4 Aturan Diet Aman untuk Anak yang Kelebihan Berat Badan

Bagi Anda yang mempunyai anak menggunakan kelebihan berat badan, mungkin Anda gundah bagaimana cara menurunkan berat badan anak. Ditambah, sebenarnya anak memang sedang membutuhkan banyak asupan makan. Tapi, di sisi lain kelebihan berat badan pula kurang baik bagi kesehatan anak. Lalu, adakah cara diet untuk anak yang kondusif?

Bagaimana cara kondusif diet untuk anak?

Diet ialah cara untuk menurunkan berat badan. Namun, diet untuk anak tampaknya tidak selaras menggunakan diet untuk dewasa. Anak masih ialah masa pertumbuhan dan perkembangan, di mana sangat dibutuhkan banyak sekali macam nutrisi dalam jumlah tinggi. Aika anak melakukan diet atau membatasi asupan makannya, tentu nutrisi tadi nir dapat dicukupi sang anak. Akibatnya, diet untuk anak justru dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Aika diet jelek bagi anak, bagaimana cara anak supaya permanen sehat? Aika anak kelebihan berat badan, anak dapat menurunkan berat badan secara perlahan. Tidak dalam dikala singkat dan  jumlah yang akbar. Caranya pula bukan menggunakan membatasi asupan makan anak. Anak harus menerapkan pola makan sehat menggunakan diet seimbang dan olahraga secara teratur. Dengan cara ini, maka berat badan anak dapat turun menggunakan sehat dan kesehatan anak pun terjaga.

1. Makan makanan menggunakan diet seimbang

Tetap berikan anak banyak sekali makanan menggunakan menu yang seimbang. Ini terdiri berasal:

Sayuran dan buah-buahan
Susu dan produk susu
Daging, ikan, kacang-kacangan, dan asal protein tinggi lainnya
Sumber karbohidrat, seperti nasi merah, gandum atau makanan berasal gandum utuh (seperti roti gandum dan sereal)

Anak-anak membutuhkan setidaknya lima porsi sayuran dan buah-buahan setiap hari. Hal ini untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral anak. Juga untuk mencukupi kebutuhan serat anak supaya terhindar berasal konstipasi. Makanan asal protein diperlukan anak untuk menciptakan sel-sel dalam tubuh. Sedangkan, karbohidrat diperlukan menjadi asal energi.

2. Mulai secara perlahan untuk mengganti adat anak

Jangan coba untuk merombak adat diet anak Anda secara langsung. Ini dapat memproduksi anak kaget dan kesulitan. Mulailah secara perlahan dalam mengganti adat-adat mungil di setiap minggu, seperti:

Membatasi asupan gula tambahan anak, menggunakan cara menukar minuman manis (seperti jus dan minuman bersoda) menggunakan air putih atau susu rendah lemak/ bebas lemak.
Pastikan anak nir melewatkan dikala makannya, terutama sarapan. Sarapan sehat menggunakan asal karbohidrat dan protein baik (seperti sepotong roti gandum menggunakan selai kacang) dapat memproduksi anak merasa kenyang, sehingga anak nir akan makan berlebihan di lain dikala. Aika dikala makan siang anak masih berada di sekolah, sebaiknya bawakan anak bekal untuk dimakan di sekolah. Sehingga, makanan anak terjamin dan Anda masih dapat mengawasi makanan anak.
Batasi anak makan di restoran (setidaknya sekali dalam seminggu). Biasakan anak untuk selalu makan di tempat tinggal menggunakan keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang acapkali makan menggunakan keluarganya (setidaknya 3 kali atau lebih dalam seminggu) mempunyai kemungkinan 20% lebih mungil untuk makan makanan yang nir sehat dan 12% lebih mungil untuk menjadi gemuk.
Mengawasi seberapa banyak porsi anak makan. Ingatkan anak apabila dia sudah makan berlebihan. Piring ukuran mungil mungkin dapat membantu membatasi porsi anak makan. Sedangkan piring ukuran akbar dapat mendorong anak makan lebih banyak.

3. Ajak anak melakukan olahraga secara teratur

Sebenarnya, anak-anak dapat menggunakan mudah membakar kalori menggunakan banyak sekali macam kegiatan. Anak-anak umumnya senang menggunakan banyak sekali aktivitas dan permainan. Dengan cara tadi, maka secara nir langsung dapat memproduksi anak aktif sekaligus berkeringat menggunakan cara yang menyenangkan. Pilihlah banyak sekali macam kegiatan yang anak senang, contohnya bermain sepeda, sepak bola, basket, menari, dan sebagainya.

4. Jangan abaikan anak lama menonton TV

Menghabiskan dikala berjam-jam di depan televisi atau komputer dapat memproduksi anak menjadi malas untuk berkiprah. Pada akhirnya, hal ini dapat memproduksi anak lebih mungkin untuk mengalami kenaikan berat badan. Oleh lantaran itu, Anda perlu membatasi dikala anak menonton tv, bermain video game, dan kegiatan sedenter lainnya. Para pakar menyarankan supaya anak menonton tv nir lebih berasal dua jam dan nir menaruh tv di kamar tidur anak. Tv di kamar tidur anak dapat memengaruhi dikala tidur anak. Waktu tidur anak yang kurang pula dapat mendorong kenaikan berat badan.

loading...

Penulis: upiknugroho8117