1. Berbohong
Ada tiga alasan kenapa berbohong dilakukan sang anak-anak, yakni untuk mendapatkan perhatian, untuk menghindari perkara, & untuk terlihat baik-baik saja. Ada tiga alasan mengapa anak-anak berbohong. Misalnya untuk mendapatkan perhatian atau untuk menghindari perkara.
Beberapa hal yang bisa dilakukan mengatasi anak yang berbohong artinya bantu anak Anda menghindari situasi kepada mana beliau merasa perlu berbohong. Misalnya apabila anak menumpahkan kuliner & Anda bertanya kepada anak, Kamu yang menumpahkan ini?, anak akan merasa terancam untuk dimarahi sebagai akibatnya lebih memilih berbohong. Lebih baik katakan, Makanannya tumpah, ya? Ayo, kita bersihkan.
Selain itu, apabila anak melakukan sesuatu yang galat kemudian menceritakannya ke Anda, pujilah kejujurannya. Hal ini akan mengirimkan pesan ke anak Anda bahwa apabila saya amanah Ibu nir akan murka atau kecewa.
Di waktu senggang, berceritalah kepada anak tentang dongeng atau kisah mengenai pentingnya kejujuran.
2. Kebanyakan main gadget
Menghabiskan terlalu poly waktu kepada depan layar gadget sejak usia dini adalah konduite yang membahayakan. Kebiasaan ini bisa mempertinggi risiko obesitas, perkara tidur, & membuat anak sebagai tak acuh terhadap lingkungannya.
Buatlah peraturan soal penggunaan gadget anak. Contoh, nir memakai gadget ketika makan, sebelum tidur, berapa lama dalam sehari boleh memainkan gadget, & lain sebagainya.
Sebaiknya orangtua nir membiarkan anak main gadget lebih dari 2 jam sehari. Orangtua pula wajib menyampaikan model untuk nir ketergantungan memakai gadget kepada depan anak.
Selain itu, untuk mengisi waktu anak, berikan cara yang realistis untuk mempertinggi kegiatan fisik anak & mengurangi waktu duduknya. Contoh, berikan jadwal olahraga memakai setiap sore, atau mengajak anak bermain kepada luar, & lain-lain.
3. Sering merengek (tantrum)
Untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, anak akan merengek atau melepas tantrum guna mengganti pikiran orangtua. Bagi orangtua, kuncinya artinya konsisten. Aika memang konvensi awalnya nir, tetaplah kepada pendirian. Aika anak melihat orangtuanya mudah untuk dibujuk memakai rengekan, anak akan semakin seringkali merengek untuk meminta hal-hal lain yang diinginkannya.
4. Masalah makan
Ada anak yang pilih-pilih makan, timbul pula yang merasa selalu lapar & ingin makan. Untuk mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan makan sebab konduite anak ini, orangtua punya kiprah krusial dalam menyampaikan pengertian kepada anak mengenai pola makan.
Selain itu, krusial bagi orangtua untuk selalu menyajikan kuliner sehat memakai porsi & gizi yang seimbang. Jila anak hobi pilih-pilih makan, jangan terbiasa untuk menuruti keinginannya. Anda memang wajib sabar, tapi pelan-pelan konduite anak bisa diubah.
Begitu pula memakai anak yang hobi makan, jangan pakai kuliner sebagai senjata supaya anak patuh atau nir merengek lagi. Tegaskan kepada anak bahwa dia telah nisbi makan.
5. Bersikap kasar
Ketika anak telah mulai akbar, dia akan mulai menandakan caranya meluapkan emosi. Hati-hati bila si mini seringkali bersikap kasar. Misalnya memukul kakak & adiknya, membanting & melempar barang, atau bicara memakai ketus.
Jila anak menandakan konduite yang kasar, pribadi beri tahu bahwa perilakunya nir bisa diterima & berikan konsekuensi yang setimpal. Contohnya kalau anak memukul kakaknya, pribadi beri tahu kepada anak (tapi jangan sambil membentak-bentak) bahwa kekerasan & sikap kasar itu nir boleh.
Kemudian, Anda bisa menyampaikan konsekuensi, contohnya menyita mainan favoritnya untuk ad interim waktu.
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk 5 Perilaku Anak yang Sering Menyebabkan Masalah (Plus Solusinya)