Wah, Ternyata Nasi Mengandung Arsenik! Apakah Beracun

Wah, Ternyata Nasi Mengandung Arsenik! Apakah Beracun
Arsenik artinya keliru satu unsur yg paling beracun kepada global. Mungkin masih segar dalam ingatan Knda soal perkara kematian Munir, pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) yg diracun arsenik dalam penerbangan menuju Amsterdam kepada 2004 silam. Dan yg mutakhir, sejumlah penelitian mendeteksi adanya takaran tinggi arsenik dalam nasi masakan pokok sejuta umat. Waduh!

Apa implikasi arsenik kepada tubuh?

Arsenik adalah unsur karsinogen, & gambaran kronis arsenik dalam takaran tinggi dikaitkan bareng peningkatan risiko kanker kandung kemih, paru-paru, & kulit, & diabetes tipe 2 & penyakit jantung. Selain itu, arsenik artinya racun bagi sel-sel saraf & bisa memengaruhi fungsi otak. Pada anak-anak & remaja, gambaran arsenik telah dikaitkan bareng gangguan konsentrasi, pembelajaran & memori; jua mengurangi kecerdasan & kompetensi sosial.

U.S. Environmental Protection Agency (EPA) telah menetapkan batas maksimum arsenik dalam air minum, yaitu 10 ppb. Namun, tidak timbul batas yg telah dipengaruhi buat arsenik dalam masakan & minuman. Studi menawarkan bahwa 100 gram beras (1/2 porsi) setara bareng meminum 1 liter air putih yg mengandung jumlah arsenik maksimum yg diperbolehkan sang EPA.

Kenapa bisa timbul arsenik dalam nasi?

Tak poly yg memahami bahwa kita sebenarnya mengonsumsi arsenik hampir setiap hari. Arsenik ditemukan dalam produk beras & tepung tepung terigu, sayur & butir-buahan, bahkan jua masakan bahari. Ini alasannya adalah arsenik artinya elemen besi yg didapatkan secara alami dalam kerak bumi, yg turut hadir kepada dalam air, udara, & tanah. Letusan gunung berapi menghasilkan arsenik. Unsur besi beracun ini jua didapatkan asal kegiatan insan, termasuk pertambangan & peleburan bijih tambang, pembakaran batu bara, & penggunaan pupuk & pestisida.

Dan alasannya adalah arsenik sungguh timbul kepada lebih kurang kita, unsur ini bisa diserap sang flora ketika mereka tumbuh terlepas asal apakah mereka tumbuh kepada pertanian tradisional atau organik. Arsenik bukanlah bahan yg secara sengaja dibubuhi ke dalam asal pangan, & tidak bisa dihilangkan sepenuhnya asal masakan. Arsenik dalam bentuk paling murni tidak berbau, tidak berwarna, & tidak memiliki rasa.

Beras adalah keliru satu asal pangan kaya akan kandungan arsenik anorganik, jenis arsenik yg paling beracun. Beras mengandung lebih kurang 10 hingga 20 kali takaran arsenik lebih tinggi daripada flora tepung tepung terigu & biji-bijian lainnya. Beras menyerap arsenik lebih praktis daripada produk pertanian lainnya alasannya adalah ditanam dalam syarat huma yg digenangi air. Di poly daerah, air irigasi pertanian sangat tercemar sang arsenik. Hal ini membuat kandungan arsenik yg timbul dalam tanah jadi lebih terkonsentrasi, menjadi akibatnya lebih praktis terserap ke dalam bulir padi.

Menggunakan air yg tercemar buat mencuci & mengolah beras artinya keliru satu faktor risiko lain asal kandungan arsenik dalam nasi. Bulir padi jua bisa bareng praktis menyerap arsenik asal air yg mendidih waktu nasi dimasak.

Apakah kandungan arsenik dalam nasi berbahaya?

Belum terperinci seberapa berbahaya risiko arsenik dalam beras buat kesehatan insan. Walau takaran tinggi arsenik sangat beracun, akan akan tetapi buat bisa mencapai imbas mematikan, arsenik wajib dikonsumsi minimal 2 gram secara eksklusif.

Di sisi lain, risiko kesehatan asal racun arsenik mungkin mengakibatkan kekhawatiran tersendiri bagi mereka yg makan nasi setiap hari dalam jumlah yg nisbi poly terutama buat orang-orang kepada Asia yg berakibat nasi menjadi asal masakan pokok andalan. Ini alasannya adalah implikasi arsenik akan tergantung takaran: semakin poly Knda konsumsi, meningkat risiko Knda.

Namun demikian, hingga ketika ini Badan Pengawas Makanan & Obat-obatan kepada Amerika Serikat (FDA), tidak merekomendasikan warga yg khawatir buat berbondong-bondong membarui konsumsi nasi atau beras harian mereka.

Pengumpulan data & evaluasi lain yg sedang berlangsung akan menyampaikan dasar ilmiah yg bertenaga buat menentukan apa tindakan &/atau langkah-langkah yg diharapkan buat mengurangi gambaran arsenik dalam beras & produk beras, ungkap forum tadi, dilansir asal Live Strong.

Sementara itu, para peneliti jauh lebih mengkhawatirkan perihal implikasi arsenik dalam beras buat anak-anak & bayi. Kelompok usia ini mungkin berada kepada risiko yg lebih tinggi terhadap gambaran bahaya arsenik alasannya adalah sistem tubuh mereka yg masih berada dalam termin tumbuh kembang. Kita memahami bahwa takaran arsenik rendah kepada anak berdampak kepada kendala pembangunan sistem kekebalan tubuh, gangguan tumbuh kembang, & gangguan perkembangan IQ.

Cara masak nasi yg sehat buat mengurangi kadar arsenik dalam beras

FDA & forum konsumen Amerika Serikat, Consumer Reports, merekomendasikan publik buat makan masakan seimbang yg mengandung variasi asal biji-bijian lain terutama jikalau Knda makan lebih asal 2 atau 3 porsi nasi per minggu. Gandum & oats, contohnya, diketahui memiliki kadar arsenik yg lebih rendah daripada beras padi.

Dan usut punya usut, ternyata cara kita menanak beras bisa sedikit poly menentukan kadar arsenik dalam nasi. Andy Meharg, profesor ilmu hidup kepada Queens University kepada Belfast, menguji 3 cara mengolah nasi buat melihat apakah disparitas metode mengolah berpengaruh kepada taraf arsenik dalam nasi.

Pertama, Meharg memakai metode menanak nasi yg paling konvensional: bareng takaran air & beras 2:1 misalnya yg dilakukan sang hampir seluruh orang selama ini. Ia menemukan cara inilah yg meninggalkan paling poly jejak arsenik dalam nasi. Sebaliknya, metode ke 2 melibatkan mencuci & membilas beras, lalu airnya ditiriskan betul hingga kemarau. Meharg lalu memakai perbandingan air & beras lima:1 buat menanak nasi. Cara ini memangkas taraf arsenik hingga hampir setengahnya.

Cara terakhir artinya yg ditemukan paling kondusif: secara drastis mengurangi kadar arsenik dalam beras hingga 80 %. Triknya, rendam beras semalaman terlebih dahulu. Keesokan paginya, cuci & bilas higienis, lalu tiriskan airnya hingga sungguh kemarau. Untuk menanak nasi, pakai rasio air & beras lima banding satu.
loading...

0 komentar untuk Wah, Ternyata Nasi Mengandung Arsenik! Apakah Beracun