Penyakit Sapi Gila, Apa Akibatnya Pada Manusia

Penyakit Sapi Gila, Apa Akibatnya Pada Manusia
Penyakit menular kepada biasanya ditimbulkan sang infeksi mikroorganisme fungi, bakteri, atau virus namun tidak sama beserta mad cow disease alias penyakit sapi gila, yg penyebabnya adalah protein dan mampu merusak jaringan saraf kepada seseorang. Meskipun penyakit ini sporadis ditemukan, namun perkembangan penyakit ini selalu berujung beserta kematian.

Apa itu penyakit sapi gila?

Penyakit sapi gila alias mad cow disease adalah penyakit yg mampu menginfeksi hewan dan insan. Pada hewan, khususnya sapi, penyakit ini dikenal beserta nama bovine spongiform encephalopathy (BSE) sedangkan kepada insan dikenal beserta variant Creutzfeldt-Jakob disease (vCJD). Baik BSE dan vCJD ditimbulkan sang protein abnormal (prion) yg menyebabkan kerusakan sistem saraf sentra, menjadi akibatnya baik kepada hewan juga insan mampu menyebabakan kehilangan kendali atas otot kepada tubuhnya, mirip kesulitan berjalan atau berdiri.

Penyakit sapi gila kepada insan adalah varian dari Creutzfeldt-Jakob disease (CJD) namun keduanya adalah penyakit yg tidak sama. Infeksi vCJD diduga berkaitan erat beserta infeksi BSE kepada hewan ke insan, namun persoalan CJD nir ditemukan adanya bukti infeksi. Baik vCJD dan CJD adalah penyakit yg ditimbulkan sang prion yg bersifat merusak saraf (neurodegenerative) menjadi akibatnya selalu berakhir beserta kematian.

Kasus CJD diduga beredar kepada semua global namun memiliki persoalan yg sangat sporadis, selain itu prion penyebab CJD kepada insan mampu bersifat karrier yg nir berkembang atau menyebabkan membuktikan-membuktikan penyakit sapi gila. Namun infeksi BSE dan risiko vCJD ditemukan cenderung lebih tinggi kepada loka Eropa khususnya kepada Inggris. Sedangkan persoalan vCJD jua pernah ditemukan kepada Amerika dan Jepang.

Bagaimana seseorang mampu tertular penyakit sapi gila?

Hingga waktu ini nir diketahui secara niscaya bagaimana transmisi prion hingga menginfeksi saraf sentra mampu terjadi kepada individu. Menurut CDC agent penyakit sapi gila diduga berasal dari perkembangan protein abnormal yg berubah menjadi prion dan menjadikan penyakit BSE kepada sapi. Selanjutnya konsumsi daging sapi yg sakit akan menjadikan penyakit vCJD kepada insan.

Infeksi vCJD erat kaitannya beserta konsumsi produk hewan atau olahan sapi yg terinfeksi prion. Meskipun demikian, sangat mini peluang ditemukan prion kepada daging dan susu sapi. Pada biasanya prion menginfeksi otak dan sumsum tulang belakang sapi, namun beberapa prion jua berpotensi menginfeksi organ yg masih terdapat jaringan saraf mirip liver, limfa, sumsum tulang, dan darah sapi

Pada insan, kontak fisik nir akan menjadikan penularan  vCJD antar insan namun permanen mampu ditularkan melalui kanibalisme dan transplantasi organ insan yg telah terinfeksi prion. Selain itu persoalan infeksi prion dalam darah insan pernah ditemukan kepada Inggris menjadi akibatnya masih terdapat peraturan yg melarang transfusi atau donor darah dari individu yg berasal dari loka yg pernah terjadi endemi BSE dan vCJD.

Gejala kepada seseorang yg terkena penyakit sapi gila

Berbeda beserta CJD, penyakit sapi gila atau infeksi vCJD mampu timbul dan berkembang sehabis seseorang medapatkan infeksi prion dari BSE kepada sapi ataupun hewan lainnya. Hal inilah yg menjadikan vCJD memiliki umur kematian yg lebih belia, sedangkan penyakit CJD cenderung berkembang dan menyebabkan membuktikan-membuktikan kepada individu lansia.

Meskipun demikian, perkembangan vCJD terjadi usang dibandingkan CJD, yaitu 12-13 bulan dibandingkan kepada CJD yg 4-lima bulan. Gangguan mental lebih poly dialami penderita vCJD. Baik vCJD dan CJD mampu menjadikan kelumpuhan motilitas dan penurunan atau hilangnya koordinasi beserta mata dan ekspresi.

Gejala kelumpuhan anggota motilitas dari penyakit sapi gila vCJD didahului beserta perkembangan gangguan mental dan kognitif yg kepada biasanya terjadi kurang lebih empat bulan pertama perkembangan kepada seseorang yg ditandai beserta membuktikan-membuktikan mirip:

Gangguan psikotik
Dementia walaupun kepada usia belia
Penurunan nalar budi dan meningat
Insomnia
Kecemasan
Tampak sedih atau menarik diri

Meskipun membuktikan-membuktikan sulit dibedakan beserta penderita Alzheimer atau penyakit Huntington, penyakit sapi gila sangat cepat menjadikan penurunan fungsi kognitif. Pada akhir bepergian penyakit atau kurang lebih 13 bulan semenjak membuktikan-membuktikan pertama, masih terdapat rongga mirip spons kepada otak penderita yg menjadi penyebab kelumpuhan berfokus dan menjadikan kematian.

Pengobatan dan pencegahan penyakit sapi gila

Sayangnya, hingga hari ini belum terdapat pengobatan yg mampu menyembuhkan seseorang yg mengalami mad cow disease. Penyakit vCJD hanya berpeluang kepada deteksi melalui investigasi MRI buat melihat perkembangan atau kecacatan kepada otak penderita. Upaya medis yg mampu dilakukan hanya bertujuan buat meringankan membuktikan-membuktikan yg terjadi selama periode sakit namun nir merusak atau menghentikan perkembangan penyakit. Selain itu, pencegahan yg mampu dilakukan berupa mengklaim bahwa produk olahan hewan yg dikonsumsi terbebas dari risiko transmis prion dari BSE kepada hewan.
loading...

0 komentar untuk Penyakit Sapi Gila, Apa Akibatnya Pada Manusia