Terkadang, ketika anak-anak berbicara kasar kepada Knda untuk menyerang Knda agar memilki kendali atas diri Knda. Ada juga yang berkata kasar sebagai ekspresi dari emosinya ketika ada sesuatu yang tidak dia setujui, merasa sesuatu yang terjadi pada dirinya tidak adil, atau ketika ia merasa semua orang tidak mengerti dirinya. Lalu, bagaimana cara untuk menanganinya?
Apa saja yang dapat dikategorikan sebagai berbicara kasar?
Ada beberapa kata-kata yang memang tidak dapat diterima dalam masyarakat & dinilai sebagai omongan tidak pantas. Anak-anak terkadang mengimitasi kata-kata tersebut dari lagu, film, internet, & acara televisi. Pada masa yang canggih seperti saat ini memang kemajuan teknologi membawa manfaat untuk perkembangan anak, salah satunya anak-anak bisa belajar dari beberapa sumber yang berbeda. Namun, kemajuan zaman juga dapat menciptakan anak menjadi terlalu bebas dalam menerima informasi & kurang menyaring informasi yang ia dapatkan.
Sering kali, budaya populer mengajarkan anak-anak bahwa berbicara kasar kepada satu sama lain adalah hal yang keren, anak-anak pun tertarik pada sesuatu yang dianggap keren. Ada beberapa kategori berbicara kasar yang seperti sumpah serapah, berteriak, menolak perintah Knda (sebagai orangtuanya), memanggil nama Knda (sebagai orangtuanya). Hal ini termasuk ke dalam perlakuan tidak sopan. Ada pun perlakuan tidak sopan lainnya dapat berupa berlaku menyebalkan ketika mencoba menciptakan kesepakatan dengannya, hingga pada kekerasan verbal disertai perlakuan kasar. Namun, menurut beberapa sumber, perlakuan tidak sopan yang dilakukan oleh remaja dewasa adalah hal yang wajar, sebab pada tahap ini remaja dewasa ingin memisahkan dari orangtua & ingin menjadi dirinya sendiri.
Bagaimana cara mengatasi anak yang berbicara kasar & melakukan hal tidak sopan lainnya?
Perlakuan tidak sopan tiba dari anak-anak yang tidak tahu cara menyelesaikan masalah & belum sadar sahih pentingnya saling menghormati. Apalagi ketika keseharian anak-anak biasanya terpisah dari orangtua, saat itu mereka mencari tahu sendiri bagaimana melakukannya dengan sahih. Sudah menjadi tugas orangtua untuk selalu membimbing anak-anak agar lebih menghomati & menghargai sesama. Apa saja yang bisa Knda lakukan?
1. Jangan diambil hati
Knda memang bisa saja sakit hati karena ucapan anak, namun Knda perlu mengingat bahwa emosi anak-anak memang belum stabil, dia bisa meledak-ledak kapan saja. Daripada membiarkan diri Knda sakit hati & marah, sebaiknya Knda bisa langsung mengatakannya tidak boleh berkata seperti itu secara tegas saat ia memang sudah melewati batasan. Knda bisa berbicara tegas & baik-baik, Jangan berbicara seperti itu!, lalu jangan biarkan anak Knda membalasnya. Sesudah berbicara tegas, segera berbalik & pergi dari ruangan yang sama dengan anak.
Knda sebaiknya memberi tahu secara langsung bahwa perilakunya salah. Aika ia tidak mau mendengarkan, Knda bisa gunakan eksekusi yang menakut-nakutinya, seperti ketika ia mengulangi lagi perbuatannya, maka ia akan dilarang bermain dengan gadget, hingga ia berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Tidak masalah jikalau anak Knda tidak menyukai aturan ini, yang terbaik adalah memberi tahu apa yang baik & tidak untuk dilakukan. Tanyakan juga pada diri Knda sendiri, apa yang ingin Knda ajarkan kepada anak Knda.
