10 Tips Mempersiapkan Diri untuk Melahirkan Secara Normal

10 Tips Mempersiapkan Diri untuk Melahirkan Secara Normal
Beberapa waktu yg lalu aku mendapatkan pertanyaan berasal seseorang sahabat yg sedang hamil pada trimester akhir, dan pesan singkat berasal suami pembaca kolom aku pada Hello Sehat. Pertanyaannya praktis, akan namun membutuhkan klarifikasi yg panjang dan mendalam karena terkait dengan apa saja yg wajib dipersiapkan agar mampu melahirkan secara normal.

Saya akan coba sharing pengalaman aku melahirkan secara natural 10 bulan yg lalu, akan namun perlu diingat, pengalaman pribadi aku hanya mampu Enda jadikan surat keterangan saja, karena setiap orang tidak sama. Jadi, apapun keputusan Enda, baik mau melahirkan secara natural, normal, atau lewat operasi caesar, seluruh artinya pilihan pribadi yg hanya Enda dan pasangan sajalah yg berhak buat menetapkan.

Saya sendiri menjalani proses melahirkan natural selama 23 jam dengan kontribusi water immersion pada sebuah tempat tinggal sakit pada Singapura akhir bulan Juni 2016 lalu, diawali dengan air ketuban aku pecah tanpa kontraksi, dan pribadi menelepon dokter kandungan. Saya diminta pribadi ke RS karena umumnya jika ketuban pecah terlebih dahulu, dokter perlu memonitor detak jantung bayi memastikan bayi dalam syarat baik hingga kontraksi tiba.

Saya tidak dengan induksi buat meningkatkan kecepatan kontraksi jadi sungguh menanti pembukaan 1-5cm selama 17 jam tanpa obat anti sakit. Jelang bukaan 5cm, aku mulai menimbang-nimbang apakah aku mau dengan epidural, akan namun untunglah suami menegarkan hati aku, jadi aku urungkan niat aku tadi.

Saat bukaan 5cm sudah tiba, aku mampu pribadi berendam pada dalam bathtub berisi air dengan suhu suam-suam kuku atau sama dengan suhu ketuban, agar bayi permanen safety. Perjalanan 23 jam yg tidak akan terlupakan pada mana suami aku selalu berada pada samping aku dan permanen terjaga selama 23 jam penuh, memegang tangan aku, memandu aku agar permanen jangan lupa bernapas baik saat kontraksi tiba, dan membantu memotong ari-ari bayi kami. Semua rasa sakit terbayar saat bayi kami berbaring pada dada aku. Legaaaa cita rasanya.

Apa sih bedanya melahirkan secara natural, normal, dan lewat operasi caesar?

Sebelum aku melangkah jauh mengungkapkan tips melahirkan secara normal/natural, aku informasikan apa bedanya melahirkan secara natural dan normal. Keduanya sama-sama vaginal birth alias melahirkan lewat vagina. Hanya saja, seandainya Enda memilih melahirkan secara natural, berarti Enda sama sekali tidak dengan obat-obatan buat membantu meningkatkan kecepatan proses kontraksi (induksi), maupun obat-obatan buat mengurangi rasa sakit saat Enda mengalami kontraksi (epidural).

Jila Enda melahirkan secara normal, Enda mengalami vaginal birth akan namun mampu dibantu dengan obat-obatan yg membantu meningkatkan kecepatan kontraksi atau rasa sakit, atau galat satunya.

Sedangkan melahirkan dengan C-section atau mekanisme melahirkan dengan pembedahan caesar artinya proses melahirkan pada mana Enda umumnya akan diberikan spinal anesthesia atau bius berasal pinggang ke bawah, dan bayi dimuntahkan dengan menciptakan irisan pada perut buat mengeluarkan bayi berasal rahim. Banyak bunda yg pribadi memilih melahirkan secara cesarean karena rasa takut akan rasa sakit melahirkan. Akan aku bahas mengenai rasa sakit ini lebih lanjut pada bawah.

Tips mempersiapkan diri buat melahirkan normal

Setelah memahami apa saja beda proses melahirkan pada atas, lalu apa yg wajib Enda lakukan?

1. Lakukan riset dan diskusikan dengan pasangan, mana proses melahirkan yg paling Enda inginkan, dan pastikan pasangan mendukung 1000%

Hal ini paling krusial dan terdapat pada urutan pertama, karena krusial buat memahami apa yg Enda mau, dan pasangan Enda perlu memahami dan siap sedia menjadi partner dalam proses melahirkan tadi. Saya sendiri menetapkan buat melahirkan secara natural sehabis menimbang-nimbang dan berdiskusi dengan suami, dan juga membaca info-info seputar induksi dan epidural, baik berasal mekanisme dan juga efek samping berasal obat-obatan ini, juga apa manfaat berasal melahirkan secara normal/natural jika dibandingkan dengan operasi caesar.

Saya yakin bahwa aku ingin menjalani proses persalinan tanpa obat-obatan demi kebaikan aku dan bayi aku. Jila sehabis melakukan riset singkat yg mendalam Enda memilih buat melahirkan secara normal atau natural, lanjutkan ke poin berikutnya.

