6 Tanda Sleep Apnea (Napas Berhenti Saat Tidur) Pada Anak yang HarusDiwaspadai

6 Tanda Sleep Apnea (Napas Berhenti Saat Tidur) Pada Anak yang Harus Diwaspadai
Sleep apnea lebih acapkali dialami sang orang dewasa, tetapi nir menutup kemungkinan anak-anak maupun dapat mengalaminya. Bika nir segera ditangani, sleep apnea dapat berdampak negatif terhadap kesehatan serta tumbuh kembang anak kelak. Gangguan tidur ini dapat mengakibatkan kematian mendadak. Lantas, apa saja tanda sleep apnea kepada anak yang wajib diwaspadai orangtua? Cari tahu jawabannya dalam artikel ini.

Sekilas tentang sleep apnea

Sleep apnea artinya gangguan tidur yang mengakibatkan napas berhenti selama tidur sebab tersumbatnya jalur napas seseorang. Adanya kendala ini mengakibatkan sirkulasi udara ke paru tersendat sehingga otak serta jaringan & organ tubuh lainnya jadi nir mendapatkan cukup oksigen. Penghentian napas ini dapat mengakibatkan seseorang terbangun datang-datang beserta gusar sebab mencicipi sensasi tercekik. Rata-rata penghentian napas output apnea terjadi selama 10-60 detik. Pada duduk perkara yang ekstrem, napas dapat berhenti setiap 30 detik.

Ada poly hal yang dapat memicu seseorang mengidap penyakit ini. Mulai dari umur (semakin tua, semakin rentan), jenis kelamin (laki-laki lebih berisiko), bentuk &/atau ukuran jalan napas yang nir normal (rahang yang mungil, pengecap akbar, adanya amandel, atau trakea yang sempit), hingga kondisi/penyakit yang mendasarinya (asma, polio, hipotiroidisme, Down syndrome, hingga obesitas).

Tanda sleep apnea kepada anak

1. Ngorok kencang

Ngorok kencang atau mendengkur adalah tanda utama sleep apnea kepada anak yang wajib Anda waspadai. Pada ketika tidur, saluran napas anak seharusnya dalam keadaan lemas & melebar, tetapi sleep apnea malah mengakibatkan penyempitan sehingga setiap tarikan napas anak memproduksi jaringan di kurang lebih jalur pernapasannya bergetar, & memproduksi suara ngorok. Kebanyakan anak yang ngorok ketika tidur mungkin nir pernah menyadari jika dirinya ngorok.

2. Sering tidur sembari berjalan

Berdasarkan output survei yang dikutip dari page Very Well diketahui bahwa dari 10% orang yang mempunyai kebiasaan tidur sembari berjalan (sleepwalking), kebanyakan dari mereka artinya anak-anak berusia 3 hingga 10 tahun.

Meski penyebab anak tidur sembari berjalan sulit diketahui, tapi sleep apnea dicurigai bertenaga sebagai satu dari faktor utamanya. Pasalnya, orang yang mempunyai sleep apnea acapkali terbangun beberapa kali ketika tidur. Nah, hal tersebutlah yang mengakibatkan anak jadi lebih mungkin melakukan kebiasaan tidur sembari jalan.

3. Menggemeretakkan gigi

Menggemeretakkan gigi (bruxism) maupun dapat sebagai tanda sleep apnea kepada anak. Bagi beberapa orang, kebiasaan buruk ini terjadi secara nir sadar ketika tidur. Sleep apnea acapkali terjadi waktu jaringan lunak seperti amandel, kelenjar gondok, & pengecap di bagian belakang tenggorokan menghalangi jalan napas. Nah, menggeremetakkan gigi ini mungkin adalah satu dari refleks tubuh untuk menjaga jalan napas supaya permanen terbuka.

Kebiasaan menggemeretakkan gigi yang masih dalam tahap ringan memang nir memerlukan perawatan atau pengobatan lebih lanjut. Akan tetapi untuk beberapa duduk perkara, kebiasaan buruk ini dapat sampai mengakibatkan kelainan bentuk dagu, sakit kepala, mengganggu gigi, & duduk perkara-duduk perkara lainnya.

4. Sering ngompol

Anak-anak memang acapkali mempunyai kebiasaan ngompol waktu tidur. Namun, Anda wajib waspada jika anak Anda yang sudah berusia di atas lima tahun frekuensi ngompolnya masih acapkali. Pasalnya, ini dapat jadi satu dari tanda sleep apnea kepada anak.

Ngompol ketika tidur ada output terhambatnya produksi hormon anti-deuretik (ADH) yang berfungsi untuk mencegah si mungil buang air mungil di malam hari. Nah, jika hormon tersebut nir dihasilkan, maka akan memproduksi anak lebih acapkali ngompol. Selain itu, sleep apnea maupun akan memproduksi anak lebih peka terhadap kandung kemih yang cepat penuh kepada malam hari, sehingga ia rentan ngompol.

5. Keringat berlebih

Bika Anda melihat piyama, seprai, atau selimut si mungil basah kuyup sang keringat kepada pagi hari meski AC atau kipas angin menyala sepanjang malam, ini mungkin tanda bahwa anak Anda berjuang untuk dapat bernapas ketika tidur malam. Sleep apnea mengakibatkan penurunan kadar oksigen ke semua tubuh output terhambatnya jalur napas. Kesulitan bernapas ini dapat mengakibatkan tekanan darah anak melonjak tanpa disadari & menaikkan produksi hormon stres yang dapat menyebabkannya berkeringat poly.

6. Gelisah ketika tidur

Tidur yang gelisah maupun adalah tanda sleep apnea kepada anak. Pasalnya, kesulitan bernapas membuatnya refleks untuk terus mencari posisi tidur yang paling nyaman untuknya dapat bernapas lebih baik. Selain itu, Anda mungkin dapat menemukan si mungil tidur beserta posisi yang aneh dari kebanyakan orang.

Bika Anda khawatir anak Anda mungkin mempunyai gejala sleep apnea seperti yang sudah disebutkan di atas, segeralah berkonsultasi ke dokter anak. Ini dilakukan supaya anak segera dapat perawatan yang sempurna.
loading...

0 komentar untuk 6 Tanda Sleep Apnea (Napas Berhenti Saat Tidur) Pada Anak yang HarusDiwaspadai