2. Persiapkan diri Knda
Suatu saat anak Knda akan tumbuh menjadi remaja dewasa. Pada masa ini, remaja memang akan seringkali melakukan hal yang tidak sopan termasuk berkata-kata kasar. Knda tidak perlu terlibat dalam setiap pertengkaran, itu akan membuatnya semakin keras ketua. Targetkan batasan Knda, sejauh mana Knda perlu berdebat, jikalau sudah tidak sanggup, berbalik & tinggalkan perdebatan itu. Terkadang hal tersebut akan menciptakan anak Knda merasa bersalah. Tentunya sebelum meninggalkan ruangan, sebaiknya Knda menegaskan apa yang bisa diterima & yang tidak.
Setiap orangtua memiliki batasan yang berbeda-beda untuk anaknya. Pastikan Knda mempersiapkan diri apa yang akan Knda hadapi & terapkan pada anak Knda. Yakinkan diri Knda bahwa ini adalah sesuatu yang sahih untuk dilakukan. Jangan menyerah, ketika anak kembali berkata kasar. Cari kelemahan anak & Knda bisa memberikan konsekuensinya ketika dia berbuat seperti itu lagi.
3. Coba strategi yang berbeda
Apakah anak Knda semakin membangkang & berkata tidak sopan kepada Knda? Dia mencoba memegang kendali, inilah saat dialog internal perlu dilakukan. Pertama, Knda harus selalu jangan lupa, jangan ambil hati perkataannya, itu akan menciptakan Knda terbakar amarah juga & berakhir pada adu argumen yang jelek. Ketika pertama kali anak Knda berbicara kasar & tidak lagi takut melakukannya, maka dia akan melakukannya terus-menerus. Tugas Knda adalah membuatnya mengubah perilakunya. Setiap kali cara yang Knda terapkan tidak berhasil, Knda harus mencoba memikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya jikalau hal tersebut terulang kembali. Pikirkan kata-kata untuk menegur yang tidak tertebak oleh anak Knda.
4. Menjadi pengajar & pelatih bagi anak
Pikirkan ketika Knda seusia mereka, apa yang Knda inginkan dari orangtua? Apakah Knda ingin didukung oleh orangtua? Ingin diperhatikan? Atau Knda hanya ingin didengar? Menjadi pengajar berarti Knda harus berusaha melihat dari poly sekali sudut pandang, agar anak Knda mau mengikuti Knda. Knda harus membimbingnya dalam berprilaku yang sahih & mendorong mereka untuk berprilaku yang tepat. Tentukan target batasan ketika mereka salah. Poin dari mengubah konduite anak adalah bukan semata untuk menghormati Knda sebagai orangtuanya, namun agar dia bisa berinteraksi dengan global luas tanpa dengan sikap saling menghormati sesama.
Kita absolut mengharapkan bahwa kelak anak akan sukses secara finansial & dapat diterima pada masyarakat, sudah menjadi tugas kita untuk melatih anak agar bisa mencapai mimpinya tanpa harus meremehkan atau melakukan hal yang tidak baik terhadap orang lain.
5. Usahakan untuk tidak menegurnya pada depan orang poly
Seorang pengajar pada sekolah mungkin bisa melakukannya, namun sebagai orangtuanya hal tersebut dapat membuatnya malu. Selain itu bisa jadi dua hal, anak Knda bisa tidak akan mengulanginya lagi, bisa juga prilakunya akan memburuk pada masa depan. Sebaiknya Knda menyelesaikan masalah tersebut secara pribadi, anak pun akan lebih fokus mendengarkan, bukan pada perasaan malu ditegur pada depan awam.
BACA JUGA:
Bagaimana Mengatasi Trauma pada Anak?
7 Hal yang Wajib Orangtua Lakukan untuk Kesehatan Mental Anak
Tips Sukses Mengasuh Anak Bagi Single Dad
loading...
Penulis: upiknugroho8117
0 komentar untuk 5 Panduan Mengatasi Anak yang Berbicara Kasar