6 Cedera Saat Berlari yang Paling Sering Terjadi

6 Cedera Saat Berlari yang Paling Sering Terjadi
Berlari adalah keliru satu olahraga yg simpel dilakukan, namun beliau juga adalah keliru satu olahraga yg paling tidak sporadis menjadikan cedera dalam kaki. Baik pelari yg sudah berpengalaman juga pemula, cedera permanen bisa terjadi dalam kaki. Cedera bisa terjadi dalam aneka macam bagian kaki, yg dalam umumnya ditimbulkan alasannya adalah adanya tekanan berlebih dikala berlari.

1. Cedera lutut

Dikenal juga menjadi runners knee, adalah cedera yg akan terjadi pergeseran tulang dalam bagian kurang lebih tulang lutut yg akan terjadi jaringan tulang belia (cartilage) lutut yg kehilangan kekuatannya. Beberapa gerakan dikala berlari yg melibatkan lutut menjadikan pergeseran menjadi akibatnya terjadi nyeri.

Aika Knda mengalami nyeri dalam kurang lebih lutut sehabis berlari, segera tangani cedera bareng lakukan peregangan & kompres bareng es menggunakan handuk dalam beberapa kali sehari. Hindari kegiatan berlari selama Knda mengalami nyeri dalam kurang lebih lutut. Apabila nir kunjung membaik atau bahkan memburuk dalam waktu lebih menurut satu minggu, diharapkan investigasi lebih lanjut.

2. Plantar fasciitis

Merupakan nyeri dalam telapak kaki yg diakibatkan inflamasi. Cedera ini terjadi alasannya adalah tidak sporadis berlari dalam bagian atas yg nir homogen. Permukaan kaki mengalami tekanan menurut bagian atas yg akan terjadi sepatu nir bisa menyerap tekanan juga menjadikan inflamasi dalam telapak kaki. Untuk mengurangi rasa sakit, pijatlah kaki bareng menginjak & menggulirkan bola tenis dalam posisi duduk.  Mengistirahatkan kaki hingga pulih juga diharapkan agar cedera nir tiba pulang.

3. Achilles tendinitis

Merupakan cedera dalam otot penghubung dalam kaki bagian belakang (tendon). Cedera ini umumnya disertai bareng inflamasi yg menjadikan rasa nyeri & tendon menjadi kaku. Gerakan penarikan yg berulang misalnya dalam dikala berlari bareng jeda jauh bisa menjadikan luka dalam tendon. Penanganan yg paling sempurna adalah bareng cara mengistirahatkan kaki & hindari tekanan atau penarikan berlebih dalam tendon. Lakukan relaksasi bareng cara memijat perlahan bagian yg cedera & kompres bareng menggunakan es. Aika tiba-tiba terjadi peningkatan rasa nyeri disertai pembengkakkan yg lebih parah, segera konsultasikan ke dokter anda alasannya adalah kemungkinan hal itu indikasi inflamasi dalam tendon bertambah parah.

4. Iliotibial grup band syndrome (ITBS)

Jenis cedera ini bisa diartikan menjadi rasa nyeri dalam tendon yg menghubungkan tulang paha (ilium) & tulang dibawah lutut (tibia). Sama bareng yg cedera dalam tendon lainnya, hal ini ditimbulkan inflamasi alasannya adalah kaki berkiprah terlalu kencang, berlari terlalu tidak sporadis atau tulang & otot paha yg terlalu lemah.

Relaksasi aneka macam tendon dalam sepanjang tulang paha & tulang kemarau diharapkan buat mengurangi tekanan. Gunakan es agar tendon lebih cepat mengalami relaksasi. Penguatan otot & lakukan pemanasan sebelum berlari akan memiliki kegunaan buat menghindari rasa nyeri tiba pulang.

lima. Shin splint (cedera tulang kemarau)

Berupa cedera dalam tulang kemarau (tibia) yg ditandai bareng nyeri & pembengkakan dalam bawah lutut dalam bagian depan juga belakang kaki. Rasa nyeri bisa bervariasi alasannya adalah ditimbulkan cedera dalam bagian tulang atau otot atau keduanya. Namun sebagian akbar cedera ini berafiliasi bareng tulang yg mendapatkan tekanan terlalu poly. Cedera ditimbulkan berlari terlalu usang atau berlari bareng jeda yg terlalu jauh.

Shin split cenderung sulit disembuhkan & membutuhkan waktu yg usang buat pulang pulih sepenuhnya, bahkan rasa nyeri bisa tiba pulang. Untuk langkah awal penyembuhan, cobalah mengistirahatkan kaki Knda andai tutur mengalami cedera. Aika sudah membaik, kurangi intensitas berlari & tingkatkan pulang secara sedikit demi sedikit. Masalah ini mungkin juga terjadi alasannya adalah keliru mengarah sepatu buat lari. Aika anda permanen merasa sakit,sehabis istirahat atau rasa nyeri tiba pulang segera konsultasikan ke dokter anda.

6. Blister (lenting)

Di samping cedera dalam otot & tulang, bagian atas kulit kaki juga bisa mengalami luka yg ditandai bareng gelembung dalam kulit berisi cairan atau yg dikenal bareng tutur blister. Hal ini diakibatkan pergesekan bagian atas dalam sepatu bareng kulit. Meskipun cenderung ringan, hindari buat memecahkan gelembung alasannya adalah kulit yg mengelupaskan akan menjadikan luka, nisbi diamkan & dalam beberapa hari blister akan menghilang. Hindari pemakaian sepatu tanpa kaos kaki & sepatu yg terlalu sempit.

Pada umumnya, cedera dalam kaki berkaitan bareng kemampuan kaki yg belum terlalu bertenaga & kegiatan otot yg berulang dikala berlari. Relaksasi & pemakaian es buat mengompres kaki adalah hal utama dalam menangani cedera. Untuk menghindari cedera tiba pulang, perhatikan intensitas berlari, pastikan berlari secara sedikit demi sedikit baik menurut segi waktu juga jeda. Selain itu, pilihlah sepatu yg paling didasarkan  bareng bentuk kaki Knda, yg bisa meredam tekanan, & bisa menjaga kaki permanen stabil dikala berlari.

BACA JUGA:

6 Cara Menguatkan Otot Ligamen Lutut Setelah Cedera
11 Cara Olahraga Bebas Cedera & Aman
6 Cara Mengatasi Nyeri Otot Setelah Olahraga
loading...

0 komentar untuk 6 Cedera Saat Berlari yang Paling Sering Terjadi