Memergoki Anak Anda Berbohong Ini yang Harus Dilakukan

Memergoki Anak Anda Berbohong Ini yang Harus Dilakukan
Sebagai orangtua, Anda tentu tidak ingin buah hati Anda tumbuh menjadi seorang pembohong. Apalagi jika anak berbohong pada Anda. Sayangnya, Anda tidak bisa selalu mengendalikan dan menghentikan anak dari berbohong. Yang bisa Anda lakukan hanyalah menanamkan nilai-nilai kejujuran dan menegaskan pada anak pada dusta bukanlah jawaban dari perkara apa pun.

Lalu, apa yang harus dilakukan jika suatu hari anak tertangkap basah sedang dusta? Anda tentu perlu pendekatan khusus dalam menghadapi situasi tersebut. Berikut adalah panduan menghadapi anak yang berbohong, sesuai dengan usia anak.

Usia di bawah 5 tahun (balita)

Anda mungkin terkejut alasannya adalah sejak usia balita, anak sudah bisa berbohong. Namun, pada usia ini anak mungkin belum paham sepenuhnya soal kebohongan. Dalam pikirannya, anak hanya sedang membuat cerita-cerita menarik. Kadang balita juga akan dusta ketika dilanda emosi yang meluap-luap, contohnya saat bertengkar dengan saudara tertua atau adiknya. Anak bisa saja menuduh adiknya menumpahkan susu alasannya adalah mereka sedang bertengkar soal suatu hal.

Cara menghadapinya

Untuk menghadapi balita berbohong, Anda butuh pendekatan yang lembut dan penuh perhatian. Misalnya balita Anda bercerita bahwa dalam perjalanan pulang dari rumah nenek, dia melihat terdapat monster yang menyeramkan. Tanggapi dengan santai, akan tetapi tetap tunjukkan pada anak mana batas antara fenomena dan khayalan. Anda bisa mengatakan, Wah, angker sekali ya, Nak? Mungkin kalau cerita itu dijadikan dongeng atau digambar, Ayah/ Ibu akan bahagia sekali melihatnya.

Bika balita Anda berbohong buat menghindari perkara, berusaha mendapatkan apa yang dia mau, atau alasannya adalah sedang emosi, jangan eksklusif marah. Saat si kecil mengatakan bahwa dia sudah selesai makan padahal belum, tunjukkan pada anak bahwa Anda selalu tahu saat dia berbohong. Katakan pada si kecil, Oh, ya? Lalu kenapa piringmu masih terdapat nasinya? Ingat, tadi engkau janji buat makan sebelum nonton TV.

BACA JUGA: Menciptakan Kebiasaan Makan yang Baik Bagi Anak Anda

Setelah anak menepati janjinya, dekati si kecil dan jelaskan padanya bahwa berbohong itu tidak baik. Balita tidak akan memahami arti tutur-tutur Anda jika Anda membentak atau memarahi anak alasannya adalah kebohongannya. Jadi, selalu bicarakan pelan-pelan.

Usia 5-8 tahun

Pada usia ini, biasanya anak mulai berbohong buat menghindari tanggung jawabnya. Anak umur 5-8 tahun memang hanya ingin bermain saja, padahal dia sudah memiliki berbagai tanggung jawab dalam hidupnya dan harus belajar mandiri. Kebohongan yang acapkali diucap adalah sudah sikat gigi dan sudah membereskan mainannya. Biasanya mereka juga sudah bisa belajar dusta atau membesar-besarkan suatu hal dari orang lain, contohnya saudara tertua atau temannya. Anda mungkin menangkap basah anak bercerita pada sepupunya bahwa kamarnya di rumah sangat besar dan jumlah boneka yang dimilikinya lebih dari 50.

Cara menghadapinya

Kalau Anda menangkap basah anak berbohong, tunggu hingga Anda hanya berdua saja dengannya. Barulah Anda bisa berbicara padanya. Jangan menegur atau mengkritik anak di depan orang lain alasannya adalah ini hanya akan membuatnya sakit hati. Anak pun hanya bisa penekanan pada emosi negatif ini, bukan pada pelajaran soal kejujuran. Hindari membagikan eksekusi alasannya adalah kebiasaan menghukum akan mendorong anak buat semakin acapkali dusta demi menghindari perkara dan tanggung jawabnya.

BACA JUGA: Mengatakan Tidak Pada Anak, Baik Atau Buruk?

Sebaiknya, penekanan pada alasan anak berbohong. Tanyakan baik-baik alasannya, tanpa nada yang menghakimi. Dari situ, cari solusi buat mengatasi perkara primer anak. Misalnya, si kecil berbohong pada sepupunya alasannya adalah dia iri melihat koleksi mainan sepupunya. Ajari anak pentingnya bersyukur, tetapi akui juga bahwa rasa iri memang bisa kadang muncul. Dengan begitu, anak pun akan mencari alternatif buat mengendalikan perasaan negatif.

Usia 9-10 tahun

Ini adalah usia yang sangat krusial bagi pembentukan pola pikir anak. Anak sudah cukup besar buat mempertimbangkan segala tindakan dan tutur-ucapnya, maka anak juga harus belajar bahwa setiap tindakan akan terdapat konsekuensinya. Dalam rentang usia ini biasanya anak berbohong buat menghindari tanggung jawab dan perkara. Sering kali, anak juga akan dusta ketika takut mengecewakan orang lain atau buat mencari perhatian.

