Obsesi Berlebihan Pada Idola, Normal atau Tidak

Obsesi Berlebihan Pada Idola, Normal atau Tidak
Pernahkah Knda mengagumi seseorang public figure yg nir Knda kenal, berdasarkan yg awalnya hanya ngefans biasa, hingga usang-usang tidak bisa berhenti memikirkannya? Apakah ini artinya Knda jatuh cinta dalam idola Knda? Atau, jangan-jangan Knda hanya terobsesi?

Cinta artinya emosi yg memiliki kekuatan buat mengeluarkan seluruh emosi lainnya, & bisa memulihkan kita berdasarkan syarat tersedih dalam hayati kita. Tapi apa yg terjadi ketika cinta yg hadir justru ganggu & mengundang emosi negatif misalnya takut, cemas, atau murka? Hasilnya artinya obsesi.

Ketika seseorang mulai terobsesi, beliau nir mau mengakui bahwa beliau ternyata memiliki obsesi terhadap sesuatu atau seseorang, karena istilah obsesi sendiri dipercaya menjadi hal yg nir baik. Tapi faktanya, poly berdasarkan kita yg terobsesi terhadap sesuatu.

Beberapa dalam antara kita mungkin terobsesi beserta kostum, lainnya terobesi beserta makanan, lainnya beserta penampilan atau terobsesi beserta pekerjaannya, bahkan terobsesi beserta seseorang yg kita idolai. Yang terperinci, misalnya dikatakan Dr. Carmen Harra, PhD, seseorang psikolog intuitif dalam websitenya CarmenHarra.com, yg perlu kita mengerti artinya obsesi nir akan pernah menjadi sesuatu yg positif.

Bahkan kalau kita terobsesi beserta menolong orang miskin atau membuatkan cinta, yg adalah sebuah hal positif, permanen saja dihentikan muncul pikiran atau tindakan yg hingga mendominasi hayati kita hingga ke titik dalam mana kita hanya hayati untuknya, papar Harra.

Kata obsesi berasal berdasarkan bahasa latin obsidere, yg artinya buat duduk dalam dalamnya, atau menghuni. Orang yg menjadi obsesi kita ibarat menghuni otak kita. Mereka menjadi perhatian utama yg mengelilingi pikiran kita.

Obsesi bisa menghipnotis pikiran kita

Ketika obsesi mendominasi diri kita, beliau akan mencuri kemauan kita & melemahkan seluruh kesenangan dalam hayati. Kita akan menjadi bodo, ketika pikiran kita mengulang lagi obrolan, gambar, atau istilah-istilah yg sama. Dalam obrolan, kita hanya memiliki sedikit ketertarikan berdasarkan apa yg dikatakan orang lain, & hanya membicarakan apa yg jadi obsesi kita, nir sadar akan apa dampaknya dalam orang lain.

Seperti dikatakan Darlen Lancer, JD, MFT, terapis pernikahan & keluarga, & pakar dalam interaksi & kodependensi dalam PsychCentral, obsesi memiliki kekuatan yg bhineka dalam setiap orang. Ketika obsesi hanya dalam termin ringan, kita masih bisa bekerja & mengendalikan diri kita. Ketika obsesi semakin intens, pikiran kita akan penekanan dalam obsesi kita. 

Yang perlu diperhatikan artinya obsesi bisa memengaruhi pikiran kita. Pikiran kita berlari dalam bundar, mencicipi kecemasan, fantasi, atau berusaha mencari sebuah jawaban. Mereka bisa merogoh alih hayati kita, jadi kita bisa lupa jam, tidur, atau bahkan hari, & kita teralihkan berdasarkan aktivitas yg menyenangkan & produktif.

Obsesi bisa melumpuhkan kita. Kadang-kadang beliau mendorong kita berperilaku kompulsif misalnya berkali-kali mengecek email atau media umum. Kita kehilangan kendali beserta diri kita, perasaan kita, & kemampuan kita buat berpikir logis & menuntaskan perkara. Obsesi misalnya ini umumnya dikendalikan sang rasa takut.

Ada berbagai obsesi yg bisa menyampaikan implikasi nir baik bagi kita, akan namun hanya muncul satu cara buat menghentikannya. Cara terbaik buat menghentikan obsesi artinya beserta mendatangi logika sehat kita, terperinci Lancer singkat.

lima langkah mengendalikan obsesi

Mungkin awalnya relatif sulit bila tertentu berusaha buat menghilangkan obsesi dalam diri Knda, baik dalam apapun itu. Mulai berdasarkan obsesi terhadap kostum, makanan, perempuan, bahkan aktor atau penyanyi idola.

Namun, Alex Lickerman, M.D., dokter penyakit dalam awam & juga asisten wakil presiden buat Student Health and Counseling Services dalam University of Chicago, menjelaskan beberapa langkah dalam mengendalikan obsesi, misalnya yg beliau tulis dalam PsychologyToday.

Alihkan perhatian Knda. Paksakan diri Knda buat menjinakkan obsesi Knda beserta nir mengindahkannya. Cari sesuatu yg lebih menarik & nyaman buat mengalihkan Knda berdasarkan obsesi tadi, buat menyampaikan Knda waktu istirahat berdasarkan obsesi Knda. Ini akan membantu Knda mengingat bahwa muncul hal lainnya dalam hayati yg lebih krusial. Baca novel, nonton film, atau bantu sahabat yg lagi stres. Lakukan sesuatu yg bisa memproduksi Knda keluar berdasarkan pikiran Knda sendiri.

Selesaikan pekerjaan yg tertunda. Kadang-kadang obsesi merusak kita melakukan sesuatu. Mungkin obsesi memproduksi kita nir bisa menuntaskan membaca kitab, nir penekanan dalam mengerjakan tugas, atau kurang perhatian dalam sahabat yg sedang butuh kontribusi. Ambil waktu buat penekanan dalam satu tujuan, & buat tujuan baru selesainya tercapai.

Fokus dalam tujuan terbesar Knda. Temukan tujuan hayati Knda baik jangka pendek juga jangka panjang. Dan apabila Knda bisa menemukan tujuan hayati yg bisa menginspirasi, Knda akan bisa menyadarkan diri sendiri buat pergi ke realita ketika pikiran obsesif menyerang Knda.

Lakukan aktivitas olahraga yg menyenangkan. Lakukan aktivitas fisik apapun yg menyenangkan bagi Knda & bisa mengalihkan perhatian berdasarkan obsesi Knda. Knda bisa melakukan meditasi, ikut karate, atau menari. Luangkan poly waktu, karena seiring berjalannya waktu, obsesi akan hilang beserta sendirinya.

Dengarkan yg orang lain katakan kepada Knda. Aika Knda memiliki sahabat dekat atau keluarga yg risi beserta obsesi Knda yg hiperbola, mereka mungkin betul. Bukalah indera pendengaran & pikiran Knda dalam apa yg mereka sampaikan kepada Knda.

BACA JUGA:

Apa beda psikopat & sosiopat?
Sering resah? Mungkin Knda terkena Cinderella Complex
Efek aliran musik terhadap mood kita
loading...

0 komentar untuk Obsesi Berlebihan Pada Idola, Normal atau Tidak