2. Buat birthing plan Enda secara terperinci, dan pastikan buat mendapat persetujuan dokter Enda

Apa sih birthing plan itu? Birthing plan artinya secarik kertas berisi rincian agenda dan wishlist Enda seputar apa saja yg ingin Enda lakukan dan dapatkan saat melahirkan. Misalnya, aku ingin persalinan aku secara natural dengan kontribusi water immersion.

Apa sih bedanya water immersion dengan water birthing? Water immersion artinya aku berendam pada dalam bathtub sehabis mengalami kontraksi aktif ataupun pada saat pembukaan sudah melewati 5cm. Berendam pada dalam air selain menciptakan aku dan jabang bayi lebih rileks, berarti mampu membantu mengurangi rasa sakit kontraksi karena aku tidak dengan obat anti sakit. Sedangkan water birthing artinya proses melahirkan bayi Enda pada dalam air.

Tadinya aku menginginkan proses water birthing, namun karena ini artinya anak pertama aku, sehabis berdiskusi dengan dokter kandungan aku, beliau menyarankan buat melakukan water immersion  saja mengingat aku belum punya pengalaman melahirkan, dikhawatirkan water birthing terlalu intense buat aku.

Yang mampu dibubuhi dalam birthing plan Enda ini termasuk apakah Enda bersedia melakukan pembedahan cesarian darurat (emergency C-section) seandainya syarat proses melahirkan Enda terdapat pada ambang darurat, mungkin detak jantung bayi meningkat, atau tekanan darah Enda naik, atau hal-hal lain yg menurut dokter Enda mampu membahayakan Enda berdua.

Tak hanya poin-poin mirip emergency C-section, Enda mampu memasukkan permintaan seputar musik yg ingin Enda pasang, atau setelan cahaya dalam kamar bersalin, hasrat suami permanen terdapat pada samping Enda sepanjang proses persalinan dan juga proses pemotongan ari-ari, hingga permintaan buat pribadi mendekatkan bayi Enda pada dada buat inisiasi awal menyusui.

Tulis pada selembar kertas, tunjukkan pada dokter kandungan Enda, diskusikan, jika terdapat masukan mampu Enda ubah beberapa poin, namun saat seluruh sudah disetujui beserta, dapatkan mengambarkan tangan dokter kandungan lalu buat copy berasal kertas tadi. Pastikan klinik dokter kandungan Enda punya rangkapnya dan bawa satu rangkap pada tas bersalin yg akan Enda bawa ke RS sesaat akan melahirkan. Pastikan suami Enda memahami pada mana Enda menyimpannya, dan serahkan kepada perawat saat Enda masuk RS. Saya sertakan model berasal birthing plan yg aku buat.

tiga. Ikuti couple group, senam hamil, prenatal yoga hingga hypnobirthing buat mempersiapkan diri Enda dan pasangan secara fisik dan mental

Intinya, pastikan Enda memahami dan mengenali syarat diri Enda, dan libatkan suami Enda dalam persiapan melahirkan secara natural/normal. Biasanya dengan mengikuti kelas-kelas yg aku sebutkan pada atas, Enda dan suami akan berlatih perihal pernapasan, pain management, postur-postur dan bahkan pijatan buat mengurangi rasa sakit.

Penting buat suami Enda mengetahui cara-cara bernapas yg baik saat mengalami kontraksi karena nantinya Enda akan lupa teknik tadi karena sangat terfokus dengan rasa sakit itu sendiri. Suami akan menjadi pahlawan Enda buat memandu cara bernapas yg baik buat mengurangi rasa sakit tadi.

Prenatal yoga umumnya poly disarankan dilakukan secara rutin sehabis kehamilan melewati 12 minggu atau memasuki trimester 2 kehamilan. Dari kegiatan ini Enda mampu mampu diskon berkenalan dengan pasangan lain yg juga sedang memanti kelahiran butir hati Enda, bertukar info dan mampu menjalin pertemanan mengembangkan cerita tumbuh kembang butir hati Enda nantinya.

4. Pilih dan latih pose yoga yg mampu Enda lakukan saat proses persalinan buat membantu pembukaan dan mengurangi rasa sakit

Dari dampak mengikuti acara-acara pada poin sebelumnya, pilih pose-pose yg praktis buat Enda jangan lupa lalu latih beserta pasangan Enda secara rutin setidaknya pada bulan terakhir bulan kehamilan Enda. Jila perlu, buat catatan buat suami yg mampu pada-print agar mampu menjadi pengingat kala menemani Enda melahirkan.

