3 Tips Aman Berhubungan Intim Jika Sedang Menjalani Kemoterapi

3 Tips Aman Berhubungan Intim Jika Sedang Menjalani Kemoterapi
Hubungan seksual termasuk dalam kebutuhan alamiah bagi setiap orang yg aktif secara seksual. Namun, terdapat beberapa hal yg membangun Knda & pasangan menjadi ragu buat melakukannya, contohnya alasannya galat satunya sedang menjalani proses kemoterapi yg cenderung menyebabkan impak samping. Akibatnya, Knda takut hal ini akan memengaruhi kualitas interaksi seksual Knda & pasangan. Apakah kondusif berafiliasi seks selesainya kemoterapi? Simak ulasan berikut hingga tuntas.

Apa saja impak kemoterapi?

Menjadi hal yg wajar bila laki-laki atau perempuan bareng kanker akan kehilangan minat dalam kegiatan seksual selama pengobatan kanker. Pasalnya, mereka cenderung mencicipi mual, muntah, nyeri, rasa lelah, atau depresi yg membuatnya enggan berafiliasi seksual.

Bagi para perempuan, impak kemoterapi nir terlalu memengaruhi kemampuan seksualnya. Namun, bagi laki-laki kemoterapi bisa membangun kadar testosteron menurun meskipun ini sangat sporadis terjadi. Ini ditimbulkan alasannya proses kemoterapi bisa memengaruhi saraf yg mengendalikan birahi menjadi akibatnya Knda akan mengalami kesulitan buat mempertahankan birahi.

Selain itu, rasa cemas dalam orang bareng kanker cenderung dirasakan alasannya memikirkan begitu poly hal. Misalnya risi soal pengobatan kanker, gundah soal pengelolaan finansial, atau bagaimana respon keluarga terhadap penyakit. Hal-hal mirip inilah yg bisa menyebabkan stres menjadi akibatnya memengaruhi gairah seks seseorang. Meskipun hal ini hanya ad interim waktu, krusial buat berbicara bareng pasangan Knda mengenai apa yg Knda nikmati.

Amankah buat berafiliasi seks selesainya kemoterapi?

Ada poly alasan yg membangun orang bareng kanker enggan buat berafiliasi seks, apalagi selesainya menjalani proses kemoterapi. Salah satunya adalah perkiraan bahwa berafiliasi seksual selesainya kemoterapi bisa menjadikan beberapa sel kanker akan berpindah ke pasangan Knda. Padahal, ini hanyalah mitos belaka. Kanker nir bisa ditularkan melalui interaksi seks atau bareng cara apa pun, bahkan kebanyakan kanker nir memiliki kaitan sama sekali bareng kehidupan seks Knda.

Knda pun permanen bisa mencapai orgasme saat berafiliasi seks meskipun sedang menjalani kemoterapi. Pasalnya, sentuhan & gairah seksual justru dibutuhkan sang penderita kanker agar mereka merasa dicintai & menambah agama diri mereka. Pada saat orgasme itulah hormon endorfin dilepaskan buat mengurangi stres & rasa sakit yg dirasakan selesainya menjalani proses kemoterapi.

Singkatnya, berafiliasi seks selesainya kemoterapi itu kondusif. Namun, Knda permanen perlu mendiskusikannya bareng dokter terlebih dahulu. Sebab, beberapa jenis kemoterapi bisa menjadikan perubahan dalam lapisan vagina yg menjadikan vagina lebih rentan mengalami luka bila berafiliasi seks.

Obat-obatan dalam kemoterapi jua bisa keluar meski dalam jumlah yg sedikit melalui cairan vagina atau air mani, meskipun hal ini belum diketahui secara niscaya. Untuk menyampaikan konservasi dalam kemungkinannya, para laki-laki wajib memakai kondom selama pengobatan kemoterapi hingga 2 minggu setelahnya.

Selain itu, kehamilan sangat nir dianjurkan selama proses kemoterapi. Ini dikarenakan impak kemoterapi bisa ganggu DNA dalam sel sperma & membahayakan perkembangan bayi, menjadi akibatnya bisa membangun bayi lahir stigma. Jila kemunginan pembuahan terjadi, segeralah hubungi dokter Knda buat mengarah indera kontrasepsi pencegah kehamilan yg sempurna buat Knda.

Tips berafiliasi intim yg kondusif & sehat pasca kemoterapi

Menjalani proses kemoterapi bukan berarti Knda wajib menghindari interaksi intim bareng pasangan. Knda masih bisa berafiliasi dekat bareng pasangan Knda jikalau memang masih merasa takut buat berafiliasi seks. Cobalah buat berpelukan, kelonan (cuddling), & berciuman buat saling memuaskan tanpa berafiliasi intim.

Jila Knda sudah mantap buat berafiliasi seks, ikuti tips-tips berikut agar kondusif berafiliasi intim selesainya kemoterapi:

Pakai pelumas buat membantu mendapatkan ketenangan saat berafiliasi seksual, alasannya vagina perempuan terkadang menjadi kemarau output impak menurut kemoterapi menjadi akibatnya membangun perempuan merasa kesakitan saat penetrasi seksual.
Gunakan kondom selama berafiliasi seksual, baik saat seks berkaitan dengan mulut juga penetrasi (penis ke vagina). Sebab, kemoterapi bisa diekskresikan dalam air mani selama 48-72 jam selesainya perawatan. Ini bertujuan buat mencegah pasangan Knda terkena impak kemoterapi.
Pastikan buat memakai indera kontrasepsi didasarkan  anjuran dokter buat menghindari segala kemungkinan. Ambil model, bila Knda menderita kanker payudara, baiknya Knda menghindari pil KB alasannya hormon dalam dalamnya bisa memengaruhi perkembangan kanker dalam tubuh Knda.
loading...

0 komentar untuk 3 Tips Aman Berhubungan Intim Jika Sedang Menjalani Kemoterapi