Kenapa wajib kabur menurut rumah?
Pertengkaran orangtua dengan anak dapat berujung pada anak kabur menurut rumah lantaran ia sedang berada dalam fase pemberontakan. Akan tetapi, takut dihukum atau dimarahi lantaran melakukan kesalahan tertentu juga dapat memicu anak melarikan diri. Ini lantaran anak percaya sudah tak ada lagi pemecahan masalah yang dapat dicapai selain melarikan diri.
Jangan salah mengartikan bahwa anak yang minggat berarti tidak mencintai Anda atau tidak bersyukur. Hal itu belum tentu benar, lho. Biasanya nekat lari menurut rumah justru menjadi sebuah sinyal yang diberikan anak bahwa ia membutuhkan bantuan atau perhatian Anda sebagai orangtua.
Dalam kasus lain, anak justru kabur menurut rumah sebagai senjata untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Misalnya kalau anak minta handphone baru tapi orangtua belum mengabulkannya. Anak pun berpikiran kalau lari menurut rumah akan membuat orangtua cemas & akhirnya dapat diajak bernegosiasi untuk membelikannya handphone.
Berbagai alasan anak & remaja melarikan diri
Inilah berbagai alasan yang mungkin ada dalam pikiran anak & remaja ketika mereka memutuskan untuk melarikan diri menurut rumah.
1. Merasa tidak aman di rumah
Anak dapat saja merasa bahwa situasi di rumah sungguh menakutkan sehingga satu-satunya pilihan ialah melarikan diri. Misalnya kalau anak menjadi korban kekerasan anak. Baik itu kekerasan verbal, fisik, psikologis, atau seksual. Bukan berarti ia kabur menurut rumah lantaran ingin memberontak, ia justru sedang berusaha untuk menyelamatkan diri.
2. Masalah di sekolah atau lingkungan pergaulan
Bila anak ditindas di sekolah tapi tidak ada sosok yang dapat membantunya, anak mungkin memilih untuk kabur. Dengan begitu, anak dapat membolos tanpa wajib dipaksa ke sekolah oleh orangtua.
Atau anak justru terlibat masalah tertentu tapi ia tidak berani menganggung akibat atau hukumannya. Maka, ia pun memilih untuk lari menurut rumah daripada wajib menerima konsekuensi.
3. Merasa tidak dihargai
Salah satu kasus kabur menurut rumah yang relatif acapkali ditemui ialah anak merasa cemburu dengan kakak atau adiknya. Dalam pikiran anak, ia merasa kurang dihargai & berpikiran bahwa orangtua lebih menyayangi kakak atau adiknya.
Selain itu, anak dapat merasa tidak dihargai lantaran orangtuanya memberikan hukuman yang sangat berat atas kesalahannya. Dalam kasus lain, anak yang merasa tidak mendapat relatif perhatian menurut orangtua juga mungkin menguji afeksi orangtua dengan cara minggat.
4. Ingin mendapatkan sesuatu menurut orangtua
Hati-hati kalau anak acapkali mengancam untuk kabur menurut rumah. Besar kemungkinan ia memanfaatkan kekhawatiran Anda sebagai senjata untuk memanipulasi orangtua & mendapatkan apa yang ia inginkan.
5. Hamil di luar nikah
Kehamilan usia remaja kerap juga menjadi alasan remaja putri memilih untuk kabur menurut rumah. Karena takut dihukum, dimarahi, atau bahkan diusir menurut rumah, ia pun memutuskan untuk melarikan diri. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan lantaran kondisi kesehatan remaja putri yang hamil jadi lebih rentan.
6. Kecanduan alkohol atau narkoba
Kalau anak tetap di rumah, ia mungkin merasa tidak bebas untuk menyalahgunakan minuman memabukan & narkoba. Maka, entah lantaran tekanan menurut lingkungan atau dorongan menurut diri sendiri, anak pun memutuskan kabur menurut rumah. Ia akan jadi lebih leluasa untuk memenuhi kehausan akan gaya hidup tak sehat itu kalau berada jauh menurut rumah.
7. Dijebak atau dipaksa orang lain
Di era media umum ini, sudah banyak kasus di mana anak & remaja dijebak oleh orang jahat untuk minggat menurut rumah. Anak yang terjebak tipu daya penjahat mungkin saja menjadi korban perdagangan anak. Bisa juga anak melarikan diri agar dapat bareng pasangannya yang tidak direstui orangtua.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk 7 Alasan Psikologis yang Membuat Anak dan Remaja Kabur dari Rumah