Ternyata Ayah Juga Bisa Kena Depresi Pasca Melahirkan

Ternyata Ayah Juga Bisa Kena Depresi Pasca Melahirkan
Menjadi orang tua baru bukanlah hal yang simpel. Itulah mengapa poly orang tua baru yang menderita depresi pasca melahirkan. Namun, selama ini memang yang lebih poly diketahui mengalami depresi pasca melahirkan atau postpartum depression adalah wanita yang habis melahirkan. Ternyata, tidak cuma wanita saja yang bisa mengalaminya. Para laki-laki pun bisa diserang depresi setelah istrinya melahirkan anak mereka. Kondisi klinis ini disebut juga depresi pascamelahirkan pada laki-laki. Untuk mencari tahu penyebab, tanda-tanda, & cara menanganinya, simak baik-baik penerangan berikut ini.

Depresi pasca melahirkan pada laki-laki

Depresi yang terjadi setelah kelahiran bayi merupakan kondisi yang cukup umum pada wanita. Sedangkan pada laki-laki, prevalensinya diketahui sebanyak satu dari 10 orang. Kondisi ini menyerang ayah baru pada ketika yang bhineka bagi setiap orang. Ada laki-laki yang sudah menaruh gejala depresi pasca melahirkan pada trimester pertama kehamilan istrinya, tetapi ada juga yang baru merasakan depresi tersebut ketika anaknya lahir atau beberapa minggu setelahnya. Depresi pascamelahirkan pada laki-laki bisa berlangsung berbulan-bulan, bahkan hingga setahun setelah kelahiran bayi.

Mirip mirip depresi yang dialami wanita setelah melahirkan, depresi pascamelahirkan pada laki-laki juga mengakibatkan rasa cemas berlebihan, takut, duka, & hampa. Masa-masa sebagai orang tua baru yang seharusnya menyenangkan & penuh cinta bermetamorfosis kelam & penuh ketegangan. Sayangnya, kondisi ini tidak kasat mata & belum poly dibicarakan secara terbuka layaknya depresi pascamelahirkan pada wanita. Akibatnya, poly laki-laki yang mengalami depresi pascamelahirkan nir sungguh menyadari apa yang mereka alami. Mereka pun cenderung mengabaikan kondisi ini begitu saja. Padahal, depresi pascamelahirkan pada laki-laki akan berdampak jelek bagi si kecil kalau dibiarkan tanpa penanganan.

Tanda-tanda depresi pasca melahirkan pada laki-laki

Mendeteksi gejala depresi pascamelahirkan pada laki-laki merupakan suatu tantangan tersendiri. Pasalnya, kebanyakan laki-laki cenderung menutup-nutupi atau memendam gejala yang dirasakan. Selain itu, gejala yang dialami laki-laki juga biasanya muncul secara bertahap & pelan-pelan sehingga agak sulit untuk mengetahui pada mana batasan depresi pascamelahirkan & stres biasa. Meskipun begitu, Anda bisa mengamati tanda-tanda berikut ini.

Kehilangan gairah seks, baik dengan pasangan atau secara umum
Muncul kebiasaan nir sehat mirip merokok, minum alkohol, mengebut ketika mengendarai kendaraan, atau mengonsumsi obat-obatan
Mudah marah, duka, tersinggung, gusar, & kehilangan kesabaran
Selalu berpikiran negatif, terutama soal bayi yang baru lahir misalnya apakah bayi Anda bernapas dengan normal, bisa tidur, atau berkembang mirip seharusnya
Tidak tertarik pada hal-hal yang dulu diminatinya
Mencari alasan untuk nir berada pada tempat tinggal dengan bayi misalnya dengan bekerja hingga larut malam, menghadiri acara kantor pada luar kota, atau mencari pekerjaan sampingan pada waktu luangnya
Menghindari interaksi sosial dengan keluarga, sahabat, tetangga, atau rekan kerja
Sulit berkonsentrasi & simpel lupa
Perubahan pola makan & pola tidur
Gangguan fungsi tubuh mirip kasus pencernaan, sakit kepala, kulit gatal, & nyeri otot tanpa sebab yang jelas
Sering menangis atau diam seribu bahasa
Kecenderungan untuk melakukan tindak kekerasan mirip melempar atau membanting barang, meninju tembok, atau menyakiti orang lain secara fisik
Muncul pikiran untuk bunuh diri

Faktor pemicu depresi postpartum pada ayah

Depresi pascamelahirkan pada laki-laki bisa menyerang siapa pun, entah itu calon ayah yang tadinya sangat bersemangat menyambut kelahiran bayinya atau yang memang nir siap sebagai ayah baru. Penting untuk diingat bahwa depresi bukan keadaan yang diciptakan sendiri & bukan diakibatkan sang kecacatan karakter seseorang. Depresi pascamelahirkan juga tidak berarti ayah baru nir merasakan afeksi terhadap bayinya. Depresi adalah sebuah kondisi medis yang dipicu sang poly sekali hal berikut.

Perubahan hormon mirip menurunnya testosteron & naiknya estrogen
Kurang tidur
Masalah finansial
Tekanan sebagai seorang ayah yang begitu akbar dari keluarga, kerabat, pasangan, atau diri sendiri
Riwayat depresi dalam keluarga atau pernah mengalami depresi sebelumnya
Hubungan yang kurang erat dengan pasangan
Istri yang juga mengalami depresi pascamelahirkan

Lalu apa yang bisa dilakukan?

Aika Anda atau pasangan Anda mengalami depresi pascamelahirkan pada laki-laki, bicarakan dengan keluarga atau orang yang dipercaya. Berbagi soal beban yang Anda rasakan akan sangat membantu Anda memahami sifat depresi yang menyerang. Dengan begitu, Anda pun bisa menanggulangi depresi lebih cepat & tepat. Aika membicarakannya dengan orang yang dipercaya nir begitu membantu, Anda bisa mencari kontribusi energi profesional mirip psikolog, konselor, atau psikiater. Anda mungkin akan disarankan untuk menjalani terapi atau diresepkan obat antidepresan untuk mengurangi kecemasan.

Perubahan gaya hidup juga penting untuk mempercepat pemulihan. Mulailah rutin berolahraga, makan dengan gizi seimbang, berhenti merokok atau minum alkohol, & tidur cukup. Anda juga bisa mempraktekkan teknik relaksasi sederhana mirip menarik napas dalam setiap kali dorongan untuk marah muncul, menghirup minyak esensial aromaterapi, atau bermeditasi.

Mengenal & menghabiskan lebih poly waktu dengan bayi Anda juga bisa membantu meredakan depresi pascamelahirkan pada laki-laki. Dengan waktu berkualitas dengan, Anda akan membangun ikatan yang lebih kuat dengan bayi Anda sehingga kecemasan Anda pun berangsur-angsur mereda. Apabila Anda justru nir pernah lepas dari bayi Anda, cobalah untuk sekali waktu menghabiskan waktu pribadi Anda tanpa si buah hati. Anda bisa berduaan saja dengan pasangan atau berkumpul dengan teman-teman Anda.

BACA JUGA:

Tips Mengatasi Kecemasan Calon Ayah Menjelang Kehadiran Bayi
Tips Menjalin Ikatan Batin Antara Ayah & Bayi
Mengenal Serba-serbi Baby Blues
loading...

0 komentar untuk Ternyata Ayah Juga Bisa Kena Depresi Pasca Melahirkan