4 Hal yang Perlu Ibu Lakukan Pada Tali Pusar Bayi Setelah Lahir

4 Hal yang Perlu Ibu Lakukan Pada Tali Pusar Bayi Setelah Lahir
Walaupun mini, tali pusar membawa manfaat yg sangat poly buat bayi. Mengapa? Dengan adanya tali pusar, bayi bisa mendapat nutrisi & oksigen berdasarkan bunda, dalam mana ke 2 unsur tadi dibutuhkan bayi buat pertumbuhan & perkembangannya. Sebaiknya, kenali lebih jauh mengenai pentingnya merawat tali pusar berdasarkan ulasan ini dia.

Apa itu tali pusar?

Tali pusar menghubungkan bayi bareng bunda. Tali pusar ini panjangnya kira-kira 50 cm yg menjulur berdasarkan lubang dalam perut bayi ke plasenta dalam rahim bunda. Tali pusar ini sangat krusial bagi kelangsungan hayati bayi dalam kandungan karena tali pusar membawa nutrisi & oksigen berdasarkan plasenta ke sirkulasi darah bayi. Sehingga, tali sentra berperan krusial dalam pertumbuhan & perkembangan bayi dalam rahim. Aika timbul perkara bareng tali pusar, tentu pasokan nutrisi & oksigen ke bayi akan terganggu, dalam akhirnya bisa berpengaruh dalam pertumbuhan & perkembangan bayi.

Selain nutrisi & oksigen, tali pusar juga menjadi jalan bagi bunda buat menyampaikan antibodi dalam bayi menjelang akhir kehamilan. Antibodi ini bisa menyampaikan kekebalan tubuh dalam bayi buat melindunginya berdasarkan infeksi selama lebih kurang tiga bulan pertama kehidupannya.

Tali pusar terdiri berdasarkan:

Satu pembuluh darah vena umbilikalis, yg membawa darah kaya nutrisi & oksigen berdasarkan bunda ke bayi
Dua pembuluh darah arteri yg membawa darah terdeoksigenasi & produk residu tubuh bayi (misalnya karbon dioksida) balik  berdasarkan bayi ke plasenta bunda

Pembuluh darah dalam tali pusar ditutupi & dilindungi sang zat lengket yg disebut bareng gel Wharton. Gel itu sendiri juga dilindungi sang lapisan membran amnion. Tali pusar bayi yg nisbi panjang & berbentuk melingkar memberi kebebasan bayi buat berkecimpung dalam rahim.

Apa yg terjadi dalam tali pusar sehabis bayi lahir?

Setelah lahir, pembuluh darah dalam tali pusar menutup bareng sendirinya. Pembuluh darah yg menutup pertama kali ialah arteri. Hal ini bertujuan buat mencegah kehilangan darah berdasarkan bayi ke plasenta. Sedangkan vena umbilikalis menutup kemudian, menjadi akibatnya memungkinkan darah terus dialirkan ke bayi Knda selama beberapa menit pertama kehidupan.

Oleh karenanya, penundaan mutilasi tali pusar sehabis lahir selama beberapa menit bisa membawa manfaat buat bayi. Ya, sehabis lahir, tali pusar akan dipotong namun nir hingga habis, meninggalkan 2-tiga cm tali pusar dalam perut bayi Knda, yg kemudian akan membangun pusar dalam bayi. Pada saat mutilasi tali pusar bayi, bayi nir akan mencicipi sakit karena dalam tali pusar nir masih timbul saraf.

Antara lima-15 hari sehabis bayi lahir, residu tali pusar akan mengering, menjadi hitam, & kemudian akan tanggal bareng sendirinya. Setelah tali pusar tanggal, membutuhkan saat lebih kurang 7-10 hari buat sembuh sepenuhnya. Sebelum pusar bayi sungguh sembuh, krusial bagi Knda buat selalu menjaga kebersihan pusar bayi & menjaganya selalu agar permanen dalam syarat kemarau. Hal ini bertujuan buat mencegah infeksi.

Aika Knda melihat timbul cairan yg keluar berdasarkan pusar atau perdarahan, sebaiknya segera bawa bayi Knda ke bidan atau dokter buat mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Bagaimana cara merawat tali pusar sehabis bayi lahir?

Untuk mencegah infeksi dalam tali pusar, Knda perlu merawat tali pusar selama beberapa minggu hingga pusar dalam perut bayi sungguh mengering. Beberapa hal yg wajib Knda lakukan dalam merawat tali pusar bayi ialah:

1. Jaga residu tali pusar agar permanen higienis

Bersihkan residu tali pusar & kulit sekitarnya setidaknya sekali dalam sehari. Knda bisa membersihkannya secara perlahan bareng memakai kapas yg sebelumnya sudah dicelupkan dalam air hangat & sabun ringan. Angkat kotoran yg timbul dalam residu tali pusar. Jangan lupa buat membilasnya & membuatnya permanen kemarau.  Bersihkan setiap hari hingga residu tali pusar sungguh sembuh.

Jangan membersihkannya bareng alkohol karena alkohol bisa mengiritasi kulit bayi & mungkin bisa menahan penyembuhan residu tali pusar.

2. Jaga residu tali pusar agar permanen kemarau

Pastikan residu tali pusar bayi Knda terkena udara sesering mungkin. Hal ini memungkinkan dasar berdasarkan residu tali pusar permanen kemarau, menjadi akibatnya bisa mendorong divestasi residu tali pusar. Aika bayi Knda memakai popok, sebaiknya popok tadi nir menutupi residu tali pusar, menjadi akibatnya memungkinkan tali pusar permanen kemarau & juga buat mencegah iritasi.

tiga. Mandikan bayi bareng cara dilap, bukan direndam dalam bak mandi

Jangan mandikan bayi Knda dalam bak mandi bayi hingga residu tali pusar bayi sungguh terlepas. Mandikan bayi bareng handuk basah & seka seluruh bagian tubuh bayi bareng handuk tadi. Setelah itu, segera keringkan tubuh bayi bareng handuk kemarau agar kemarau lebih cepat. Hati-hati dalam menggosokkan handuk ke tubuh bayi karena bisa saja menjadikan iritasi.

4. Biarkan residu tali pusar terlepas bareng sendirinya

Mungkin Knda berpikir bareng menarik residu tali pusar, ini akan membantunya buat tanggal. Namun, sebaiknya jangan, abaikan residu tali pusar terlepas bareng sendirinya, umumnya dalam 1-2 minggu sehabis lahir.

Bagaimana gejala infeksi dalam residu tali pusar?

Aika bayi Knda mengalami gejala infeksi misalnya dalam bawah ini, sebaiknya segera bawa bayi Knda ke bidan atau dokter.

Bayi akan menangis saat Knda menyentuh residu tali pusar atau kulit dalam sekitarnya
Kulit dalam lebih kurang pangkal residu tali pusar berwarna kemerahan atau bengkak
Berbau busuk atau mengeluarkan nanah kekuningan
Sisa tali pusar berdarah monoton
loading...

0 komentar untuk 4 Hal yang Perlu Ibu Lakukan Pada Tali Pusar Bayi Setelah Lahir