Kapan Seharusnya Ibu Hamil Berhenti Berolahraga

Kapan Seharusnya Ibu Hamil Berhenti Berolahraga
Ketika Enda hamil, Enda sempurna ingin melakukan apapun buat menjaga kesehatan Enda serta bayi Enda. Selain makan masakan beserta baik, istirahat yg relatif serta tetap terhidrasi, olahraga adalah hal penting lainnya buat kehamilan yg sehat. Tetapi seiring membesarnya perut serta munculnya nyeri dalam bagian punggung, bisa membentuk olahraga terlalu berisiko. Agar kondusif, Enda perlu mengetahui batasan kapan perlu olahraga, serta kapan seharusnya ibu hamil berhenti berolahraga.

Kapan sebaiknya ibu hamil berhenti berolahraga?

Selama 3 bulan terakhir kehamilan Enda, olahraga akan terasa sulit serta membentuk Enda nir nyaman. Aika Enda disarankan buat beristirahat dalam kawasan tidur, maka Enda mungkin harus berhenti berolahraga sama sekali. Tetapi, apabila Enda memiliki kehamilan yg sehat, Enda mungkin hanya perlu buat menyesuaikan serta mengurangi jumlah latihan Enda. Pada trimester ke 2, Enda nir diperbolehkan buat berada dalam posisi telentang, sehingga Enda nir boleh melakukan gerakan yoga yg membutuhkan posisi ini. Sepanjang kehamilan Enda secara holistik, Enda harus menghindari olahraga yg berisiko mencelakai Enda serta calon bayi.

Ada olahraga serta aktivitas eksklusif yg berbahaya bila dilakukan selama kehamilan. Ini termasuk:

Kegiatan menunda napas dalam aktivitas apapun.
Olahraga yg memungkinkan Enda jatuh (mirip ski, menunggang kuda, serta lain-lain).
Olahraga yg melakukan poly korelasi tubuh, mirip softball, sepak bola, basket, voli, serta lain-lain.
Latihan yg bisa mengakibatkan trauma perut ringan mirip aktivitas yg mencakup gerakan datang-datang, atau perubahan arah yg sangat cepat.
Kegiatan yg memerlukan lompatan, pantulan, atau lari.
Sit-up.
Peregangan yg membutuhkan lompatan.
Pinggang diputar.
Latihan berat yg diikuti sang periode panjang tanpa aktivitas.
Latihan waktu udara panas serta lembap.

Selain itu, secara generik American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menyarankan nir melakukan olahraga kardio selama kehamilan apabila Enda memiliki satu dari kondisi berikut:

Beberapa jenis penyakit paru-paru serta jantung.
Insufisiensi serviks atau cerlage (dilatasi prematur).
Kehamilan kembar, apabila Enda berisiko buat kehamilan prematur.
Pendarahan terus-menerus dalam trimester ke 2 atau ketiga.
Plasenta previa sehabis 26 minggu.
Persalinan prematur selama kehamilan.
Ruptur membran.
Preeklamsia atau hipertensi gestasional.
Anemia berat.

Beberapa ibu hamil beserta kondisi ini mungkin masih bisa latihan dalam bawah supervisi medis yg ketat. Bicarakan beserta dokter Enda buat kondisi terbaik.

Kapan harus mengusut diri ke dokter sebelum berolahraga?

Aika Enda memiliki kondisi kesehatan eksklusif, maka Enda harus berhati-hati sebelum mulai berolahraga. Mintalah dokter buat merekomendasikan olahraga rutin serta kondusif apabila Enda memiliki satu dari atau beberapa dari kondisi berikut, yaitu:

Anemia
Irama jantung yg tidak normal
Diabetes tipe 1 yg kurang terkontrol
Tekanan darah tinggi yg kurang terkontrol
Obesitas morbid atau sangat kurus
Riwayat gaya hidup yg pasif
Cedera tulang atau sendi
Gangguan kejang yg nir terkontrol
Hipertiroidisme yg nir terkontrol
Riwayat merokok berat

Olahraga apa yg kondusif selama kehamilan?

Sebagian akbar olahraga kondusif dilakukan selama kehamilan (kecuali yg telah disebutkan dalam atas), asalkan Enda melakukannya beserta hati-hati serta jangan hiperbola. Olahraga yg paling kondusif serta produktif adalah berenang, jalan cepat, bersepeda dalam mesin tidak aktif dalam ruangan, serta aerobik berdampak rendah (harus diajarkan sang instruktur bersertifikat). Olahraga tersebut hanya memiliki risiko cedera yg sedikit, sehingga Enda bisa melakukannya hingga melahirkan. Tenis serta bulutangkis sebenarnya kondusif dilakukan, namun perubahan ekuilibrium selama kehamilan bisa menghipnotis gerakan. Kegiatan lain mirip jogging bisa dilakukan beserta perlahan.

Apa yg harus diperhatikan waktu melakukan olahraga?

Untuk kebugaran aporisma, program latihan waktu hamil harus bisa memperkuat serta mengondisikan otot-otot Enda. Untuk memulainya, selalu lakukan pemanasan serta peregangan selama masing-masing 5 menit. Sertakan latihan kardiovaskular, setidaknya 15 menit. Ukur detak jantung Enda dalam waktu zenit aktivitas. Ikuti beserta aerobik ringan 5-10 menit secara bertahap, yg diakhiri beserta pendinginan.

Berikut adalah beberapa panduan olahraga buat ibu hami, yaitul:

Memakai sandang yg kendur serta nyaman, serta sport bra yg baik.
Memilih sepatu khusus buat jenis olahraga yg akan Enda lakukan, supaya terhindar dari cedera.
Mengonsumsi relatif kalori buat memenuhi kebutuhan kehamilan serta jua program latihan Enda.
Menyelesaikan makan setidaknya satu jam sebelum berolahraga.
Minum air sebelum, selama, serta sehabis olahraga.
Berdiri perlahan serta bertahap sehabis olahraga supaya nir pusing.
Jangan pernah berolahraga hingga titik kelelahan. Aika Enda nir bisa berbicara beserta normal waktu berolahraga, maka itu tandanya Enda harus memperlambat aktivitas Enda.

BACA JUGA:

Makan Nanas Saat Hamil Bisa Bikin Keguguran, Benarkah?
Traveling Saat Hamil Sebaiknya Saat Usia Kandungan Berapa Bulan?
8 Zat Gizi yg Paling Dibutuhkan Saat Hamil
Ibu Hamil yg Rajin Berolahraga Melahirkan Bayi Cerdas
loading...

0 komentar untuk Kapan Seharusnya Ibu Hamil Berhenti Berolahraga