5 Penyebab Kematian Bayi yang Paling Sering Terjadi

5 Penyebab Kematian Bayi yang Paling Sering Terjadi
Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi di bawah satu tahun buat setiap 1.000 kelahiran hayati. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2015, nomor kematian bayi di Indonesia mencapai 23. Artinya, muncul lebih kurang 23 kematian setiap 1.000 bayi yg lahir.

Selama beberapa tahun belakangan AKB Indonesia mengalami penurunan. Meski begitu, tidak muncul yg bisa memprediksi kapan & bagaimana seseorang meninggal global. Maka, bunda hamil tetap wajib menjaga kondisi kesehatan & rutin mengecek kehamilannya.

Penyebab kematian bayi bisa bhineka, tetapi poly sekali hal di bawah ini termasuk penyebab kematian yg paling awam terjadi dalam bayi.

Penyebab kematian bayi yg tak jarang terjadi di poly sekali belahan global

1. Cacat lahir

Pada tahun 2014, 4.716 bayi di Amerika Serikat meninggal dampak cacat lahir. Ini meliputi hingga 20,4 persen dari total seluruh kematian bayi.

Bayi cacat lahir adalah perkara yg terjadi saat janin masih berkembang di dalam rahim. Kondisi ini bisa mulai terjadi dalam setiap termin kehamilan. Cacat lahir umumnya sudah terjadi dalam tiga bulan pertama kehamilan. Ketika organ-organ bayi mulai terbentuk.

Bayi cacat lahir merupakan suatu keadaan di mana struktur & fungsi tubuh bayi tidak normal saat lahir yg menyebabkan keterbatasan fisik & mental. Beberapa perkara bahkan bisa menyebabkan kematian dalam bayi sebelum menginjak usia satu tahun.

Cacat lahir struktural bekerjasama menggunakan perkara dalam bagian tubuh, seperti bibir sumbing atau celah dalam langit-langit ekspresi. Kelainan tadi bisa menggunakan praktis menerima perawatan. Cacat lahir lainnya mungkin memerlukan perawatan seumur hayati & bahkan bisa menyebabkan kematian, seperti sindrom Down & kelainan jantung.

2. Kelahiran prematur & berat lahir rendah

Kelahiran prematur adalah kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Pada umumnya, bayi yg dilahirkan prematur mempunyai berat lahir yg lebih rendah dari bayi normal. Bayi dikatakan mempunyai berat lahir rendah seandainya mempunyai berat badan kurang dari 2,lima kg. Sedangkan bayi tergolong berat lahir sangat rendah seandainya di bawah 1,lima kg, & berat lahir rendah ekstrem seandainya di bawah 1 kg.

Pada tahun 2005, 4.173 bayi meninggal dampak kelahiran prematur atau berat lahir rendah (18 persen dari total kematian).

tiga. Komplikasi kehamilan

Komplikasi kehamilan adalah perkara yg terjadi dalam bunda selama masa kehamilan. Komplikasi kehamilan yg tak jarang terjadi & menjadikan jelek dalam bayi antara lain diabetes gestasional, preeklampsia, infeksi saluran kencing, kurang darah, hiperemesis gravidarum & lainnya.

Kondisi ini bisa disebabkan sang banyaknya perubahan dalam tubuh bunda hamil. Misalnya perubahan hormon, perubahan kerja tubuh, & perubahan dalam bentuk tubuh bunda.

Pada tahun 2005, 1.574 bayi (6,8 persen dari total) meninggal dampak komplikasi kehamilan.

4. Sindrom kematian bayi mendadak

Sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) adalah kematian bayi secara datang-datang saat sedang tidur tanpa diketahui penyebabnya & dalam kondisi sehat. SIDS sudah menjadi penyebab pokok kematian dalam bayi usia 30 hari pertama sehabis kelahiran. Banyak hal yg bisa menjadi penyebab bayi meninggal mendadak. Ada yg menguhubungkannya menggunakan kelainan di bagian otak yg mengatur pernapasan bayi, kondisi tidur bayi yg mengganggu pernapasannya, & hal lain.

Pada tahun 2005, 1.545 bayi meninggal karena SIDS (6,7 persen dari kematian bayi).

lima. Penyebab lainnya

Selain empat penyebab yg sudah dijelaskan di atas, muncul pula beberapa penyebab kematian bayi lainnya yg cukup tak jarang dilaporkan. Berikut adalah kemungkinan-kemungkinan penyebab lainnya.

Kecelakaan atau luka yg tidak disengaja
Infeksi saluran pernapasan bawah (flu, pneumonia)
Komplikasi infeksi tali pusar & plasenta
Sepsis bakteri
loading...

0 komentar untuk 5 Penyebab Kematian Bayi yang Paling Sering Terjadi