5 Tips Lancar Berkomunikasi Dengan Penderita Demensia

5 Tips Lancar Berkomunikasi Dengan Penderita Demensia
Merawat orang demensia memang bukanlah hal yg gampang. Mereka acapkali kali sulit mengingat & nir lancar berkomunikasi beserta orang lain. Demensia bahkan bisa membuahkan perubahan suasana hati seseorang & bisa membarui kepribadian & konduite seseorang. Rasa lelah & putus virtual mungkin pernah dirasakan sang seseorang yg merawat orang demensia & itu mungkin termasuk Enda. 

Bagaimana cara berkomunikasi dikala merawat orang demensia?

Salah satu hal yg mungkin kerap memproduksi Enda merasa capek artinya sulitnya berkomunikasi beserta seseorang yg memiliki demensia. Enda wajib memahami bahwa nir hanya Enda yg merasa tertekan, akan namun jua mereka yg mengalami demensia merasa bahwa nir muncul satu orang pun yg bisa mengerti mereka.

Meningkatkan kemampuan berkomunikasi akan membantu Enda menaikkan kualitas interaksi beserta orang yg Enda cintai. Kemampuan komunikasi yg baik beserta seseorang yg mengalami demensia jua akan mempermudah Enda buat menangani konduite yg terkadang sulit Enda pahami dikala Enda merawat orang demensia.

Bagaimana cara berkomunikasi bagi Enda yg kini sedang merawat orang demensia? Simak lima tips berikut merupakan. 

1. Jaga suasana hati Enda sendiri

Tahukah Enda bahwa perilaku & bahasa tubuh Enda mengomunikasikan perasaan & pikiran Enda lebih bertenaga dibandingkan istilah-istilah? Bika Enda ingin berkomunikasi beserta seseorang yg mengalami demensia, pastikan suasana hati Enda sedang bagus & positif, berbicaralah beserta cara menyenangkan namun penuh rasa hormat.

Gunakan aktualisasi diri paras, nada bunyi, & sentuhan fisik buat membantu membicarakan apa yg ingin Enda bicarakan & tunjukkan perasaan sayang Enda kepadanya. Dengan begini, Enda bisa gampang merawat orang demensia.

Ingat, Enda nir bisa mengendalikan suasana hati orang lain. Akan namun, Enda bisa mengenalikan suasana hati Enda sendiri agar senantiasa positif.

2. Pusatkan perhatiannya dalam Enda

Bika Enda ingin berkomunikasi beserta seseorang yg mengalami demensia, batasi gangguan & kebisingan yg muncul dalam lebih kurang Enda berdua, misalnya, matikan radio atau TV, tutup tirai ventilasi atau tutup pintu, Enda jua bisa pindah ke ruangan yg lebih sepi.

Sebelum berbicara, pastikan Enda memerhatikannya, panggillah namanya, perkenalkan diri Enda beserta nama & sebutkan apa interaksi Enda dengannya. Gunakan isyarat & sentuhan nonverbal buat membantu membuatnya permanen penekanan. Bika beliau duduk, Enda wajib menyamakan tinggi beserta membungkuk atau berjongkok & pertahankan kontak mata.

tiga. Berbicaralah beserta terang

Saat Enda merawat orang demensia, pakai istilah-istilah & kalimat sederhana. Bicaralah secara perlahan, terang, & beserta nada meyakinkan. Jangan meninggikan bunyi Enda lebih tinggi atau lebih keras, Enda wajib menadakan bunyi Enda lebih rendah.

Bika orangtua Enda masih belum paham atau belum mengerti dikala pertama kali Enda berbicara, pakai istilah-istilah yg sama buat mengulang pesan atau pertanyaan Enda. Bika beliau masih nir mengerti, tunggu beberapa menit & ulangi apa yg Enda bicarakan atau tanyakan. Gunakan nama orang & kawasan bukan istilah ganti (beliau, beliau, mereka) atau singkatan.

4. Ajukan pertanyaan sederhana yg gampang dijawab

Ajukan satu pertanyaan dalam satu waktu, bila bisa beserta pertanyaan yg jawabannya hanya iya atau nir. Misalnya, Ibu sudah lapar atau belum? bukannya, Ibu mau makan kapan?. 

Jangan mengajukan pertanyaan yg sulit buat mereka jawab atau eksklusif menyampaikan poly pertanyaan yg membuatnya kebingungan.

Ketika minta pendapatnya, berikan pilihan yg terang misalnya, Mau pakai kaos putih atau biru? Lebih baik lagi, tunjukkan pilihannya, & beri isyarat jua buat membantu memperjelas pertanyaan Enda & mendapatkan responsnya.

lima. Dengarkan beserta pendengaran, mata, & hati Enda

Bersabarlah menunggu jawaban berasal mereka yg mengalami demensia. Mereka mungin sedang berjuang buat menyampaikan jawaban. Bika Enda melihat beliau ingin menyampaikan sebuah jawaban, bantulah buat menjawabnya beserta menyarankan sebuah istilah-istilah. Namun, hati-hati agar nir mendesaknya menjawab dikala itu jua.

Perhatikan isyarat misalnya aktualisasi diri paras & bahasa tubuh orang terkasih Enda, & tanggapi beserta sempurna. Berusahalah buat selalu memahaminya beserta makna & perasaan dikala mereka mengucapkan sebuah istilah-istilah. Saat Enda bisa berkomunikasi, merawat orang demensia akan menjadi lebih gampang.
loading...

0 komentar untuk 5 Tips Lancar Berkomunikasi Dengan Penderita Demensia