Apa Benar Pil KB Bisa Menurunkan Risiko Kanker Rahim

Apa Benar Pil
Pil KB ialah keliru satu jenis indera kontrasepsi yg memengaruhi kadar hormon perempuan. Pil kontrasepsi ini menyampaikan beberapa manfaat kesehatan tambahan selain mencegah kehamilan, dalam antaranya ialah menurunkan risiko kanker endometrium (kanker rahim). Apa istilah global medis soal imbas pil KB yg satu ini?

Cara kerja pil KB dalam tubuh

Dalam tubuh, pil KB melepaskan hormon progesteron buat membantu mencegah kehamilan dalam 3 cara: Pertama, mencegah indung telur buat melepas sel telur agar nir terjadi proses pembuahan. Kedua, mengganti ketebalan lendir leher rahim guna menyulitkan sperma beranjak masuk ke dalam rahim buat mencari telur. Terakhir, mengganti lapisan dinding rahim menjadi akibatnya sel telur yg sudah terlanjur dibuahi nir mungkin tertanam dalam dalam rahim.

Apa istilah penelitian ihwal imbas pil KB buat menurunkan risiko kanker endometrium?

Penelitian yg dipublikasikan dalam Lancet Oncology menyatakan bahwa penggunaan pil KB secara teratur dalam jangka panjang terkait beserta menurunnya risiko kanker endometrium (kanker rahim). Sebaliknya, taraf kejadian kanker endometrium dalam gerombolan perempuan yg nir memakai pil KB diperkirakan mencapai sebesar 2.3 dari 100 kasus sebelum usia 75 tahun.

Wanita yg sudah mengonsumsi pil KB rutin selama lima tahun bisa mengurangi risiko mereka terkena kanker endometrium hingga sebesar 24 %. Peneliti menemukan bahwa semakin usang Knda memakai pil KB, penurunan risikonya pun makin akbar. Lebih lanjut, studi ini jua memperkirakan bahwa pil KB sudah berhasil mencegah 200.000 kejadian kanker endometrium dalam 10 tahun terakhir belakangan.

Studi dalam atas tampaknya menguatkan temuan studi jangka panjang milik dr. Lisa Iversen dalam tahun 1968. Dilansir dari page University Aberdeen, selesainya mengamati hampir 46 ribu perempuan selama 44 tahun, dr. Iversen melaporkan bahwa perempuan yg memakai pil KB secara rutin selama ketika studi memiliki risiko paling rendah dari kanker endometrium, kanker kolorektal, hingga kanker ovarium. Efek pil KB itu pun masih berlanjut hingga 30 tahun selesainya mereka berhenti menggunakannya.

Selain itu, tim peneliti jua nir menemukan bukti adanya risiko terjadinya jenis kanker lain yg dialami perempuan yg pernah memakai pil KB dalam usia tua.

Apa hubungannya pil KB beserta dinding rahim?

Jenifer Wu, seseorang seseorang ahli kandungan (SpOG) dalam Lenox Hill Hospital New York, beropini bahwa hormon estrogen & progestin dalam pil KB bekerja mencegah terjadinya penebalan sel dinding rahim. Efek pil KB ini bertujuan agar sel telur yg sudah terlanjur dibuahi nir mungkin tertanam dalam dalam rahim, menjadi akibatnya akan ikut luruh dalam darah menstruasi.

Nah, penebalan dinding leher rahim inilah yg berdasarkan Wu bisa menjadi kawasan perkembangan sel abnormal atau sel pra-kanker yg bisa mengganas menjadi sel kanker. Wanita yg mengonsumsi pil KB secara rutin memiliki lapisan dinding rahim yg lebih tipis menjadi akibatnya bisa menurunkan risiko adanya perkembangan sel abnormal yg menjadi cikal bakal kanker ini.

Jadi, apakah pil KB ialah indera kontrasepsi yg terbaik buat dipilih?

Setiap indera kontrasepsi memiliki kelebihan & kekurangan masing-masing. Meskipun pil KB memiliki imbas konservasi terhadap kanker endometrium, kontrasepsi ini bukanlah satu-satunya cara pasti buat mencegah kanker.

Pasalnya timbul poly sekali faktor lain yg berperan dalam menentukan seberapa akbar risiko Knda buat mengalami kanker rahim alias kanker endometrium, misalnya berat badan berlebih, kebiasaan merokok & minum minuman keras, hingga syarat kesehatan organ reproduksi itu sendiri. Prinsip yg paling krusial buat mencegah kanker ialah permanen menjalankan gaya hayati sehat, termasuk pola makan sehat & olahraga yg teratur.

Pemilihan indera kontrasepsi jua intinya tergantung dalam kebutuhan, syarat kesehatan, & yg nir kalah krusial ialah saran dari dokter. Maka, konsultasikanlah dulu beserta dokter kandungan Knda jikalau Knda memutuskan ingin mulai minum pil KB.
loading...

0 komentar untuk Apa Benar Pil KB Bisa Menurunkan Risiko Kanker Rahim