4 Gangguan Makan yang Paling Sering Dialami Anak Remaja

4 Gangguan Makan yang Paling Sering Dialami Anak Remaja
Sebagian akbar penyakit mental umumnya terdapat semenjak anak-anak sampai masa remaja & awal 20-an. Contohnya adalah skizofrenia & gangguan bipolar. Aika Knda mengalami gangguan kecemasan waktu dewasa, terdapat 90% peluang bahwa Knda sudah memilikinya semenjak remaja akan tetapi Knda nir pernah menyadarinya. Tapi bukan penyakit mental saja yg rawan terdapat waktu remaja. Gangguan makan dalam remaja jua seringkali ditemui. Apa saja jenis-jenis gangguan makan dalam remaja, & apa yg menyebabkannya terdapat?

Penyebab keluarnya gangguan makan dalam remaja

Di usia remaja, imbas sahabat sebaya dan media umum begitu bertenaga dalam bagaimana anak-anak ABG membuat kepribadiannya. Tak hentinya gambaran terhadap stereotipe badan ideal yg kurus-tinggi-langsing memproduksi mereka sangat takut buat menjadi gemuk menjadi akibatnya sangat memperhatikan & mengutamakan bagaimana bentuk tubuh mereka.

Maka berasal itu, poly remaja yg mengganti tata cara makan mereka & akhirnya terobsesi. Pada akhirnya, yg tadinya mungkin hanya berupa diet sehat malah berubah jadi gangguan makan serius implikasi berasal imbas-imbas ini. Perlu diingat bahwa gangguan makan adalah syarat kesehatan konkret yg memiliki dampak buruk bagi kesehatan remaja yg sedang dalam masa emas pertumbuhan.

Jenis-jenis gangguan makan dalam remaja yg paling seringkali terdapat

Terdapat 4 gangguan makan dalam remaja yg paling seringkali ditemu. Apa saja jenisnya & apa saja karakteristik berasal masing-masing gangguan makan? Mari kita simak pembahasan berikut satu per satu.

1. Anoreksia nervosa

Anoreksia nervosa adalah jenis gangguan makan yg paling seringkali dialami sang remaja, terutama remaja wanita. Setidaknya 1 berasal 100 anak wanita remaja dalam mayapada menderita anoreksia. Remaja yg menderita anoreksia sangat takut menjadi gemuk & mereka menjadi sangat kurus. Biasanya berat badan mereka bahkan 15% dibawah berat badan ideal.

Selain menghindari kuliner, mereka jua dapat melakukan hal lain memakai tujuan agar berat badan mereka nir naik misalnya merangsang muntah sang diri sendiri, memakai obat pencahar, olahraga berlebihan, & mengonsumsi obat penekan nafsu makan &/atau diuretika.

Remaja wanita yg menderita anoreksia dapat mengalami penghentian menstruasi (amenore). Selain itu, penderita anoreksia jua menjadi cepat lelah, pingsan, kulit menjadi kering, rambut & kuku menjadi rapuh, tekanan darah rendah, nir tahan terhadap dingin implikasi lemak dalam tubuh yg sedikit, irama jantung yg nir teratur, & dehidrasi yg dapat berakibat fatal.

dua. Bulimia nervosa

Berbeda memakai anoreksia nervosa yg mengakibatkan penderitanya sengaja mengurangi jumlah kuliner bahkan sampai menghindari kuliner, orang yg menderita bulimia nervosa justru mengalami ketagihan memakai kuliner yg nir dapat dilawan (craving). Mereka bahagia & seringkali makan memakai porsi yg akbar jua.

Walaupun demikian, mereka jua memiliki kesamaan takut menjadi gemuk. Agar nir gemuk selesainya makan poly, mereka biasanya memuntahkan balik  makanannya, dapat memakai memasukkan jari ke tenggorokan sendiri, memakai obat pencahar berlebihan, puasa bersiklus, & mengonsumsi obat penekan nafsu makan.

Penderita bulimia dapat mengalami perubahan rona gigi implikasi muntah berlebihan sampai ketidakseimbangan elektrolit yg berakibat gangguan irama jantung.

tiga. Binge eating disorder

Penderita binge eating mungkin mirip memakai penderita bulimia yg seringkali makan poly & nir dapat dikontrol. Akan akan tetapi, penderita binge eating nir berusaha buat melawan rasa takut mereka terhadap kegemukkan misalnya penderita bulimia dalam umumnya. Pada akhirnya, penderita binge eating disorder akan memiliki berat badan berlebih yg menaikkan risiko penyakit jantung, hipertensi, diabetes, & peningkatan kolesterol.

4. Ortoreksia nervosa

Ortoreksia nervosa adalah gangguan makan dimana penderitanya memiliki obsesi berlebihan terhadap kuliner sehat. Mereka sangat menghindari & merasa bersalah jikalau mereka makan kuliner yg nir sehat. Berbeda memakai anoreksia, penderita ortoreksia menjalani diet bukan memakai tujuan agar mereka terlihat kurus, akan tetapi mereka berfokus terhadap kesehatan. Mungkin kelihatannya baik, akan akan tetapi penderita ortoreksia terlalu berobsesi memakai kuliner sehat menjadi akibatnya malah berdampak buruk bagi kesehatan mereka sendiri dimana tubuh yg sehat dicapai memakai kuliner memakai gizi seimbang.

Bagaimana cara mengatasi gangguan makan dalam remaja?

Aika Knda merasa bahwa anak remaja Knda memiliki ganguan makan, bawa ke dokter buat segera ditangani. Penanganan medis juga psikologis yg lebih cepat diharapkan agar gangguan tadi nir berlanjut & pemulihannya pun dapat berlangsung lebih cepat.
loading...

0 komentar untuk 4 Gangguan Makan yang Paling Sering Dialami Anak Remaja