Antara Nasi Putih, Kentang, dan Jagung Mana yang Paling Sehat untuk Diabetes

Antara Nasi Putih,
Memiliki diabetes membangun Knda wajib lebih teliti mengarah kuliner yg Knda konsumsi. Selektif mengarah kuliner bertujuan agar kadar gula darah Knda selalu stabil, menjadi akibatnya diabetes nir bertambah nir baik dan berisiko komplikasi. Salah satu asal kuliner buat diabetes yg wajib Knda perhatikan betul adalah kuliner utama.

Makanan buat diabetes wajib yg memiliki indeks glikemik rendah

Indeks glikemik adalah standar pengukuran seberapa cepat karbohidrat dalam kuliner diubah menjadi gula (glukosa) buat dipakai menjadi tenaga. Ukuran ini berupa skala dari 0-100. Sebagai model, gula pasir memiliki nomor indeks glikemik 100. Artinya, karbohidrat dalam gula murni sangat cepat diubah sang tubuh menjadi tenaga.

Angka IG jua memengaruhi seberapa cepat tubuh menghasilkan insulin. Semakin rendah nilai IG suatu kuliner, maka akan semakin mini pengaruhnya dalam peningkatan insulin dan gula darah. Itu sebabnya kenapa orang-orang yg memiliki diabetes sangat dianjurkan buat mengonsumsi kuliner beserta IG rendah. Nilai indeks glikemik tinggi umumnya poly ditemukan dalam asal kuliner berkarbohidrat.

Yang jadi perkara, kebanyakan asal kuliner utama dalam Indonesia adalah kuliner tinggi karbohidrat. Misalnya saja nasi, kentang, dan jagung. Lantas, antara nasi, kentang, dan jagung, mana yg paling sehat buat dimakan? Atau, adakah cara lain kuliner utama lainnya buat penderita diabetes?

Makanan buat diabetes mana yg paling sehat antara nasi vs jagung vs kentang?

Sebelum ketok palu menentukan mana asal kuliner utama yg paling sehat buat penderita diabetes, ayo kita jajak dulu satu persatu perihal nomor IG dari nasi, jagung, dan kentang. Ingat, semakin tinggi nomor indeks glikemik, semakin tinggi jua kemampuannya buat mempertinggi kadar gula darah.

Berdasarkan tabel nilai IG dari Harvard Medical School, per 150 gram nasi putih biasa memiliki nilai indeks glikemik 72. Sementara itu beserta dosis porsi yg sama, nilai IG kentang adalah 82 dan jagung adalah 48.

Indeks glikemik diklaim tinggi jikalau berada dalam atas nomor 70, sedang jikalau berada dalam kisaran 56-69, dan rendah jikalau berada dibawah 55. Dilihat dari nomor-nomor dalam atas, sanggup disimpulkan bahwa jagung termasuk kuliner utama yg memiliki nilai IG paling rendah dalam antara ketiganya.

Perhatikan jua beban glikemiknya

Beban glikemik jua berpengaruh dalam kadar gula darah Knda. Beban glikemik lebih menitikberatkan dalam seberapa akbar karbohidrat yg diserap tubuh dari kuliner. Berarti semakin poly porsi kuliner berkarbohidrat yg Knda makan, maka semakin akbar jua beban glikemik yg Knda terima.

Untuk menentukan beban glikemik dari suatu kuliner, kita perlu mengetahui indeks glikemik dan jumlah karbohidrat yg terkandung dalam kuliner tadi. Misalnya begini: 100 gram wortel yg dimasak, mengandung 10 gram karbohidrat. Wortel memiliki indeks glikemik sebanyak 49, menjadi akibatnya beban glikemik yg dimiliki wortel adalah 10 x 49/100 = 4,9.

Lalu, misalnya apa perbandingan beban glikemik antara nasi, kentang, dan jagung? Masih dari tabel nilai IG dari halaman Harvard Medical School, beban glikemik 150 gram nasi putih adalah 29, ad interim kentang adalah 21 dan jagung 14.

Pada dasarnya, semakin rendah beban glikemik suatu kuliner semakin baik buat gula darah. Dari gosip dalam atas, sanggup dicermati bahwa lagi-lagi jagung menempati peringkat terendah baik dari nilai IG juga beban glikemiknya.

Jagung adalah kuliner utama paling sehat buat orang-orang diabetes

Penelitian medis ketika ini mengatakan bahwa makan jagung secara teratur sanggup membantu tubuh mengontrol gula darah lebih baik.

Dilansir dari Asian Journal, profesor dari University of Philippines Los Banos, Dr. Artemio Salazar menyebutkan bahwa jagung sanggup menjadi kuliner utama yg baik bagi orang-orang diabetes. Hal ini karena jagung memiliki kandungan amilosa yg lebih tinggi dibandingkan beras. Serat dari jagung akan dicerna lebih lambat sang tubuh, menjadi akibatnya gula darah akan lebih terkontrol.

Lantas, apakah wajib menghindari makan nasi dan kentang sama sekali kalau punya diabetes? Eits. Belum tentu.

Alternatif asal karbohidrat yg lebih sehat daripada nasi dan kentang

Meski nasi putih memiliki nilai IG yg nir mengecewakan tinggi, Knda nir wajib sungguh pantang makan nasi jikalau punya diabetes. Selain wajib memerhatikan porsinya (baca selengkapnya dalam anggaran makan nasi buat penderita diabetes), jenis beras jua ternyata krusial buat diperhatikan kalau Knda masih permanen mau makan nasi.

Beberapa jenis beras memiliki indeks glikemik yg lebih rendah dibanding jenis beras lainnya. Sebagai cara lain yg lebih sehat dari nasi putih, Knda sanggup dengan beras merah (nilai IG 50) atau beras Basmati (nilai IG 63). Keduanya termasuk dalam golongan glikemik sedang yg lebih kondusif buat gula darah. Berdasarkan studi para peneliti dalam Harvard, mengonsumsi nasi merah secara teratur membantu mengurangi risiko diabetes hingga 20 %.

Bubur havermut (oatmeal) pun sanggup Knda jadikan pengganti nasi karena mengandung indeks glikemik 55 yg termasuk rendah. Kandungan serat oatmeal yg tinggi jua membantu memperlambat laju penyerapan karbohidrat dalam tubuh. Hal ini tentu memberi imbas yg menguntungkan dalam pengendalian kadar gula darah.

Selain itu, ubi jalar sanggup Knda konsumsi menjadi pengganti kentang yg lebih sehat karena memiliki nilai IG 70. Ubi jalar baik buat dikonsumsi karena mengandung beta carotene yg baik buat mencegah aneka macam macam penyakit. Ubi jalar jua mengandung serat yg lebih poly daripada kentang, menjadi akibatnya mengonsumsi ubi jalar nir akan menaikkan level gula darah Knda beserta datang-datang.
loading...

0 komentar untuk Antara Nasi Putih, Kentang, dan Jagung Mana yang Paling Sehat untuk Diabetes