata? Yuk, kenali SMILE, generasi ketiga bedah refraktif yg dengan laser.

Sekilas perihal pro kontra LASIK

LASIK (Laser-Assisted in SItu Keratomileusis) adalah mekanisme bedah mata yg dengan teknologi laser buat memperbaiki cara mata memfokuskan sinar cahaya ke retina dalam belakang mata. Mata minum dalam umumnya ditimbulkan sang sinar cahaya yg jatuh dalam depan retina.

LASIK tergolong efektif buat mengatasi mata minus. Namun, LASIK erat bareng tingginya nomor komplikasi misalnya mata kemarau, ektasia kornea, komplikasi dalam flap, & kerusakan saraf kornea. Hal ini mendorong peneliti buat mencari cara lain bedah refraktif baru buat menutupi kekurangan LASIK.

Muncullah mekanisme baru: ReLEx SMILE

SMILE (Small Incision Lenticule Extraction) adalah pilihan bedah refraktif generasi ketiga, setelah PRK (Photo Refractive Keratectomy) & LASIK (Laser-Assisted in situ Keratomielusis), yg mulai diperkenalkan semenjak tahun 2011.

Di Indonesia sendiri, mekanisme SMILE sudah bisa dilakukan semenjak tahun 2015 dalam Jakarta. Meski hingga sejauh ini, operasi LASIK masih mendominasi tindakan bedah koreksi mata minus.

Dalam operasi ini, mata akan dilaser bareng teknologi spesifik. Jangan khawatir, mekanisme SMILE sudah dinyatakan kondusif. Prosedur ini nir memakan waktu usang & nir akan menyebabkan rasa sakit.

Pilih mana antara SMILE & LASIK?

Prosedur SMILE & LASIK sama-sama memiliki taraf penyembuhan yg lebih baik dibandingkan bareng PRK. Selain itu, operasi mata bareng SMILE & LASIK lebih cepat sembuh dibandingkan bareng PRK. Kedua mekanisme ini hanya berlangsung antara 30-60 menit saja.

Namun menjadi bedah refraktif generasi modern, SMILE memiliki keunggulannya tersendiri dibandingkan jenis-jenis bedah generasi sebelumnya. Berikut adalah beberapa keunggulan SMILE dibanding LASIK.

1. Stabilitas kornea yg lebih baik

Kornea yg menjalani mekanisme SMILE memiliki stabilitas yg lebih baik dibandingkan bareng mekanisme LASIK. Ini karena dalam operasi SMILE, hanya sebagian mini kornea yg disayat dibandingkan bareng LASIK. Pada LASIK, sebagian akbar lapisan kornea dibuka buat membuat flap.

Kornea yg nir stabil berisiko menjadikan ektasia kornea jikalau terkena stress berat atau cedera. Prosedur SMILE mengurangi panjang sayatan dalam LASIK dari 20 mm menjadi hanya 2-4 mm. Untuk mereka yg memiliki risiko stress berat dalam mata misalnya atlet akan lebih poly mendapatkan untung bareng mekanisme SMILE.

2. Risiko imbas samping lebih mini

Pada mekanisme LASIK, imbas samping yg paling acapkali adalah mata kemarau. Hal ini ditimbulkan sang banyaknya lapisan kornea yg dibuka, menjadi akibatnya semakin poly maupun saraf dalam kornea yg rusak.

Sedangkan dalam SMILE, hanya sebagian mini saraf kornea yg terpotong menjadi akibatnya fungsi kornea dalam mempertahankan mata agar nir kemarau & permanen lembap menjadi nir terganggu. Knda yg sebelumnya memiliki kasus bareng mata kemarau tentu lebih cocok bareng mekanisme SMILE.

3. Hasil operasi lebih efektif

Menurut penelitian, ternyata dalam mekanisme SMILE, implikasi operasinya nir begitu berpengaruh dalam seberapa akbar mata minus yg Knda miliki sebelumnya. Ini tentu jadi hal yg membedakan mekanisme SMILE & LASIK.

Pada mekanisme LASIK, semakin berat mata minus pasien, maka semakin sulit buat memprediksi implikasi akhir operasi. Karena itu buat Knda bareng mata minus yg lebih berat, akan lebih poly mendapatkan untung dari mekanisme SMILE.

4. Cocok buat Knda yg memiliki kornea tipis

Bika setelah diperiksa Knda memiliki kornea yg tipis, maka SMILE adalah pilihan yg mutlak buat Knda. Ini karena kornea yg tipis akan membangun proses pembuatan flap dalam LASIK menjadi nir memungkinkan. Sebabnya, jaringan kornea itu sendiri nir nisbi buat didesain flap.

Kelemahan operasi SMILE

Meskipun SMILE adalah generasi modern, tentu terdapat keterbatasan-keterbatasan tertentu. Sejauh ini SMILE belum bisa memperbaiki mata plus (hypermetropia) & mata silinder (astigmatisma), menjadi akibatnya penggunaannya terbatas dalam Knda yg memiliki mata minus (myopia). Sedangkan PRK & LASIK sudah bisa memperbaiki mata minus, plus, & silinder.

Pilihan buat dilakukannya bedah refraktif tentu wajib bareng pertimbangan dokter seseorang ahli mata. Jadi, bagi Knda yg memiliki mata minus atau plus yg tinggi, jangan ragu buat konsultasikan kepada dokter seseorang ahli mata Knda.
loading...

0 komentar untuk Bedah SMILE, Prosedur Baru untuk Mengatasi Mata Minus yang Lebih Ampuh Daripada LASIK