Yang paling krusial, sih, metode pijatan berasal suami yg mampu mengurangi rasa sakit, atau kalau diharapkan Enda juga mampu membawa birthing ball/bola akbar yg mampu dipergunakan buat mengurangi rasa sakit. Tanyakan pada RS kawasan Enda akan melahirkan apakah boleh atau bahkan seandainya mereka memiliki perlengkapan tadi, jadi gak perlu repot membawa sendiri. Selain itu bukan tidak mungkin jika dokter kandungan Enda mengizinkan Enda mampu melahirkan dengan posisi tidak sama berasal posisi normal (telentang) diantaranya dengan posisi jongkok/squat, halfsquat, atau bahkan table top.

lima. Napas artinya sahabat terbaik Enda saat proses kontraksi hingga melahirkan

Kalimat ini sudah mirip mantra yg selalu aku sharing setiap kali aku mengadakan couple group bagi para bunda hamil dan pasangannya. Karena bernapas dengan baik dan betul, akan sangat membantu Enda mengendalikan rasa sakit yg Enda alami, menjadi lebih hening, dan jika proses persalinan Enda hening dan baik, bayi Enda akan juga mencicipi pengalaman kelahiran yg menenangkan dan menyenangkan.

6. Saat ingin berteriak karena rasa sakit, olah bunyi Enda menjadi bunyi dengan vibrasi

Selain bernapas dengan baik, kendalikan bunyi Enda saat mencicipi kontraksi. Hindari berteriak kencang atau secara histeris, karena selain akan menguras tenaga Enda, teriakan histeris ini mampu mensugesti orang-orang pada sekitar Enda, dan juga bayi Enda.

Alihkan tenaga buat berteriak dengan mengeluarkan bunyi Enda dengan alfabet vokal A atau O dengan vibrasi akan namun keluarkan dengan lembut agar tenaga Enda permanen terjaga dan proses persalinan lebih hening. Terdengar aneh, akan namun ini sudah aku buktikan sendiri, dan poly bunda-bunda berasal kelas prenatal yoga aku yg mempraktikkan, dan menurut mereka ini sangat membantu.

7. Tidur, tidur, tidur, tidur, dan tidur

Hal ini mungkin acapkali kali tidak terpikir dalam benak Enda, akan namun buat mempersiapkan stamina Enda selama proses persalinan, tidur artinya hal yg paling krusial. Bayangkan mirip aku 23 jam mengalami kontraksi tanpa painkiller, cita rasanya mau menyerah saja, kalau tidak terdapat suami yg setia pada samping aku menyemangati.

Seperti yg aku bilang, setiap orang akan memiliki pengalaman tidak sama, akan namun memperbanyak tidur pada trimester akhir kehamilan Enda tidak hanya berguna buat membentuk stamina saat persalinan, akan namun juga memastikan Enda punya tenaga buat menyusui sehabis melahirkan dan juga mampu pribadi bergadang berkepanjangan sehabis bayi Enda lahir. Dari pengalaman aku sendiri, kurang tidur mampu juga menjadi galat satu penyebab postpartum depression. Jadi, himpun tenaga Enda jelang menjadi bunda dengan memperbanyak porsi tidur Enda.

8. Go with the flow

Jila ternyata sehabis niat dan upaya berjam-jam bahkan berhari-hari sudah Enda lakukan buat mampu melahirkan secara normal/natural akhirnya wajib berakhir pada meja operasi dengan pembedahan cesarean yg biasa diklaim emergency c-section, jalankan dengan lapang dada karena yg paling pokok berasal dampak akhir proses persalinan Enda artinya keselamatan Enda dan bayi Enda. Yang terpenting, akhirnya Enda bertemu dengan butir hati yg sudah Enda tunggu-tunggu selama 9 bulan.

9. Dokumentasikan momen berharga ini

Poin ini sih mungkin gak perlu aku ingatkan, ya, akan namun pengalaman aku pada RS kawasan aku melahirkan, terdapat embargo mendokumentasikan dengan video dan foto pada saat proses persalinan, namun diizinkan sehabis bayi lahir. Jadi pastikan Enda mencari memahami peraturan pada lokasi Enda akan melahirkan, jangan hingga juga sibuk minta pasangan Enda mendokumentasikan hingga lupa dengan napas panjang saat kontraksi.

10. Manfaatkan masa tinggal pada RS menjadi waktu rehat dan pembelajaran menjadi bunda

Mungkin ini kurang relevan kalau ini bukan pertama kalinya Enda melahirkan, namun bagi aku sehabis proses persalinan yg panjang, masa tinggal pada RS selama 2 hari artinya waktu aku mendapatkan support berasal para perawat pada RS buat menciptakan aku dan suami mampu rehat sejenak, berupaya menghimpun tenaga buat tidur, sedangkan putra aku terdapat pada ruang bayi. Masa ini juga menjadi momen pembelajaran menjadi bunda, baik berasal cara latching, ganti popok, atau memompa ASI.

Ok, semoga poin-poin pada atas agak terperinci dan mampu membantu persiapan Enda melahirkan secara normal/natural. Jila terdapat yg ingin Enda tanyakan, mampu pribadi saja mention aku pada Instagram @diansonnerstedt

Selamat dan sukses buat persalinan Enda.
loading...

0 komentar untuk 10 Tips Mempersiapkan Diri untuk Melahirkan Secara Normal