Cara menghadapinya

Ketika menangkap basah anak berbohong soal nilai ulangannya yang buruk, jelaskan bahwa kalau anak tidak jujur, Anda dan pasangan justru akan kesulitan membantunya mengikuti pelajaran di sekolah. Namun, Anda harus tetap tegas dan membagikan konsekuensi yang sesuai. Jangan menghukumnya dengan menyita gadget-nya atau melarang anak pergi main. Lebih baik katakan padanya bahwa alasannya adalah dusta soal nilai, waktu belajar anak akan ditambah. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa setiap perbuatannya mengandung konsekuensi.

BACA JUGA: Membesarkan Anak Di Bawah Asuhan Gadget, Apa Dampaknya?

Usia 11-12 tahun

Ada berbagai alasan anak berbohong pada usia ini. Biasanya hal tersebut menyangkut kebebasan, privasi, dan karakteristik-karakteristik anak. Pada usia tanggung ini, anak mungkin akan merasa dia pantas mendapatkan kebebasan dan privasi dari orangtuanya. Misalnya pergi ke harta benda tanpa supervisi orang dewasa, menonton film yang ditujukan buat orang dewasa, atau begadang semalaman suntuk. Padahal, anak mungkin belum cukup dewasa buat melakukan hal-hal tersebut.

Cara menghadapinya

Anda harus lugas ketika menghadapi anak usia praremaja yang berbohong. Jangan berbelit-belit alasannya adalah anak akan mencari celah buat membenarkan perbuatannya. Kalau anak berbohong bahwa terdapat orangtua temannya yang menemani ketika anak dan teman-temannya pergi ke harta benda, ajak anak buat bicara dari hati ke hati. Tegaskan bahwa Anda tidak suka kalau anak berbohong dan perbuatan tersebut tidak bisa diterima. Lalu, jelaskan pada anak saja yang mungkin terjadi jika anak berbohong. Misalnya, anak bisa saja tersesat atau jika terdapat yang tiba-tiba jatuh sakit, tidak terdapat orang dewasa yang bisa memberi pertolongan.

Katakan juga bahwa ketika saatnya tiba, Anda tentu akan mengizinkan anak buat pergi sendirian tanpa supervisi orang dewasa. Sampaikan padanya, Ayah/ Ibu bukannya melarang engkau buat pergi. Namun, kami cemas sekali kalau terdapat apa-apa. Jadi agar kami bisa percaya padamu buat pergi sendiri, engkau harus selalu jujur pada kami. Kalau engkau jujur, Ayah/ Ibu sempurna jadi lebih lega dan engkau gak perlu ngumpet-ngumpet. Diskusikan juga kira-kira pilihan apa yang waktu itu bisa diambil anak selain berbohong. Setelah berbincang-bincang, tanyakan pada anak apakah maksud Anda sudah jelas.

BACA JUGA: 5 Ciri Ekspresi Wajah Saat Seseorang Sedang Berbohong

Usia 13-17 tahun

Hati-hati dengan kebohongan yang diucapkan remaja Anda. Pada fase ini, anak sedang berusaha menentukan jati dirinya sendiri. Kadang, hal tersebut berarti menjauhi keluarga dan lebih poly berinteraksi bersama teman-temannya. Akibatnya, anak pun jadi menghindari dan mengabaikan hikmah Anda. Pergaulan juga bisa menjadi keliru satu faktor yang menekan anak buat berbohong. Remaja juga biasanya berbohong agar bisa terlepas dari berbagai macam peraturan yang mengekangnya.

Cara menghadapinya

Untuk menghadapi remaja yang berbohong, perhatikan jenis kebohongannya. Kalau anak Anda hingga membolos kursus atau sekolah, tindaklah secara tegas. Namun, jangan menegur remaja ketika Anda sedang emosi. Tenangkan diri Anda dulu, baru ajak bicara. Tegaskan bahwa terdapat saatnya buat bermain dan terdapat saat buat belajar atau melaksanakan tanggung jawabnya.

BACA JUGA: 5 Jenis Bullying (Penindasan) yang Orangtua Wajib Tahu

Selalu tunjukkan simpati Anda dan tawarkan solusi buat masalahnya, contohnya dengan berkata, Ayah/ Ibu juga dulu pernah bosan harus belajar. Tapi, waktu itu Ayah/ Ibu mencari alternatif agar belajar jadi lebih menyenangkan, contohnya bikin komik tentang pelajaran Sejarah ketika stres di kelas. Jangan lupa buat memberi tahu remaja Anda bahwa Anda dan pasangan tetap menyayanginya. Ketika sedang bertengkar, kadang Anda dan anak bisa lupa bahwa hal yang terpenting bukanlah eksekusi, tetapi afeksi.

Kalau kebohongan remaja Anda tidak begitu parah, Anda tetap harus menindaknya. Misalnya anak mengaku sudah mengerjakan tugas-tugas sekolahnya agar bisa pergi bersama teman-temannya. Bantu anak buat menilai kembali prioritas dan keputusan yang dia ambil waktu itu. Remaja mungkin tidak terima dan justru mengambek ketika diberi tahu, akan tetapi Anda gak perlu berongsang. Beri anak Anda waktu buat memproses tutur-tutur Anda dan perbuatannya.
loading...

0 komentar untuk Memergoki Anak Anda Berbohong Ini yang Harus Dilakukan